31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

90 Napi Kabur dari Lapas Tg. Gusta Belum Tertangkap

Lapas Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara. Dari 212 napi yang kabur, 90 napi di antaranya belum tertangkap.

MEDAN-Kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Lapas  Kelas I A Tanjung Gusta Medan pada Kamis 11 Juli 2013 lalu, masih menyisakan Pekerjaan Rumah (PR) buat aparat kepolisian derah Sumatera Utara (Poldasu) . Dari 212 napi yang melarikan diri, sebanyak 90 napi masih bebas berkeliaran. Termasuk seorang teroris yang terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan, tiga tahun silam.

“Dari 212 napi yang kabur, 94 orang ditangkap termasuk 8 napi teroris sementara 28 orang menyerahkan diri. Jadi napi yang sudah ditahan  sebanyak 122 dan sisanya 90 orang masih diburon,” kata Kabid Humas Poldasu Kombes.Pol.Drs. Heru Prakoso kepada wartawan.

Menyusul kerusuhan itu, para napi yang dianggap menjadi aktor kerusuhan atau provokator, termasuk di antaranya napi yang mendapat vonis 7 tahun keatas, dipindahkan ke sejumlah Lapas di Indonesia. “Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kerusuhan serupa yang ditengarai sebagai ulah para provokator napi tersebut,” sebut Heru.

Juru bicara Poldasu itu mengatakan, pengejaran terhadap napi yang melarikan diri masih terus dilakukan. “Tim yang sudah dibentuk masih berjalan, memburu para napi yang melarikan diri itu,” katanya.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, kepada Sumut Pos, mengatakan perampokan menggunakan senjata api (senpi) dengan sasaran sejumlah toko emas di Sumatera Utara (Sumut), diduga melibatkan narapidana yang melarikan dari Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan dan Lapas Klas IIA Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara.

Alasannya, perampokan dilakukan secara profesional , sehingga diduga pemain lama yang kembali beraksi. Untuk itu, ia meminta Poldasu membuka file-file pelaku kejahatan yang menggunakan senpi, termasuk teroris yang melarikan diri. (gus)

Lapas Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara. Dari 212 napi yang kabur, 90 napi di antaranya belum tertangkap.

MEDAN-Kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Lapas  Kelas I A Tanjung Gusta Medan pada Kamis 11 Juli 2013 lalu, masih menyisakan Pekerjaan Rumah (PR) buat aparat kepolisian derah Sumatera Utara (Poldasu) . Dari 212 napi yang melarikan diri, sebanyak 90 napi masih bebas berkeliaran. Termasuk seorang teroris yang terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan, tiga tahun silam.

“Dari 212 napi yang kabur, 94 orang ditangkap termasuk 8 napi teroris sementara 28 orang menyerahkan diri. Jadi napi yang sudah ditahan  sebanyak 122 dan sisanya 90 orang masih diburon,” kata Kabid Humas Poldasu Kombes.Pol.Drs. Heru Prakoso kepada wartawan.

Menyusul kerusuhan itu, para napi yang dianggap menjadi aktor kerusuhan atau provokator, termasuk di antaranya napi yang mendapat vonis 7 tahun keatas, dipindahkan ke sejumlah Lapas di Indonesia. “Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kerusuhan serupa yang ditengarai sebagai ulah para provokator napi tersebut,” sebut Heru.

Juru bicara Poldasu itu mengatakan, pengejaran terhadap napi yang melarikan diri masih terus dilakukan. “Tim yang sudah dibentuk masih berjalan, memburu para napi yang melarikan diri itu,” katanya.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, kepada Sumut Pos, mengatakan perampokan menggunakan senjata api (senpi) dengan sasaran sejumlah toko emas di Sumatera Utara (Sumut), diduga melibatkan narapidana yang melarikan dari Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan dan Lapas Klas IIA Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara.

Alasannya, perampokan dilakukan secara profesional , sehingga diduga pemain lama yang kembali beraksi. Untuk itu, ia meminta Poldasu membuka file-file pelaku kejahatan yang menggunakan senpi, termasuk teroris yang melarikan diri. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/