25.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Perusahaan Daerah Dituntut Profesional

Seminar Sehari tentang Pengembangan Dunia Usaha

Perusahaan Daerah (PD) harus dikembangkan dan dituntut untuk lebih profesional, agar dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memiliki daya saing di daerah.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menekankan, tiga PD di Kota Medan yakni PD Rumah Potong Hewan (RPH), Pembangunan dan Pasar harus bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan professional kebanyakan.

Demikian disampaikannya saat membuka seminar sehari tentang Pengembangan PD di jajaran Pemko Medan di Hotel Grand Antares, Jalan SM Raja Medan, Rabu (28/3).

Dalam sambutanya, Rahudman menyatakan, PD sebagai publik service dituntut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baik barang maupun jasa, sekaligus sebagai satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang potensial.

Dia menerangkan, ada lima faktor kunci yang mempengaruhi peningkatan daya saing PD yaitu sumber daya manusia (SDM), kebijakan yang efektif, modal usaha, manajemen produksi dan operasional serta manajemen keuangan.

“Lima faktor kunci tersebut harus dikembangkan, dikelola dan ditingkatkan secara terus-menerus,” sebutnya.
Menurut dia, PD harus memiliki daya saing dalam bisnisnya, apalagi dalam sistem ekonomi yang semakin kompetitif saat ini. “Saya berharap agar pengembangan, peningkatan dan penguatan daya saing PD menjadi perhatian dan orientasi utama kita semua. Khususnya bagi segenap jajaran Direksi PD,” ucapnya.

Rahudman mengajak semua PD agar lebih profesional. Khususnya para Dewan Direksi PD dan jajarannya, agar semakin profesional dalam mengelola PD. Melalui peningkatan keahlian dan integritas, sehingga ke depan diharapkan PD harus dikelola sebagaimana layaknya usaha komersial yang mempertimbangkan efisiensi dan pencapaian laba usaha.

Dia menambahkan, tidak meninggalkan fungsi pelayanan publik. PD harus dapat menjadi perusahaan yang mandiri, bertambah asetnya, bertambah nilai usahanya dan pasar-pasar tradisonal bisa direvitalisasi, sehingga dapat mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi kota sekaligus mendukung visi kota Medan menjadi kota metropolitan yang berdaya saing nyaman, peduli dan sejahtera.

Sementara itu ketua panitia kegiatan, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Kota Medan, Ir H Dahnar Siregar MM mengatakan tujuan dari seminar sehari tentang pengembangan PD adalah untuk menata PD menuju kepada usaha yang sehat dan mandiri baik dari SDM, permodalan, keuangan dan manajemen.

Dalam pelaksanaannya, sebutnya ada sebanyak 70 peserta ikut dalam seminar tersebut. Adapu pesertanya berasal dari unsur Dewan Direksi dan staf PD Kota Medan dan Badan Pengawas PD.

Adapun yang bertindak sebagai narasumber dalam seminar tersebut, antara lain Drs H Affifuddin Lubis MSi dari Dewan Kota, Ir Djangga Lubis selaku Direktur PD Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta, Drs Idris Sasmita MM selaku  Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo. (adl)

Tata Kolam Renang Deli

Direktur PD Pembangunan Harmen Ginting menjelaskan sejak diamanahkan sebagai satu pimpinan di PD Pembangunan Kota Medan, segala upaya dilakukannya dengan memberikan sentuhan perubahan, lingkungan dan opini pada publik terhadap keberadaan dan kehadiran kolam renang Deli Kota Medan serta Kebun Bintang Medan yang sudah diluncurkan menjadi Taman Margasatwa Medan.

Menurut dia, sebagai aset Kota Medan yang telah memberikan manfaat kepada warga, sebagai sarana hiburan warga yang strategis dan terjangkau, maka kedepannya kolam renang Deli ini direncanakan akan ditambah fasilitas kolam prestasi yang sesuai standarisasi nasional. Sehigga bisa dimanfaatkan sebagai sarana olahraga bagi atlet dan perlombaan renang, maupun polo air yang akan terus digalakkan.

“Jadi tidak hanya sepak bola atau futsal saja yang dikembangkan dan digalakkan, tapi olahraga polo air dan renang perlu digalakkan semoga semakin bergairah dan digemari masyarakat,” paparnya.

Harmen menyatakan, disisi yang lain, akan  dibangun wisma atlet yang berkapasitas 70 kamar dan didukung menjadi ruang, yang dapat dijadikan pertemuan juga acara-acara umum, dan sebagai pendukung kolam renang Deli tersebut.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, Taman Marga Satwa Medan yang terletak  di Jalan Bunga Rampe IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan akan lebih diperhatikan unsur-unsur konservasi alam dan kelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaannya yang dituangkan dalam MoU antara Pemerintah Kota Medan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

“TMM tetap dipertahankan sebagai bagian hutan Kota Medan agar ruang terbuka hijau (RTH) mencapai 30 persen. Apalagi TMM sudah menjadi konservasi alam berdasarkan Surat Menteri Kehutanan RI No SK 124/Menhut-II/2010 yang telah disahkan Menteri Kehutanan RI,” ucapnya.
Selain itu, dia menyatakan, pembangunan fasilitas tersebut, PD akan menjalin kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk membangun jalur kereta api wisata dari Stasiun Besar Kereta Api Medan menuju TMM, koridor busway sampai ke TMM, serta memperbanyak angkutan kota ke wilayah itu.

Harmen juga menambahkan, pihaknya akan meningkatkan fasilitas kepada pengunjung, sehingga TMM bukan saja berperan sebagai sarana hiburan masyarakat Medan. Tapi, secara ekonomi berdampak terciptanya lapangan pekerjaan yang baru, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Medan Tutungan khususnya dan Kota Medan umumnya. (adl)

Revitalisasi Tiga Pasar

Dirut PD Pasar Kota Medan, Benny H Sihotang berencana merevitalisasi tiga pasar di kawasan Medan Utara. Keputusan itu diambil karena dianggap perlu untuk meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PD Pasar tahun 2012 sebesar Rp1 miliar.

Ketiga pasar tersebut meliputi Pasar Kapuas, Pasar Paus, dan Pasar Ikan di Belawan. Selain itu mencapai target PAD, program revitalisasi itu agar pedagang semakin nyaman melakukan transaksi jual beli di bawah pasar yang lebih baik.

“Pada tahun 2011 lalu, PD Pasar hanya mampu menghasilkan PAD sebesar Rp300 juta, tapi tahun ini harusnya bisa mencapai Rp1 miliar. Satu cara pengupayaannya, revitalisasi dan memberdayakan bangunan-bangunan pasar yang telah ada,” ucap Dirut PD Pasar Kota Medan.

Benny menyatakan, dirinya telah mempersiapkan banyak program demi kemajuan pasar dan meninggalkan kesan kumuh, yang selama ini melekat di benak masyarakat umum. Dua pasar yang menjadi prioritasnya yakni, Pasar Tradisional Petisah dan Pusat Pasar.

“Kedua pasar itu harus didahulukan, karena besarnya nilai persoalan dari keduanya. Seperti ramainya pedagang pasar informal di sekitar pasar. Hal itu telah menganggu pedagang formal dan pastinya menyebabkan lalulintas di sekitarnya semakin semraut,” sebutnya.

Dia menambahkan, ketika ada kesan semraut, maka para konsumen atau pembeli semakin enggan beranjak menuju pasar. Sehingga, secara perlahan pihaknya telah mempersiapkan cara-cara pendekatan agar para pedangan informal bisa menempati lokasi-lokasi yang telah disediakan oleh PD Pasar Kota Medan. Seperti untuk Pasar Petisah, lantai dua telah disiapkan guna menampung para pedagang. Bahkan akan dibangun satu tangga sebagai akses menuju lantai dua.

“Di lantai dua para pedagang diharapkan bisa melakukan transaksi. Tujuannya, agar segala macam jual beli menjadi rapi dan tidak semraut,” ungkapnya.(adl)

Jadi PD RPH Terbesar

Direktur utama Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) kota Medan, Putrama Alkhairi berkeinginan membuat PD yang dipimpinnya menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. “Lihat saja potensi pasar 2,5 juta warga Kota Medan. Seperti China yang kuat karena punya market besar,” katanya.

Menurut Putra, Direksi RPH Medan berharap mendapat dana yang cukup untuk pembuatan rumah potong khusus babi dan perawatan alat-alat dari dana penyertaan modal-modal di APBD 2012. Untuk itu, PD yang dianggarkan berjumlah Rp38,98 miliar. “Bagusnya Rp10 miliar, saja” ucapnya.
Dia memaparkan, kini PD RPH kota Medan menyebarkan spanduk di sejumlah titik strategis di Kota Medan, terkait ajakan memotong hewan di RPH. ‘Ayo memotong hewan di RPH Mabar Medan’.

Hal itu sengaja dilakukan untuk mengajak masyarakat menyembelih hewannya di PD RPH Mabar karena terjamin halal dan sehat.
Putrama menyatakan, untuk mensosialisasikan pemotongan hewan di PD RPH, kini sedang dijajaki kerjasama dengan Dirut PD Pasar.
“Rencananya segera dilakukan pertemuan dengan Dirut PD Pasar dan ditindaklanjuti melalui MoU,” tambahnya.(adl)

Seminar Sehari tentang Pengembangan Dunia Usaha

Perusahaan Daerah (PD) harus dikembangkan dan dituntut untuk lebih profesional, agar dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memiliki daya saing di daerah.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menekankan, tiga PD di Kota Medan yakni PD Rumah Potong Hewan (RPH), Pembangunan dan Pasar harus bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan professional kebanyakan.

Demikian disampaikannya saat membuka seminar sehari tentang Pengembangan PD di jajaran Pemko Medan di Hotel Grand Antares, Jalan SM Raja Medan, Rabu (28/3).

Dalam sambutanya, Rahudman menyatakan, PD sebagai publik service dituntut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baik barang maupun jasa, sekaligus sebagai satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang potensial.

Dia menerangkan, ada lima faktor kunci yang mempengaruhi peningkatan daya saing PD yaitu sumber daya manusia (SDM), kebijakan yang efektif, modal usaha, manajemen produksi dan operasional serta manajemen keuangan.

“Lima faktor kunci tersebut harus dikembangkan, dikelola dan ditingkatkan secara terus-menerus,” sebutnya.
Menurut dia, PD harus memiliki daya saing dalam bisnisnya, apalagi dalam sistem ekonomi yang semakin kompetitif saat ini. “Saya berharap agar pengembangan, peningkatan dan penguatan daya saing PD menjadi perhatian dan orientasi utama kita semua. Khususnya bagi segenap jajaran Direksi PD,” ucapnya.

Rahudman mengajak semua PD agar lebih profesional. Khususnya para Dewan Direksi PD dan jajarannya, agar semakin profesional dalam mengelola PD. Melalui peningkatan keahlian dan integritas, sehingga ke depan diharapkan PD harus dikelola sebagaimana layaknya usaha komersial yang mempertimbangkan efisiensi dan pencapaian laba usaha.

Dia menambahkan, tidak meninggalkan fungsi pelayanan publik. PD harus dapat menjadi perusahaan yang mandiri, bertambah asetnya, bertambah nilai usahanya dan pasar-pasar tradisonal bisa direvitalisasi, sehingga dapat mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi kota sekaligus mendukung visi kota Medan menjadi kota metropolitan yang berdaya saing nyaman, peduli dan sejahtera.

Sementara itu ketua panitia kegiatan, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Kota Medan, Ir H Dahnar Siregar MM mengatakan tujuan dari seminar sehari tentang pengembangan PD adalah untuk menata PD menuju kepada usaha yang sehat dan mandiri baik dari SDM, permodalan, keuangan dan manajemen.

Dalam pelaksanaannya, sebutnya ada sebanyak 70 peserta ikut dalam seminar tersebut. Adapu pesertanya berasal dari unsur Dewan Direksi dan staf PD Kota Medan dan Badan Pengawas PD.

Adapun yang bertindak sebagai narasumber dalam seminar tersebut, antara lain Drs H Affifuddin Lubis MSi dari Dewan Kota, Ir Djangga Lubis selaku Direktur PD Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta, Drs Idris Sasmita MM selaku  Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo. (adl)

Tata Kolam Renang Deli

Direktur PD Pembangunan Harmen Ginting menjelaskan sejak diamanahkan sebagai satu pimpinan di PD Pembangunan Kota Medan, segala upaya dilakukannya dengan memberikan sentuhan perubahan, lingkungan dan opini pada publik terhadap keberadaan dan kehadiran kolam renang Deli Kota Medan serta Kebun Bintang Medan yang sudah diluncurkan menjadi Taman Margasatwa Medan.

Menurut dia, sebagai aset Kota Medan yang telah memberikan manfaat kepada warga, sebagai sarana hiburan warga yang strategis dan terjangkau, maka kedepannya kolam renang Deli ini direncanakan akan ditambah fasilitas kolam prestasi yang sesuai standarisasi nasional. Sehigga bisa dimanfaatkan sebagai sarana olahraga bagi atlet dan perlombaan renang, maupun polo air yang akan terus digalakkan.

“Jadi tidak hanya sepak bola atau futsal saja yang dikembangkan dan digalakkan, tapi olahraga polo air dan renang perlu digalakkan semoga semakin bergairah dan digemari masyarakat,” paparnya.

Harmen menyatakan, disisi yang lain, akan  dibangun wisma atlet yang berkapasitas 70 kamar dan didukung menjadi ruang, yang dapat dijadikan pertemuan juga acara-acara umum, dan sebagai pendukung kolam renang Deli tersebut.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, Taman Marga Satwa Medan yang terletak  di Jalan Bunga Rampe IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan akan lebih diperhatikan unsur-unsur konservasi alam dan kelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaannya yang dituangkan dalam MoU antara Pemerintah Kota Medan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

“TMM tetap dipertahankan sebagai bagian hutan Kota Medan agar ruang terbuka hijau (RTH) mencapai 30 persen. Apalagi TMM sudah menjadi konservasi alam berdasarkan Surat Menteri Kehutanan RI No SK 124/Menhut-II/2010 yang telah disahkan Menteri Kehutanan RI,” ucapnya.
Selain itu, dia menyatakan, pembangunan fasilitas tersebut, PD akan menjalin kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk membangun jalur kereta api wisata dari Stasiun Besar Kereta Api Medan menuju TMM, koridor busway sampai ke TMM, serta memperbanyak angkutan kota ke wilayah itu.

Harmen juga menambahkan, pihaknya akan meningkatkan fasilitas kepada pengunjung, sehingga TMM bukan saja berperan sebagai sarana hiburan masyarakat Medan. Tapi, secara ekonomi berdampak terciptanya lapangan pekerjaan yang baru, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Medan Tutungan khususnya dan Kota Medan umumnya. (adl)

Revitalisasi Tiga Pasar

Dirut PD Pasar Kota Medan, Benny H Sihotang berencana merevitalisasi tiga pasar di kawasan Medan Utara. Keputusan itu diambil karena dianggap perlu untuk meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PD Pasar tahun 2012 sebesar Rp1 miliar.

Ketiga pasar tersebut meliputi Pasar Kapuas, Pasar Paus, dan Pasar Ikan di Belawan. Selain itu mencapai target PAD, program revitalisasi itu agar pedagang semakin nyaman melakukan transaksi jual beli di bawah pasar yang lebih baik.

“Pada tahun 2011 lalu, PD Pasar hanya mampu menghasilkan PAD sebesar Rp300 juta, tapi tahun ini harusnya bisa mencapai Rp1 miliar. Satu cara pengupayaannya, revitalisasi dan memberdayakan bangunan-bangunan pasar yang telah ada,” ucap Dirut PD Pasar Kota Medan.

Benny menyatakan, dirinya telah mempersiapkan banyak program demi kemajuan pasar dan meninggalkan kesan kumuh, yang selama ini melekat di benak masyarakat umum. Dua pasar yang menjadi prioritasnya yakni, Pasar Tradisional Petisah dan Pusat Pasar.

“Kedua pasar itu harus didahulukan, karena besarnya nilai persoalan dari keduanya. Seperti ramainya pedagang pasar informal di sekitar pasar. Hal itu telah menganggu pedagang formal dan pastinya menyebabkan lalulintas di sekitarnya semakin semraut,” sebutnya.

Dia menambahkan, ketika ada kesan semraut, maka para konsumen atau pembeli semakin enggan beranjak menuju pasar. Sehingga, secara perlahan pihaknya telah mempersiapkan cara-cara pendekatan agar para pedangan informal bisa menempati lokasi-lokasi yang telah disediakan oleh PD Pasar Kota Medan. Seperti untuk Pasar Petisah, lantai dua telah disiapkan guna menampung para pedagang. Bahkan akan dibangun satu tangga sebagai akses menuju lantai dua.

“Di lantai dua para pedagang diharapkan bisa melakukan transaksi. Tujuannya, agar segala macam jual beli menjadi rapi dan tidak semraut,” ungkapnya.(adl)

Jadi PD RPH Terbesar

Direktur utama Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) kota Medan, Putrama Alkhairi berkeinginan membuat PD yang dipimpinnya menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. “Lihat saja potensi pasar 2,5 juta warga Kota Medan. Seperti China yang kuat karena punya market besar,” katanya.

Menurut Putra, Direksi RPH Medan berharap mendapat dana yang cukup untuk pembuatan rumah potong khusus babi dan perawatan alat-alat dari dana penyertaan modal-modal di APBD 2012. Untuk itu, PD yang dianggarkan berjumlah Rp38,98 miliar. “Bagusnya Rp10 miliar, saja” ucapnya.
Dia memaparkan, kini PD RPH kota Medan menyebarkan spanduk di sejumlah titik strategis di Kota Medan, terkait ajakan memotong hewan di RPH. ‘Ayo memotong hewan di RPH Mabar Medan’.

Hal itu sengaja dilakukan untuk mengajak masyarakat menyembelih hewannya di PD RPH Mabar karena terjamin halal dan sehat.
Putrama menyatakan, untuk mensosialisasikan pemotongan hewan di PD RPH, kini sedang dijajaki kerjasama dengan Dirut PD Pasar.
“Rencananya segera dilakukan pertemuan dengan Dirut PD Pasar dan ditindaklanjuti melalui MoU,” tambahnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/