30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Wali Kota: Jangan Berhenti Mengkritik Saya

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengaku tidak pernah alergi terhadap semua kritikan yang dialamatkan kepadanya. Diharapkan kritikan itu tidak sekedar kritikan, melainkan kritikan bersifat membangun dan memberi solusi, bukan bersifat tendesius.

Peluncuran Buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis

TERIMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap dan Wakil Wali Kota Drs HT Dzulmi Eldin MSi menerima cenderamata dari penerbit dan wartawan unit Pemko Medan, Jumat (13/7) di Hotel Arya Duta, Medan.  //redianto/sumut pos
TERIMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap dan Wakil Wali Kota Drs HT Dzulmi Eldin MSi menerima cenderamata dari penerbit dan wartawan unit Pemko Medan, Jumat (13/7) di Hotel Arya Duta, Medan. //redianto/sumut pos

Pernyataan siap untuk dikritik itu disampaikan Wali Kota Medan dalam acara coffee morning dengan wartawan unit Pemko Medan di Hotel Arya Duta, Jumat (13/7). Dalam paparannya, kritikan yang sifatnya membangun akan menjadi koreksi dan evaluasi diri, sehingga dapat berbuat lebih baik lagi ke depan. Tapi, kritikan yang bersifat tendensius, ujungnya tak menimbulkan interpretasi maupun opini negatif di tengah masyarakat.

“Saya minta, jangan pernah berhenti mengkritisi saya, sebab saya orangnya tidak pernah alergi dengan kritikan. Justru kritikan saya jadikan sebagai bahan koreksi dan evalusi diri,” katanya.

Dengan mata berkaca-kaca, orang nomor 1 di Kota Medan menceritakan tentang lika-liku kinerjanya untuk membangun ibu kota Sumatera Utara yang lebih baik. Dalam membangun kota tercinta ini, para wartawan di Kota Medan turut memberikan sumbangsihnya, khususnya dalam menyampaikan informasi.

“Saya harap rekan-rekan wartawan tidak hanya memberitakan sisi negatif dari Pemko Medan, keberhasilan maupun prestasi yang diperoleh hendaknya disampaikan kepada masyarakat. Hal itu penting dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui hasil kerja keras yang dilakukan Pemko Medan selama ini,” ujarnya.

Selain berharap kepada para wartawan, Wali Kota Medan mengharapkan anggota dewan tidak hanya selalu mengkritisi, melainkan program Pemko Medan. Apa yang telah menjadi keberhasilan Pemko Medan harus diapresiasi dan didukung. Sebab, kebijakan maupun program yang dijalankan Pemko Medan mendapat persetujuan lebih dahulu dari DPRD Medan.

Dibeberkannya, berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD.

Menurut aturan tersebut, keduanya saling mengisi pekerjaan atas azas otonomi daerah. UU No.32/2004 itu mengamanatkan, tugas pemerintah di daerah melakukan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian, pemerintah daerah diwajibkan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Jadi kegagalan Pemko Medan berarti kegagalan DPRD juga. Untuk itu, marilah saling bersinergi dan bertanggungjawab dalam membangun kota tercinta ini,” harapnya.

Tak lupa, Rahudman menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan wartawan unit Pemko Medan atas perhatian terhadap dirinya yang dituangkan ke dalam buku berjudul, “Rahudman Harahap di Mata Jurnalis.” Selain menjadi kebanggaan tersendiri, buku itu akan dijadikan masukan baginya untuk berbuat lebih baik lagi bagi Kota Medan.

“Semoga jalinan kerja sama yang terbina dengan baik selama ini semakin erat lagi dan menjadi simbiosis mutualisme dan berujung kepada perwujudan pembangunan Kota Medan yang menyeluruh dan merata. Semua ini adalah wujud dari interaksi sosial di antara wartawan dan Pemko Medan,” ungkapnya.

Hadir dalam acara Coffee morning itu, Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri, Ketua Dewan Kota Drs H Afifuddin Lubis, Staf Ahli, Asisten, pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, camat se-Kota Medan serta sejumlah wartawan. (gus)

Buku Diedarkan di Sekolah-sekolah dan Kampus se-Kota Medan

Kepala Bagian Humas Pemko Medan, Budi Hariono SSTP MAP mengatakan acara coffee morning wartawan dengan Wali Kota Medan sengaja digelar secara rutin untuk menjalin keakraban diantara keduanya. Dengan acara duduk bersama inilah bisa dihasilkan pembangunan Kota Medan yang lebih baik.

“Kegiatan ini sebagai wujud apresiasi Pemko Medan dengan wartawan yang membantu untuk membangunan Kota Medan,” ucapnya.

Dia menyebutkan, coffee morning pada kesempatan ini terasa lebih istimewa dari tahun-tahun sebelumnya, pasalnya ada disertai peluncuran buku yang berjudul Rahudman Harahap di Mata Jurnalis.

“Saya berharap buku ini bisa menjadi motivasi, bukan hanya Pemko Medan melainkan bagian humas, sehingga dapat terus menjembatani wartawan dalam dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi,” katanya.

Budi yang merupakan ketua panitia coffee morning mengatakan rencananya buku yang telah diterbitkan itu akan diedarkan sampai ke sekolah-sekolah, perpustakaan dan kampus. Semoga dengan peluncuran buku tersebut bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

“Buku itu dijadikan bacaan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, makanya buku-bukunya disalurkan ke sekolah dan kampus-kampus,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, buku yang ditulis oleh sejumlah wartawan itu merupakan pengalaman pribadi setiap wartawan saat berinteraksi langsung dengan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM. Sehingga, tulisan yang dihasilkan sifatnya mengalir dan mudah dicerna. Ditambah lagi, rangkaian kata-katanya sangat sederhana dan bisa dimengerti oleh seluruh kalangan.

“Mau tahu keseharian Wali Kota Medan dalam menjalankan tugasnya, saya sarankan bacalah buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis. Di situlah rekam jejak serta keseharian Wali Kota Medan digambarkan,” sebutnya.

Acara tersebut diisi dengan penandatanganan poster yang dilakukan Wali Kota dan penyerahan cover buku kepada orang nomor satu di Pemko Medan. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan buku “Rahudman Harahap di Mata Jurnalis” kepada Kepala Perpus takaan Kota Medan dan kepala se kolah SMA Negeri 3 Medan. (gus)

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengaku tidak pernah alergi terhadap semua kritikan yang dialamatkan kepadanya. Diharapkan kritikan itu tidak sekedar kritikan, melainkan kritikan bersifat membangun dan memberi solusi, bukan bersifat tendesius.

Peluncuran Buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis

TERIMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap dan Wakil Wali Kota Drs HT Dzulmi Eldin MSi menerima cenderamata dari penerbit dan wartawan unit Pemko Medan, Jumat (13/7) di Hotel Arya Duta, Medan.  //redianto/sumut pos
TERIMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap dan Wakil Wali Kota Drs HT Dzulmi Eldin MSi menerima cenderamata dari penerbit dan wartawan unit Pemko Medan, Jumat (13/7) di Hotel Arya Duta, Medan. //redianto/sumut pos

Pernyataan siap untuk dikritik itu disampaikan Wali Kota Medan dalam acara coffee morning dengan wartawan unit Pemko Medan di Hotel Arya Duta, Jumat (13/7). Dalam paparannya, kritikan yang sifatnya membangun akan menjadi koreksi dan evaluasi diri, sehingga dapat berbuat lebih baik lagi ke depan. Tapi, kritikan yang bersifat tendensius, ujungnya tak menimbulkan interpretasi maupun opini negatif di tengah masyarakat.

“Saya minta, jangan pernah berhenti mengkritisi saya, sebab saya orangnya tidak pernah alergi dengan kritikan. Justru kritikan saya jadikan sebagai bahan koreksi dan evalusi diri,” katanya.

Dengan mata berkaca-kaca, orang nomor 1 di Kota Medan menceritakan tentang lika-liku kinerjanya untuk membangun ibu kota Sumatera Utara yang lebih baik. Dalam membangun kota tercinta ini, para wartawan di Kota Medan turut memberikan sumbangsihnya, khususnya dalam menyampaikan informasi.

“Saya harap rekan-rekan wartawan tidak hanya memberitakan sisi negatif dari Pemko Medan, keberhasilan maupun prestasi yang diperoleh hendaknya disampaikan kepada masyarakat. Hal itu penting dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui hasil kerja keras yang dilakukan Pemko Medan selama ini,” ujarnya.

Selain berharap kepada para wartawan, Wali Kota Medan mengharapkan anggota dewan tidak hanya selalu mengkritisi, melainkan program Pemko Medan. Apa yang telah menjadi keberhasilan Pemko Medan harus diapresiasi dan didukung. Sebab, kebijakan maupun program yang dijalankan Pemko Medan mendapat persetujuan lebih dahulu dari DPRD Medan.

Dibeberkannya, berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD.

Menurut aturan tersebut, keduanya saling mengisi pekerjaan atas azas otonomi daerah. UU No.32/2004 itu mengamanatkan, tugas pemerintah di daerah melakukan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian, pemerintah daerah diwajibkan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Jadi kegagalan Pemko Medan berarti kegagalan DPRD juga. Untuk itu, marilah saling bersinergi dan bertanggungjawab dalam membangun kota tercinta ini,” harapnya.

Tak lupa, Rahudman menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan wartawan unit Pemko Medan atas perhatian terhadap dirinya yang dituangkan ke dalam buku berjudul, “Rahudman Harahap di Mata Jurnalis.” Selain menjadi kebanggaan tersendiri, buku itu akan dijadikan masukan baginya untuk berbuat lebih baik lagi bagi Kota Medan.

“Semoga jalinan kerja sama yang terbina dengan baik selama ini semakin erat lagi dan menjadi simbiosis mutualisme dan berujung kepada perwujudan pembangunan Kota Medan yang menyeluruh dan merata. Semua ini adalah wujud dari interaksi sosial di antara wartawan dan Pemko Medan,” ungkapnya.

Hadir dalam acara Coffee morning itu, Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri, Ketua Dewan Kota Drs H Afifuddin Lubis, Staf Ahli, Asisten, pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, camat se-Kota Medan serta sejumlah wartawan. (gus)

Buku Diedarkan di Sekolah-sekolah dan Kampus se-Kota Medan

Kepala Bagian Humas Pemko Medan, Budi Hariono SSTP MAP mengatakan acara coffee morning wartawan dengan Wali Kota Medan sengaja digelar secara rutin untuk menjalin keakraban diantara keduanya. Dengan acara duduk bersama inilah bisa dihasilkan pembangunan Kota Medan yang lebih baik.

“Kegiatan ini sebagai wujud apresiasi Pemko Medan dengan wartawan yang membantu untuk membangunan Kota Medan,” ucapnya.

Dia menyebutkan, coffee morning pada kesempatan ini terasa lebih istimewa dari tahun-tahun sebelumnya, pasalnya ada disertai peluncuran buku yang berjudul Rahudman Harahap di Mata Jurnalis.

“Saya berharap buku ini bisa menjadi motivasi, bukan hanya Pemko Medan melainkan bagian humas, sehingga dapat terus menjembatani wartawan dalam dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi,” katanya.

Budi yang merupakan ketua panitia coffee morning mengatakan rencananya buku yang telah diterbitkan itu akan diedarkan sampai ke sekolah-sekolah, perpustakaan dan kampus. Semoga dengan peluncuran buku tersebut bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

“Buku itu dijadikan bacaan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, makanya buku-bukunya disalurkan ke sekolah dan kampus-kampus,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, buku yang ditulis oleh sejumlah wartawan itu merupakan pengalaman pribadi setiap wartawan saat berinteraksi langsung dengan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM. Sehingga, tulisan yang dihasilkan sifatnya mengalir dan mudah dicerna. Ditambah lagi, rangkaian kata-katanya sangat sederhana dan bisa dimengerti oleh seluruh kalangan.

“Mau tahu keseharian Wali Kota Medan dalam menjalankan tugasnya, saya sarankan bacalah buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis. Di situlah rekam jejak serta keseharian Wali Kota Medan digambarkan,” sebutnya.

Acara tersebut diisi dengan penandatanganan poster yang dilakukan Wali Kota dan penyerahan cover buku kepada orang nomor satu di Pemko Medan. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan buku “Rahudman Harahap di Mata Jurnalis” kepada Kepala Perpus takaan Kota Medan dan kepala se kolah SMA Negeri 3 Medan. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/