25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Wali Kota Pantau Stok Minyak Goreng

Stok kebutuhan bahan untuk warga Kota Medan, khususnya minyak goreng, tepung terigu dan gula selama bulan suci Ramadan sekaligus menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1433 H dipastikan aman.

SIDAK:Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM sidak bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) serta pimpinan SKPD Pemko Medan saat meninjau pabrik minyak goreng  Jalan Yos Sudarso Medan, Senin (30/7). //redianto/sumut pos
SIDAK:Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM sidak bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) serta pimpinan SKPD Pemko Medan saat meninjau pabrik minyak goreng di Jalan Yos Sudarso Medan, Senin (30/7). //redianto/sumut pos

Kepastian stok itu sudah ditinjau Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) saat meninjau pabrik minyak goreng milik PT Musim Mas di Jalan Kol Yos Sudarso, gudang penyimpanan gula dan tepung di Jalan Cemara serta gudang penyimpanan bahan-bahan pokok untuk pasar murah di 151 titik di Kota Medan yang dipusatkan di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan, Senin (30/7).

Usai adanya putusan stok aman, masyarakat diharapkan tidak resah dan tetap tenang serta khusuk dalam menjalankan ibadah puasa. Sedangkan kepada para pedagang eceran, terutama di pasar-pasar tradisional diminta untuk tidak menaikkan harga, apalagi sampai menimbun barang.

Dihadapan  Wali Kota, PT Musim Mas melalui humasnya, Julius menerangkan, hingga kini stok minyak goreng lebih kurang 1.000 ton. Sedangkan produksi minyak kemasan (minyakita) dan minyak curah setiap harinya 2.500 ton. Karenanya, sangat optimis kebutuhan warga akan konsumsi minyak goreng sebanyak 6 ton setiap harinya dapat terpenuhi, termasuk selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1433 H. “Jadi dipastikan stok minyak goreng aman,” kata Julius.

Wali Kota Medan yang saat itu didampingi Asisten Ekbang Ir Qamarul Fatah serta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan melihat langsung stok minyak goreng baik curah maupun kemasan (minyakita) serta proses packing yang dinilai cukup higienis sehingga sangat layak konsumsi bagi masyarakat.

Peninjauan berlanjut ke produksi sabun cuci batangan yang juga diproduksi PT Musim Mas. Pasalnya, seluruh minyak goreng yang dijual di 151 titik pasar murah di Kota Medan adalah minyakita.

“PT Musim Mas ikut membantu mensubsidi harga, sehingga harga jual minyakita di pasar murah Rp9.700 per liter, sedangkan harga di pasaran berkisar Rp11 ribu hingga 12 ribu per-liter. Tentunya ini sangat membantu sekali,” Kata Wali Kota di sela-sela kunjungan itu.

Wali Kota bersama Ketua Tim Kerja TPID Michael Budi Satrio dari Bank Indonesia dan Agus dari Sub Divre Bulog Kota Medan meneruskan peninjauan ke gudang distributor penyimpanan tepung terigu dan gula pasir. Di tempat itu, ketersediaan stok tepung terigu dan gula pasir untuk warga Kota Medan mencukupi.

Rahudman menyampaikan, kebutuhan warga akan gula pasir perharinya sebanyak 51 ton, sedangkan tepung terigu 5 ton perhari. Dari peninjauan yang dilakukan, stok kedua bahan pokok itu dipastikan aman.

Kemudian peninjauan diteruskan ke gudang penyimpanan bahan pokok yang akan dijual di 151 titik pasar murah di Gelanggang Remaja.
Selain melihat ketersediaan bahan kebutuhan pokok, Wali Kota melihat kesiapan personel untuk melayani kebutuhan bahan pokok di 151 titik pasar murah.

Di kesempatan itu orang nomor satu di Pemko Medan juga sempat mengecek loket pembukuan pasar murah. Ternyata transaksi penjualan setiap harinya bisa mencapai Rp700 juta hingga 800 juta bahkan tembus Rp1 miliar.

Hal itu didukung fakta di lapangan, animo warga untuk membeli bahan kebutuhan pokok di pasar murah yang telah disediakan di setiap kecamatan sangat tinggi. Bahkan, setiap harinya jumlah pembeli yang datang terus meningkat. Terbukti , selama 12 hari sejak pasar murah dioperasikan seminggu jelang bulan Ramadan, perputaran uang telah mencapai Rp12 miliar.

Wali Kota Medan berharap, stakeholder maupun BUMN yang membuat pasar murah dadakan untuk satu atau dua hari, sebaiknya menyesuaikan dengan pasar murah yang dibuat Pemko Medan, sehingga tidak membingungkan masyarakat.

Selanjutnya, seluruh pedagang eceran, terutama di pasar-pasar tradisional milik pemerintah agar tidak menaikkan harga yang berlebihan dan tidak menimbun barang.

Ketika disinggung tentang penimbunan barang, Wali Kota mengungkapkan pihaknya telah menggunakan Satgas guna mencegah terjadinya kelangkaan bahan kebutuhan pokok di pasaran. Tugasnya mengawasi dan mengontrol harga-harga di pasar.  (gus)

Stok kebutuhan bahan untuk warga Kota Medan, khususnya minyak goreng, tepung terigu dan gula selama bulan suci Ramadan sekaligus menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1433 H dipastikan aman.

SIDAK:Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM sidak bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) serta pimpinan SKPD Pemko Medan saat meninjau pabrik minyak goreng  Jalan Yos Sudarso Medan, Senin (30/7). //redianto/sumut pos
SIDAK:Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM sidak bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) serta pimpinan SKPD Pemko Medan saat meninjau pabrik minyak goreng di Jalan Yos Sudarso Medan, Senin (30/7). //redianto/sumut pos

Kepastian stok itu sudah ditinjau Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) saat meninjau pabrik minyak goreng milik PT Musim Mas di Jalan Kol Yos Sudarso, gudang penyimpanan gula dan tepung di Jalan Cemara serta gudang penyimpanan bahan-bahan pokok untuk pasar murah di 151 titik di Kota Medan yang dipusatkan di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan, Senin (30/7).

Usai adanya putusan stok aman, masyarakat diharapkan tidak resah dan tetap tenang serta khusuk dalam menjalankan ibadah puasa. Sedangkan kepada para pedagang eceran, terutama di pasar-pasar tradisional diminta untuk tidak menaikkan harga, apalagi sampai menimbun barang.

Dihadapan  Wali Kota, PT Musim Mas melalui humasnya, Julius menerangkan, hingga kini stok minyak goreng lebih kurang 1.000 ton. Sedangkan produksi minyak kemasan (minyakita) dan minyak curah setiap harinya 2.500 ton. Karenanya, sangat optimis kebutuhan warga akan konsumsi minyak goreng sebanyak 6 ton setiap harinya dapat terpenuhi, termasuk selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1433 H. “Jadi dipastikan stok minyak goreng aman,” kata Julius.

Wali Kota Medan yang saat itu didampingi Asisten Ekbang Ir Qamarul Fatah serta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan melihat langsung stok minyak goreng baik curah maupun kemasan (minyakita) serta proses packing yang dinilai cukup higienis sehingga sangat layak konsumsi bagi masyarakat.

Peninjauan berlanjut ke produksi sabun cuci batangan yang juga diproduksi PT Musim Mas. Pasalnya, seluruh minyak goreng yang dijual di 151 titik pasar murah di Kota Medan adalah minyakita.

“PT Musim Mas ikut membantu mensubsidi harga, sehingga harga jual minyakita di pasar murah Rp9.700 per liter, sedangkan harga di pasaran berkisar Rp11 ribu hingga 12 ribu per-liter. Tentunya ini sangat membantu sekali,” Kata Wali Kota di sela-sela kunjungan itu.

Wali Kota bersama Ketua Tim Kerja TPID Michael Budi Satrio dari Bank Indonesia dan Agus dari Sub Divre Bulog Kota Medan meneruskan peninjauan ke gudang distributor penyimpanan tepung terigu dan gula pasir. Di tempat itu, ketersediaan stok tepung terigu dan gula pasir untuk warga Kota Medan mencukupi.

Rahudman menyampaikan, kebutuhan warga akan gula pasir perharinya sebanyak 51 ton, sedangkan tepung terigu 5 ton perhari. Dari peninjauan yang dilakukan, stok kedua bahan pokok itu dipastikan aman.

Kemudian peninjauan diteruskan ke gudang penyimpanan bahan pokok yang akan dijual di 151 titik pasar murah di Gelanggang Remaja.
Selain melihat ketersediaan bahan kebutuhan pokok, Wali Kota melihat kesiapan personel untuk melayani kebutuhan bahan pokok di 151 titik pasar murah.

Di kesempatan itu orang nomor satu di Pemko Medan juga sempat mengecek loket pembukuan pasar murah. Ternyata transaksi penjualan setiap harinya bisa mencapai Rp700 juta hingga 800 juta bahkan tembus Rp1 miliar.

Hal itu didukung fakta di lapangan, animo warga untuk membeli bahan kebutuhan pokok di pasar murah yang telah disediakan di setiap kecamatan sangat tinggi. Bahkan, setiap harinya jumlah pembeli yang datang terus meningkat. Terbukti , selama 12 hari sejak pasar murah dioperasikan seminggu jelang bulan Ramadan, perputaran uang telah mencapai Rp12 miliar.

Wali Kota Medan berharap, stakeholder maupun BUMN yang membuat pasar murah dadakan untuk satu atau dua hari, sebaiknya menyesuaikan dengan pasar murah yang dibuat Pemko Medan, sehingga tidak membingungkan masyarakat.

Selanjutnya, seluruh pedagang eceran, terutama di pasar-pasar tradisional milik pemerintah agar tidak menaikkan harga yang berlebihan dan tidak menimbun barang.

Ketika disinggung tentang penimbunan barang, Wali Kota mengungkapkan pihaknya telah menggunakan Satgas guna mencegah terjadinya kelangkaan bahan kebutuhan pokok di pasaran. Tugasnya mengawasi dan mengontrol harga-harga di pasar.  (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/