MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyiapkan 3,5 hektare lahan untuk membangun terminal A dan pembebasan jalan menuju Pasar Induk Lau Cih. Ditargetkan pembebasan lahan milik masyarakat tersebut tuntas tahun ini.
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/6) mengatakan, lahan yang berada dihadapan pasar induk itu diperuntukkan guna memberi dukungan fasilitas terhadap pasar induk nantinya. “Uang sudah disiapkan. Target kita tahun ini pembebasan lahan selesai. Masyarakat yang ada di sana juga sudah oke,” katanya.
Mantan anggota DPRD Medan itu mengatakan, jalan menuju Pasar Induk akan dibangun sekitar 700 meter dari Simpang Selayang. Kemudian di Terminal A yang rencananya dibangun nanti juga untuk menampung truk-truk penampung sayur. Sehingga truk-truk yang dari dari Tanah Karo tak perlu lagi melewati Pinang Baris. “Ini sudah masuk ke RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2017. Anggaran sudah sudah disiapkan tapi saya ga tau berapa anggarannya,” katanya.
Ia pun mengaku rencana ini juga sudah dilaporkan ke Jakarta guna mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Seperti rencana pembangunan Terminal A dan polsek. “Kalau sudah selesai pembebasan langsung kita kerjakan,” tegas kader PDI Perjuangan ini seraya menambahkan, dengan pembangunan tambahan fasilitas itu Pasar Induk akan semakin menjanjikan, dan geliat ekonomi kawasan itu juga semakin hidup.
Pengamat tata kota Medan Bakti Alamsyah mengatakan, seiring perkembangan tata kota, pembangunan kota di Medan seharusnya tidak lagi terfokus di pusat kota. Ia memisalkan, pembangunan kota sebaiknya mengarah ke Utara. “Yang pasti, kawasan itu akan hidup nantinya kalau sudah ada jalan baru. Sudah ada pasarnya, keamanannya, ada terminal,” katanya.
Menurutnya, dengan sudah tersedianya fasilitas yang memadai secara otomatis para pedagang pasti mau menempati Pasar Lau Cih. Bukan seperti saat ini, sebagian pedagang Sutomo masih enggan menempati Pasar Induk. “Para pedagang itukan ingin diberi fasilitas yang memadai juga. Mereka inginkan kenyamanan. Bagaimana mereka mau berjualan kalau fasilitas tak memadai, seperi jaraknya yang jauh, penerangan yang kurang. Harusnya itu menjadi perhatian pemerintahlah,” pungkasnya. (prn)