26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Banjir masih Menggenangi Jalan dan Rumah di Medan Utara

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos Sejumlah pengendera melintasi Jalan Marelan Raya Kecamatan Medan Marelan, yang masih tergenang air sisa hujan, Selasa (1/12).
Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Sejumlah pengendera melintasi Jalan Marelan Raya Kecamatan Medan Marelan, yang masih tergenang air sisa hujan, Selasa (1/12).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda Medan Utara akibat saluran drainase yang meluap karena tidak dapat menampung tingginya curah hujan, masih menggenangi beberapa titik ruas jalan dan permukiman di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, Selasa (1/12).

Pantauan Sumut Pos, genangan air setinggi 20 hingga 60 centimeter masih menenggelamkan beberapa titik akses jalan seperti di Jalan Rawe dan Tangkahan, Jalan Asam Kecamatan Medan Labuhan. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan dari kedua arah harus berjalan lambat.

“Memang air sudah mulai tampak surut, cuma dari Senin sampai hari ini, jalanan masih tergenang air,” ucap, Jamhur (36) pengendara roda dua di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor, Medan Labuhan.

Selain akses jalan yang masih digenangi air, sejumlah rumah warga di Lingkungan 7 Kelurahan Martubung dan tiga lingkungan lainnya di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan, juga masih terendam. Warga terlihat berupaya menguras air sisa hujan yang masuk ke dalam rumah mereka.

Lurah Tangkahan, Ibnu Abbas mengatakan, dari 300 rumah yang terendam di Lingkungan 7, 8 dan 9, sebagian besar penghuninya telah kembalipulang ke rumah masing-masing. Ini dikarenakan kondisi banjir yang merendam rumah warga mulai surut.

“Sebelumnya ada sekitar 1.500 jiwa yang berada di posko pengungsian, tapi seluruhnya sudah pulang ke rumah masing-masing, karena air telah surut,” terangnya.

Petugas tim medis memeriksa kondisi kesehatan warga khususnya para lansia (lanjut usia) maupun balita. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa keadaan warga dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah, kondisi warga kita sehat. Kerena petugas medis dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan Medan yang ada sempat memeriksa kesehatan warga,” kata, Abbas.

Di Kecamatan Medan Marelan, genangan air masih terdapat di ruas Jalan Marelan Raya Pasar 3 dan 4 Kelurahan Rengas Pulau. Ketinggian air yang tinggal 15 centimeter ini masih tergenang, dikarenakan drainase yang ada tidak lancar mengalir.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution sebelumnya mengungkapkan, penyebab lambatnya air mengalir sehingga masih menggenangi badan jalan, dikarenakan saluran drainase yang ada banyak ditutup secara permanen oleh masyarakat pemilik rumah toko (ruko) yang berada di sepanjang jalan tersebut.

“Kita sudah pernah memberi imbauan agar drainase yang ada tidak ditutup permanen. Persoalan ini juga sudah diteruskan ke intansi terkait supaya dilakukan penertiban,” pungkas, Daniel. (rul)

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos Sejumlah pengendera melintasi Jalan Marelan Raya Kecamatan Medan Marelan, yang masih tergenang air sisa hujan, Selasa (1/12).
Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Sejumlah pengendera melintasi Jalan Marelan Raya Kecamatan Medan Marelan, yang masih tergenang air sisa hujan, Selasa (1/12).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda Medan Utara akibat saluran drainase yang meluap karena tidak dapat menampung tingginya curah hujan, masih menggenangi beberapa titik ruas jalan dan permukiman di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, Selasa (1/12).

Pantauan Sumut Pos, genangan air setinggi 20 hingga 60 centimeter masih menenggelamkan beberapa titik akses jalan seperti di Jalan Rawe dan Tangkahan, Jalan Asam Kecamatan Medan Labuhan. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan dari kedua arah harus berjalan lambat.

“Memang air sudah mulai tampak surut, cuma dari Senin sampai hari ini, jalanan masih tergenang air,” ucap, Jamhur (36) pengendara roda dua di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor, Medan Labuhan.

Selain akses jalan yang masih digenangi air, sejumlah rumah warga di Lingkungan 7 Kelurahan Martubung dan tiga lingkungan lainnya di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan, juga masih terendam. Warga terlihat berupaya menguras air sisa hujan yang masuk ke dalam rumah mereka.

Lurah Tangkahan, Ibnu Abbas mengatakan, dari 300 rumah yang terendam di Lingkungan 7, 8 dan 9, sebagian besar penghuninya telah kembalipulang ke rumah masing-masing. Ini dikarenakan kondisi banjir yang merendam rumah warga mulai surut.

“Sebelumnya ada sekitar 1.500 jiwa yang berada di posko pengungsian, tapi seluruhnya sudah pulang ke rumah masing-masing, karena air telah surut,” terangnya.

Petugas tim medis memeriksa kondisi kesehatan warga khususnya para lansia (lanjut usia) maupun balita. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa keadaan warga dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah, kondisi warga kita sehat. Kerena petugas medis dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan Medan yang ada sempat memeriksa kesehatan warga,” kata, Abbas.

Di Kecamatan Medan Marelan, genangan air masih terdapat di ruas Jalan Marelan Raya Pasar 3 dan 4 Kelurahan Rengas Pulau. Ketinggian air yang tinggal 15 centimeter ini masih tergenang, dikarenakan drainase yang ada tidak lancar mengalir.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution sebelumnya mengungkapkan, penyebab lambatnya air mengalir sehingga masih menggenangi badan jalan, dikarenakan saluran drainase yang ada banyak ditutup secara permanen oleh masyarakat pemilik rumah toko (ruko) yang berada di sepanjang jalan tersebut.

“Kita sudah pernah memberi imbauan agar drainase yang ada tidak ditutup permanen. Persoalan ini juga sudah diteruskan ke intansi terkait supaya dilakukan penertiban,” pungkas, Daniel. (rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/