32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kapoldasu Temui MUI Medan, Ini Kesepakatannya…

Sementara, Ketua MUI Kota Medan, M Hatta mengatakan, rancangan aksi bela Islam jilid III itu sudah dirancang sejak Selasa (29/10). Aksi di Sumut juga dilakukan atas keinginan umat Islam. Soalnya, tersangka Ahok itu telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.

“Kami minta Ahok segera ditahan. Kami dari MUI Kota Medan menyambut baik (kesepakatan bersama),” ujar dia.

Mewakili GAPAI, Leo Insar Adnan juga mendukung adanya aksi damai yang dilakukan dengan doa bersama di Mesjid Agung. Begitupun, kasus itu tetap dikawal GAPAI.

“Harapan kita hanya satu, tegakkan hukum dan keadilan. Penista agama harus ditindak,” ujar dia.

Dari MUI Sumut, Sekretaris Umum, Ardiansyah menyatakan, aksi itu sesungguhnya merupakan reaksi dari umat islam. “Yang menggerakkan ini adalah, Allah SWT. Tidak ada intervensi dari pemerintah. Mustahil dari orang-orang, partai politik mengerahkan jumlah manusia yang tidak sedikit. Tuduhan dibayar itu direkayasa. Kalau Ahok ini lepas, Ketuua Dewan Pertimbangan MUyI Pusat akan menggalang aksi yang lebih besar lagi,” tandas Ardiansyah.

Sementara, Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jendral Lodewyk Pusung akan mengerahkan lima ribu Prajurit Kodam I/BB, untuk mengawal aksi super damai Bela Islam Jilid III di Kota Medan. Hal itu, dikatakan Jendral TNI 2 bintang itu usai menghadiri Silaturahmi Nusantara Bersatu di Lapangan Benteng, Medan, Rabu (30/11) siang. Dalam mengawal aksi itu, Lodewyk Pusung menegaskan, tidak ada Prajurit yang dipersenjatai dalam pengawalan aksi 212 itu.

“Peluru tentara, senjata tentara, bukan untuk rakyat. Jadi saya akan BKO Prajurit ke Polda, tanpa senjata,” ujarnya.

Meski demikian, Pangdam menyebut jika dalam asksi Bela Islam Jilid III, Jumat (2/12) mendatang, hal yang paling penting adalah agar aksi berjalan damai. Diakui Pangdam I/BB, dirinya sangat mengharapkan aski tersebut berjalan super damai. Pangdam mengingatkan untuk seluruh peserta aksi, tetap menjaga keamanan, demi keutuhan kebhinekaan.

“Ini termasuk upaya saya bersama Kapolda dan Gubernur untuk menjaga kemanan di Sumatera Utara. Ke depan, Kebhinekaan kita harus betul-betul kita jaga, “ lanjut Pangdam. (ain/ted/adz)

Sementara, Ketua MUI Kota Medan, M Hatta mengatakan, rancangan aksi bela Islam jilid III itu sudah dirancang sejak Selasa (29/10). Aksi di Sumut juga dilakukan atas keinginan umat Islam. Soalnya, tersangka Ahok itu telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.

“Kami minta Ahok segera ditahan. Kami dari MUI Kota Medan menyambut baik (kesepakatan bersama),” ujar dia.

Mewakili GAPAI, Leo Insar Adnan juga mendukung adanya aksi damai yang dilakukan dengan doa bersama di Mesjid Agung. Begitupun, kasus itu tetap dikawal GAPAI.

“Harapan kita hanya satu, tegakkan hukum dan keadilan. Penista agama harus ditindak,” ujar dia.

Dari MUI Sumut, Sekretaris Umum, Ardiansyah menyatakan, aksi itu sesungguhnya merupakan reaksi dari umat islam. “Yang menggerakkan ini adalah, Allah SWT. Tidak ada intervensi dari pemerintah. Mustahil dari orang-orang, partai politik mengerahkan jumlah manusia yang tidak sedikit. Tuduhan dibayar itu direkayasa. Kalau Ahok ini lepas, Ketuua Dewan Pertimbangan MUyI Pusat akan menggalang aksi yang lebih besar lagi,” tandas Ardiansyah.

Sementara, Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jendral Lodewyk Pusung akan mengerahkan lima ribu Prajurit Kodam I/BB, untuk mengawal aksi super damai Bela Islam Jilid III di Kota Medan. Hal itu, dikatakan Jendral TNI 2 bintang itu usai menghadiri Silaturahmi Nusantara Bersatu di Lapangan Benteng, Medan, Rabu (30/11) siang. Dalam mengawal aksi itu, Lodewyk Pusung menegaskan, tidak ada Prajurit yang dipersenjatai dalam pengawalan aksi 212 itu.

“Peluru tentara, senjata tentara, bukan untuk rakyat. Jadi saya akan BKO Prajurit ke Polda, tanpa senjata,” ujarnya.

Meski demikian, Pangdam menyebut jika dalam asksi Bela Islam Jilid III, Jumat (2/12) mendatang, hal yang paling penting adalah agar aksi berjalan damai. Diakui Pangdam I/BB, dirinya sangat mengharapkan aski tersebut berjalan super damai. Pangdam mengingatkan untuk seluruh peserta aksi, tetap menjaga keamanan, demi keutuhan kebhinekaan.

“Ini termasuk upaya saya bersama Kapolda dan Gubernur untuk menjaga kemanan di Sumatera Utara. Ke depan, Kebhinekaan kita harus betul-betul kita jaga, “ lanjut Pangdam. (ain/ted/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/