27.7 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Gempa Goyang Madina 2 Kali, Sidimpuan Sekali

Ilustrasi-Gempa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa kembali menggoyang Sumatera Utara. Kamis (1/3) pagi, gempa mengguncang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kota Padangsidimpuan. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, gempa di Madina berkekuatan 5,4 skala richter. Sedangkan gempa yang terjadi di Padangsidimpuan hanya 3,5 skala richter.

Kepala Bidang Data dan Informasi (Kabid) Datin BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, pusat gempa bumi berada di Samudera Hindia, sebelah barat Kabupaten Madina. “Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,91 LU dan 98,63 BT, tepatnya di laut pada jarak 37 kilometer (Km) arah Barat Daya Kota Singkuang dengan kedalaman 98 Km,” kata Syahnan.

Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan BMKG, dampak gempa bumi mengguncang hingga terasa di daerah Aekgodang Padangsidempuan, Panyabungan, Sibuhuan, Gunungtua, Sipirok, dan Sibolga dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI). Tak cuma di kawasan tersebut, gempa juga sebagian dirasakan warga di wilayah Nias, Lubuk Basung, Pariaman dan Pasaman. Menurut Syahnan, gempa yang terjadi di dasar laut itu tidak menimbulkan Tsunami.

“Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi. Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh mekanisme sumber turun mendatar (oblique normal fault),” terangnya.

Pascagempa bumi pertama, BMKG mendata terus terjadi gempa susulan (after shock) dengan kekuatan gempa lebih kecil.” Gempa susulan masih ada, kekuatan gempa lebih kecil dibanding gempa di Madina pada pukul 08.53 WIB tadi,” tuturnya

Usai gempa yang terjadi di Madina, selanjutnya, Kota Padangsidimpuan juga bergoyang. BMKG Wilayah I Medan mendata guncangan gempa di Padangsidimpuan berkekuatan lebih kecil, hanya 3,5 skala richter. Pusat gempa berada di 0.98 Lintang Utara dan 98.86 Bujur Timur.

Gempa di Padangsidimpuan berlokasi pada 78 kilometer Barat Daya Padangsidimpuan. Titik gempa di kedalaman 36 kilometer. Serupa dengan gempa di Madina, gempa kedua ini juga tidak menimbulkan potensi tsunami. “Untuk gempa bumi di Padangsidimpuan terjadi pukul 10.41 WIB. Tidak mebimbulkan Tsunami lantaran posisinya jauh di dalam laut,” katanya.

Syahnan menerangkan, pihak terus melakukan pendataan apakah akan terjadi gempa susulan. Menurutnya, hingga Kamis malam, tidak terjadi lagi gempa susulan. Begitupun, dia menyebut potensi terjadi gempa bumi lanjutan masih ada namun tak bisa diprediksi kapan. Syahnan menerangkan, setelah gempa pertama akibat subdeksi atau pergeseran pertama ada proses selanjutnya. “Proses selanjutnya itu namanya peluruhan. Itu bisa menimbulkan gempa-gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Nah, kapan itu terjadi kita belum tahu, bisa cepat bisa lambat. Mudah-mudahan secepatnya,” tutur Syahnan.

Ilustrasi-Gempa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa kembali menggoyang Sumatera Utara. Kamis (1/3) pagi, gempa mengguncang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kota Padangsidimpuan. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, gempa di Madina berkekuatan 5,4 skala richter. Sedangkan gempa yang terjadi di Padangsidimpuan hanya 3,5 skala richter.

Kepala Bidang Data dan Informasi (Kabid) Datin BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, pusat gempa bumi berada di Samudera Hindia, sebelah barat Kabupaten Madina. “Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,91 LU dan 98,63 BT, tepatnya di laut pada jarak 37 kilometer (Km) arah Barat Daya Kota Singkuang dengan kedalaman 98 Km,” kata Syahnan.

Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan BMKG, dampak gempa bumi mengguncang hingga terasa di daerah Aekgodang Padangsidempuan, Panyabungan, Sibuhuan, Gunungtua, Sipirok, dan Sibolga dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI). Tak cuma di kawasan tersebut, gempa juga sebagian dirasakan warga di wilayah Nias, Lubuk Basung, Pariaman dan Pasaman. Menurut Syahnan, gempa yang terjadi di dasar laut itu tidak menimbulkan Tsunami.

“Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi. Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh mekanisme sumber turun mendatar (oblique normal fault),” terangnya.

Pascagempa bumi pertama, BMKG mendata terus terjadi gempa susulan (after shock) dengan kekuatan gempa lebih kecil.” Gempa susulan masih ada, kekuatan gempa lebih kecil dibanding gempa di Madina pada pukul 08.53 WIB tadi,” tuturnya

Usai gempa yang terjadi di Madina, selanjutnya, Kota Padangsidimpuan juga bergoyang. BMKG Wilayah I Medan mendata guncangan gempa di Padangsidimpuan berkekuatan lebih kecil, hanya 3,5 skala richter. Pusat gempa berada di 0.98 Lintang Utara dan 98.86 Bujur Timur.

Gempa di Padangsidimpuan berlokasi pada 78 kilometer Barat Daya Padangsidimpuan. Titik gempa di kedalaman 36 kilometer. Serupa dengan gempa di Madina, gempa kedua ini juga tidak menimbulkan potensi tsunami. “Untuk gempa bumi di Padangsidimpuan terjadi pukul 10.41 WIB. Tidak mebimbulkan Tsunami lantaran posisinya jauh di dalam laut,” katanya.

Syahnan menerangkan, pihak terus melakukan pendataan apakah akan terjadi gempa susulan. Menurutnya, hingga Kamis malam, tidak terjadi lagi gempa susulan. Begitupun, dia menyebut potensi terjadi gempa bumi lanjutan masih ada namun tak bisa diprediksi kapan. Syahnan menerangkan, setelah gempa pertama akibat subdeksi atau pergeseran pertama ada proses selanjutnya. “Proses selanjutnya itu namanya peluruhan. Itu bisa menimbulkan gempa-gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Nah, kapan itu terjadi kita belum tahu, bisa cepat bisa lambat. Mudah-mudahan secepatnya,” tutur Syahnan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/