“Kami belum terima informasi soal rekontruksi. Kalau memang jadi awal bulan ini, pasti ramai dan masyarakat bakal banyak yang kesal dengan ulah si Andi Lala. Sekarang saja saya dengar banyak masyarakat yang bilang bakal habis si Andi Lala dilempar warga kalau rekontruksi,” kata Murni.
Harapan wanita berusia 60 tahun ini, pihak kepolisian hari memberikan pengamanan maksimal untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan dari masyarakat. “Kalau memang jadi rekontruksi, ini bakal ramai dan ribut. Polisi harus buat pengamanan kuat, kalau tidak pasti terjadi yang tak diinginkan. Sekarang aja, saya banyak dengar ucapan warga yang aneh – aneh,” kata Murni.
Di tempat lain, kepling setempat, Setiawan Budiono juga mengharapkan kepada polisi untuk memberikan pengamanan dan pengawasan yang ketat saat berlangsungnya rekontruksi.”Saya pribadi, sudah mengimbau agar masyarakat tidak lakukan yang tidak diinginkan selama rekontruksi berlangsung. Karena, saya sudah dengar ucapan warga yang tak diinginkan kalau terjadi rekontruksi,” kata Setiawan.
Selain itu, kata Setiawan, dirinya juga meminta kepada polisi agar memberitahukan kepada pihaknya waktu rekontruksi dilaksanakan. “Sampai saat ini saya belum tahu kapan rekontruksinya dilakukan, saya berharap polisi beritahu kami dari kecamatan, jadi bisa melakukan antisipasi yang tak diinginkan saat dilakukan rekontruksi,” harap Setiawan.
Sebagaimana diberitakan, satu keluarga di Jalan Mangaan Mabar, Nuriyanto, istri, anak dan mertuanya tewas di dalam rumah, Minggu (9/4) lalu. Pembantaian itu dilakukan oleh Andi Lala yang diketahui kerabat korban. Awal mula penyelidikan, pembantaian itu kabarnya dipicu uang pelepasan lahan yang diincar Andi Lala. Namun, menurut polisi dari hasil pemeriksaan, Andi Lala menghabisi semuanya karena piutang narkoba yang dimiliki Nuriyanto senilai Rp5 juta. (dvs/fac/ila)