BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I bungkam atas peristiwa karamnya KRI Pati Unus 384. Bahkan, kebocoran lambung kapal pasca latihan gabungan di laut Belawan pada beberapa hari lalu, terkesan ditutup-tutupi institusi militer ini.
Peristiwa kebocoran kapal perang jenis korvet parchim, sebelumnya terjadi saat simulasi latihan kesiap-siagaan pengamanan laut Koarmabar tahun 2016 yang digelar di Mako Lantamal I pada Jumat (13/5) lalu. Ketika itu, kabar atas kebocoran lambung kapal KRI Pati Unus 384, sempat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Namun, pejabat penerangan Lantamal I di Belawan, terkesan menutup-nutupi bahkan membantah kabar tersebut dengan dalih, kalau hal itu merupakan isu yang sengaja disebar oknum wartawan karena tidak di undang pada acara latihan simulasi pengamanan laut yang dihadiri Panglima Koarmabar, Laksamana Muda TNI A Taufiq R.
Belakangan, kabar karamnya KRI Pati Unus 384, justru dibenarkan Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto. Dalam penjelasannya, Edi mengaku, awak kapal dan personel Dinas Penyelaman Bawah Air Lantamal I, tengah mengatasi kebocoran.
“Kebocoran terjadi ketika lambung kiri haluan kapal, terkena sesuatu benda di bawah permukaan air,” katanya.
Terpisah, Kadispen Lantamal I, Mayor Laut Sahala Sinaga yang berulang kali dihubungi Sumut Pos lewat sambungan selular pada, Rabu (1/6) malam, terkait atas insiden kebocoran dan kondisi terakhir KRI Pati
Unus 384, tidak kunjung mau menjawab.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi enggan berkomentar lebih terkait dengan musibah yang dialami KRI Pati Unus di Perairan Belawan. Dia mengatakan, kejadian tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
“Sudah, sudah ada penjelasannya kan dari pusat penerangan,” kata Ade ketika dijumpai dalam acara launching Sail Selat Karimata 2016 di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat (Jakpus), kemarin (1/6).
Ade juga tampak malas menjawab pertanyaan mengenai sebab karamnya KRI Pati Unus yang diduga menghantam karang tersebut.
“Di dalam laut kan bisa apa aja dan kita nggak tahu,” ujarnya singkat.
Terpisah, Kadispen Lantamal I, Mayor Laut Sahala Sinaga yang berulang kali dihubungi Sumut Pos lewat sambungan selular pada, Rabu (1/6) malam, terkait atas insiden kebocoran dan kondisi terakhir KRI Pati Unus 384, tidak kunjung mau menjawab.
TNI AL KLAIM TABRAK BANGKAI KAPAL
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan juga membantah kalau KRI Pati Unus-384 diserang di perairan Belawan. “Itu kapal perang yang kita dapat dari Jerman Timur. Jadi sudah kapal tua,” tutur Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (1/6).
Saat mau merapat ke pelabuhan, kata Luhut, kapal tersebut menabrak kapal lainnya yang tenggelam di bawah permukaan air. Sehingga badan KRI itu robek dan air masuk.
“Ada kecelakaan, itu saja. Jadi tidak ada alasan seperti torpedo di social media yang saya lihat ramai bicara itu. Saya sudah tanyakan ke Angkatan Laut,” kata dia.
Luhut menambahkan, saat ini tengah dilakukan pengelasan terhadap badan kapal yang robek. Ia memastikan semua anak buah kapal dalam keadaan baik.
“Sekarang Angkatan Laut masih kerja keras untuk kalau masih bisa me-rescue kapal itu,” ujarnya.
Kebocoran KRI Pati Unus-384 diketahui pada 18.15 WIB, 13 Mei lalu, saat kapal berlayar di alur pelayaran Belawan. Upaya penyelamatan badan kapal dan awak dilakukan hingga 22.25 WIB dan melibatkan berbagai unsur, di antaranya dua kapal perang TNI AL. (dod/jpg/ rul/adz)