30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Nyawa Melayang karena Perkataan Kasar

Pdt Henderson diamankan setelah membunuh jemaatnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sadis! Pendeta (Pdt) Henderson Kembaren (49) membunuh jemaatnya, Rosalia Cici Maretini Siahaan (21). Tersangka juga diduga memperkosa korban.

Peristiwa tersebut terjadi di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis, Tanjung Morawa, Kamis (31/5).

Pembunuhan itu terungkap berawal dari kecurigaan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) melihat gelagat Pdt Henderson.

Sebab, menjelang tengah hari, warga sekitar gereja mendengar suara jeritan yang berasal dari bagian belakang gereja.

Sekira pukul 10.30 WIB, ada teriakan wanita minta tolong dari belakang gereja.

Beberapa saat kemudian, Pdt Henderson keluar. Ketika meninggalkan gereja, ia langsung menggembok gerbang gereja.

Ia masih tampak tersenyum ketika menyapa warga di luar gereja. Saat itu, Pdt Henderson mengatakan hendak membeli nasi.

Saat hendak meninggalkan lingkungan gereja, seorang warga bertanya padanya. “Ada warga bertanya ke dia (Pendeta H Sembiring), ‘Tadi ada suara minta tolong. Itu siapa?'” ujar seorang warga, Syaiful (40) menirukan pertanyaan warga lain kepada pelaku.

Pdt Henderson menjawab itu hanya suara kucing. Curiga dengan jawaban Pdt Henderson, seorang warga nekat melompati pagar untuk memeriksa arah sumber jeritan di belakang gereja.

“Kami lihat ada perempuan berlumuran darah di dalam kamar mandi. Ada luka di bagian kepala,” kata seorang saksi.

Melihat temuannya, warga langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Tanjungmorawa. Saat ditemukan, leher korban dalam kondisi tergorok menggunakan senjata tajam.

“Kondisi jenazah tidur telentang, terlihat bekas luka di bagian leher. Separuh badan tidak berpakaian (busana),” timpal Muklis (54), sopir ambulans yang memboyong jasad Rosalia sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

Selain itu, pelipis sebelah kanan korban terlihat koyak (kurang lebih 2 cm).

Terpisah, kepada wartawan Renta ibu korban mengatakan, sebelum tewas anaknya sempat ditelepon Pdt Henderson sekira pukul 09.00 WIB. Henderson menyuruhnya datang ke gereja pukul 11.30 WIB.

Sekira pukul 10.00 WIB, korban pamit. “Dia bilang (pamit) sama saya katanya, mau acara gereja mereka ke Kabanjahe,” ujar Renta.

“Sekaligus mau service sepeda motornya terlebih dahulu katanya. Saat itu, nggak ada firasat apa-apa,” sambung ibu enam anak itu.

Pdt Henderson diamankan setelah membunuh jemaatnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sadis! Pendeta (Pdt) Henderson Kembaren (49) membunuh jemaatnya, Rosalia Cici Maretini Siahaan (21). Tersangka juga diduga memperkosa korban.

Peristiwa tersebut terjadi di Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis, Tanjung Morawa, Kamis (31/5).

Pembunuhan itu terungkap berawal dari kecurigaan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) melihat gelagat Pdt Henderson.

Sebab, menjelang tengah hari, warga sekitar gereja mendengar suara jeritan yang berasal dari bagian belakang gereja.

Sekira pukul 10.30 WIB, ada teriakan wanita minta tolong dari belakang gereja.

Beberapa saat kemudian, Pdt Henderson keluar. Ketika meninggalkan gereja, ia langsung menggembok gerbang gereja.

Ia masih tampak tersenyum ketika menyapa warga di luar gereja. Saat itu, Pdt Henderson mengatakan hendak membeli nasi.

Saat hendak meninggalkan lingkungan gereja, seorang warga bertanya padanya. “Ada warga bertanya ke dia (Pendeta H Sembiring), ‘Tadi ada suara minta tolong. Itu siapa?'” ujar seorang warga, Syaiful (40) menirukan pertanyaan warga lain kepada pelaku.

Pdt Henderson menjawab itu hanya suara kucing. Curiga dengan jawaban Pdt Henderson, seorang warga nekat melompati pagar untuk memeriksa arah sumber jeritan di belakang gereja.

“Kami lihat ada perempuan berlumuran darah di dalam kamar mandi. Ada luka di bagian kepala,” kata seorang saksi.

Melihat temuannya, warga langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Tanjungmorawa. Saat ditemukan, leher korban dalam kondisi tergorok menggunakan senjata tajam.

“Kondisi jenazah tidur telentang, terlihat bekas luka di bagian leher. Separuh badan tidak berpakaian (busana),” timpal Muklis (54), sopir ambulans yang memboyong jasad Rosalia sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

Selain itu, pelipis sebelah kanan korban terlihat koyak (kurang lebih 2 cm).

Terpisah, kepada wartawan Renta ibu korban mengatakan, sebelum tewas anaknya sempat ditelepon Pdt Henderson sekira pukul 09.00 WIB. Henderson menyuruhnya datang ke gereja pukul 11.30 WIB.

Sekira pukul 10.00 WIB, korban pamit. “Dia bilang (pamit) sama saya katanya, mau acara gereja mereka ke Kabanjahe,” ujar Renta.

“Sekaligus mau service sepeda motornya terlebih dahulu katanya. Saat itu, nggak ada firasat apa-apa,” sambung ibu enam anak itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/