26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Penduduk Miskin di Sumut 1,3 Juta Jiwa, Turun 16 Ribu

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Sejumlah anak melintas di sisi rel perlintasan kereta api jalan Padang Mandala Medan, belum lama ini. Penduduk miskin di Sumut tahun ini mencapai 1,3 juta jiwa.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sampai Maret 2018, angka kemiskinan di Sumut berjumlah 1.324.980 jiwa, atau 9,22 persen dari total 15 juta penduduk di Sumut. Pengeluaran masyarakat miskin ini sebesar Rp435.970 per kapita per bulan.

“Angka kemiskinan di Sumut mengalami sedikit penurunan, dari 9,28 persen pada September 2017 menjadi 9,22 persen Maret 2018. Pada September 2017, jumlah masyarakat miskin di Sumut sebanyak 1.325.570 jiwa. Atau hanya berkurang sekitar 16 ribu jiwa dalam satu semester terakhir pada tahun 2018,” jelas Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Mukhamad Mukhanif, dalam jumpa pers di Kantor BPS Sumut di Medan, Rabu (1/8) siang.

Mukhamad mengatakan, persentase kemiskinan di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 9,15 persen, atau mengalami sedikit kenaikan dibanding pada September 2017 sebesar 8,96 persen. Berbeda dengan perkotaan, penduduk miskin di daerah pedesaan justru turun, dari 9,62 persen pada September 2017, menjadi 9,30 persen di bulan Maret 2018.

“Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan,” tuturnya.

Mukhamad menjelaskan, faktor-faktor yang diduga mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Sumut pada periode September 2017 hingga Maret 2018, pertama secara umum inflasi relatif terkendali, yaitu sebesar 1,72 persen. Kedua, harga eceran komoditas penting relatif stabil.

“Ketiga, beras sejahtera (Rasta) telah lancar disalurkan ke rumah tangga. Keempat, tingkat pengangguran terbuka mengalami sedikit penurunan, yaitu 5,60 persen pada Agustus 2017 menjadi 5,59 persen pada Febuari 2018. Terakhir, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 4,50 persen pada triwulan I 2017 menjadi 4,73 persen pada triwulan I 2018,” tutur Mukhamad.

Sementara itu, untuk pengeluaran masyarakat miskin di Sumut sampai Maret 2018 sebesar Rp435.970 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, pengeluarannya sebesar Rp448.363 per kapita per bulan.

“Dibandingkan September 2017, pengeluaran masyarakat miskin di Sumut naik sebesar 2,90 persen atau Rp 423.696 per kapita per bulan. Untuk perkotaan, pengeluaran naik 2,16 persen yaitu sebesar Rp 435.970 per bulan. Sedangkan pedesaan naik 3,54 persen atau Rp421.586 per bulan,” katanya. (gus)

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Sejumlah anak melintas di sisi rel perlintasan kereta api jalan Padang Mandala Medan, belum lama ini. Penduduk miskin di Sumut tahun ini mencapai 1,3 juta jiwa.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sampai Maret 2018, angka kemiskinan di Sumut berjumlah 1.324.980 jiwa, atau 9,22 persen dari total 15 juta penduduk di Sumut. Pengeluaran masyarakat miskin ini sebesar Rp435.970 per kapita per bulan.

“Angka kemiskinan di Sumut mengalami sedikit penurunan, dari 9,28 persen pada September 2017 menjadi 9,22 persen Maret 2018. Pada September 2017, jumlah masyarakat miskin di Sumut sebanyak 1.325.570 jiwa. Atau hanya berkurang sekitar 16 ribu jiwa dalam satu semester terakhir pada tahun 2018,” jelas Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Mukhamad Mukhanif, dalam jumpa pers di Kantor BPS Sumut di Medan, Rabu (1/8) siang.

Mukhamad mengatakan, persentase kemiskinan di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 9,15 persen, atau mengalami sedikit kenaikan dibanding pada September 2017 sebesar 8,96 persen. Berbeda dengan perkotaan, penduduk miskin di daerah pedesaan justru turun, dari 9,62 persen pada September 2017, menjadi 9,30 persen di bulan Maret 2018.

“Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan,” tuturnya.

Mukhamad menjelaskan, faktor-faktor yang diduga mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Sumut pada periode September 2017 hingga Maret 2018, pertama secara umum inflasi relatif terkendali, yaitu sebesar 1,72 persen. Kedua, harga eceran komoditas penting relatif stabil.

“Ketiga, beras sejahtera (Rasta) telah lancar disalurkan ke rumah tangga. Keempat, tingkat pengangguran terbuka mengalami sedikit penurunan, yaitu 5,60 persen pada Agustus 2017 menjadi 5,59 persen pada Febuari 2018. Terakhir, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 4,50 persen pada triwulan I 2017 menjadi 4,73 persen pada triwulan I 2018,” tutur Mukhamad.

Sementara itu, untuk pengeluaran masyarakat miskin di Sumut sampai Maret 2018 sebesar Rp435.970 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, pengeluarannya sebesar Rp448.363 per kapita per bulan.

“Dibandingkan September 2017, pengeluaran masyarakat miskin di Sumut naik sebesar 2,90 persen atau Rp 423.696 per kapita per bulan. Untuk perkotaan, pengeluaran naik 2,16 persen yaitu sebesar Rp 435.970 per bulan. Sedangkan pedesaan naik 3,54 persen atau Rp421.586 per bulan,” katanya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/