28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Koptu Surbakti Ngamuk, Istri Dianiaya, Mertua Diancam Bunuh

Kekerasan-Ilustrasi
Kekerasan-Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Cemburu buta membuat Koptu Prawira Surbakti (35) naik pitam. Prajurit Kodam I BB ini menganiaya istri dan mengancam bunuh mertua. Pelaku menduga istrinya ‘main gila’ dengan Suyatno (37) alias Bolang, tetangganya.

Pertengkaran Koptu Prawira dan istrinya, Herlina (30) sempat membuat heboh warga Jalan Randu, Pasar III Tandam, Lingkungan III, Kelurahan Jati Utomo, Kelurahan Binjai Utara.

Peristiwa berawal saat sang istri, Herlina (30), berbelanja di kios milik Ningsih (34), Minggu (30/8) pagi. Ningsih tak lain adalah istri Suyatno.

Tiba-tiba, dengan kondisi sedikit mabuk Koptu Prawira datang ke kios Ningsih. Sembari menenteng sebilah samurai, pelaku mendatangi Suyatno yang kebetulan berada disana.

Tanpa basa-basi, Koptu Prawira mencengkeramnya dan mengarahkan samurai tepat ke leher Suyatno. Kontan saja Suyatno terkejut.

Beruntung saat itu mertua pelaku, Sainun (57) melihat kejadian. “Makanya bisa langsung dipisah,” terang Rahayu, warga sekitar TKP, Selasa (1/9) sore.

Setelah dimediasi mertua, pelaku akhirnya melepas Suyatno. Tapi masalah belum selesai. Pelaku justru menyandera mobil Suzuki Pick Up hitam BK 9757 RD milik Suyatno. Mobil akan dikembalikan, jika Suyatno bersedia membayar Rp 10 juta.

Persoalan tak sampai di situ. Malam harinya, kemarahan Koptu Prawira kembali memuncak. Pelaku menganiaya istri dan mengancam akan membunuh Sainun apabila ikut campur urusan rumah tangganya.

Mendegar ada keributan, ratusan warga mendatangi rumah pelaku. Warga berang ketika mengetahui niat Koptu Prawira menghabisi nyawa mertuanya.

Warga berniat menghabisi pelaku. Beruntung peristiwa aksi amuk massa tidak sampai terjadi. Sebab, pelaku langsung kabur mengendarai mobil milik Suyatno bersama seorang temannya.

“Kemungkinan marahnya itu karena cemburu. Sebab sepengetahuan kami, dia itu orangnya posesif dan agak tempramen,” jelas Rahayu.

“Kalau seandainya tadi pak Sainun (mertua pelaku) itu luka sedikit saja, terus terang dia (pelaku) langsung kami hajar. Habis dia itu. Nggak ada ampun. Soalnya pak Sainun itu kan mantan Kepling sini. Dan bukan kali ini saja menantunya itu berulah,” timpal Junaidi, warga lainnya sembari mengakui pelaku bertemperamen tinggi.

Sebelumnya, pria yang kerap disapa Udin itu, sempat berdinas di salah satu satuan di Kota Binjai. Lalu dipindahkan ke Sibolga. Kini bertugas di Medan.

Belakangan, Suyatno diketahui masih keluarga Herlina dan Sainun. Itu pula sebabnya, Suyatno tidak mau mengadukan perbuatannya.

“Ya, ngapailah kita buat laporannya bang. Dia masih bagian keluarga kita juga. Kita hanya bisa berharap dia berubah,” terang Suyatno, diamini beberapa keluarga.

Terpisah, Kapendam I/BB Letkol Enno Solahuddin mengaku akan mengecek peristiwa itu. Selain itu, keberadaan Koptu Prawira Surbakti juga akan dicek di kesatuannya. “Saya belum terima laporannya, nanti saya cek ya,” katanya saat dihubungi.(bam/gib/ala)

Kekerasan-Ilustrasi
Kekerasan-Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Cemburu buta membuat Koptu Prawira Surbakti (35) naik pitam. Prajurit Kodam I BB ini menganiaya istri dan mengancam bunuh mertua. Pelaku menduga istrinya ‘main gila’ dengan Suyatno (37) alias Bolang, tetangganya.

Pertengkaran Koptu Prawira dan istrinya, Herlina (30) sempat membuat heboh warga Jalan Randu, Pasar III Tandam, Lingkungan III, Kelurahan Jati Utomo, Kelurahan Binjai Utara.

Peristiwa berawal saat sang istri, Herlina (30), berbelanja di kios milik Ningsih (34), Minggu (30/8) pagi. Ningsih tak lain adalah istri Suyatno.

Tiba-tiba, dengan kondisi sedikit mabuk Koptu Prawira datang ke kios Ningsih. Sembari menenteng sebilah samurai, pelaku mendatangi Suyatno yang kebetulan berada disana.

Tanpa basa-basi, Koptu Prawira mencengkeramnya dan mengarahkan samurai tepat ke leher Suyatno. Kontan saja Suyatno terkejut.

Beruntung saat itu mertua pelaku, Sainun (57) melihat kejadian. “Makanya bisa langsung dipisah,” terang Rahayu, warga sekitar TKP, Selasa (1/9) sore.

Setelah dimediasi mertua, pelaku akhirnya melepas Suyatno. Tapi masalah belum selesai. Pelaku justru menyandera mobil Suzuki Pick Up hitam BK 9757 RD milik Suyatno. Mobil akan dikembalikan, jika Suyatno bersedia membayar Rp 10 juta.

Persoalan tak sampai di situ. Malam harinya, kemarahan Koptu Prawira kembali memuncak. Pelaku menganiaya istri dan mengancam akan membunuh Sainun apabila ikut campur urusan rumah tangganya.

Mendegar ada keributan, ratusan warga mendatangi rumah pelaku. Warga berang ketika mengetahui niat Koptu Prawira menghabisi nyawa mertuanya.

Warga berniat menghabisi pelaku. Beruntung peristiwa aksi amuk massa tidak sampai terjadi. Sebab, pelaku langsung kabur mengendarai mobil milik Suyatno bersama seorang temannya.

“Kemungkinan marahnya itu karena cemburu. Sebab sepengetahuan kami, dia itu orangnya posesif dan agak tempramen,” jelas Rahayu.

“Kalau seandainya tadi pak Sainun (mertua pelaku) itu luka sedikit saja, terus terang dia (pelaku) langsung kami hajar. Habis dia itu. Nggak ada ampun. Soalnya pak Sainun itu kan mantan Kepling sini. Dan bukan kali ini saja menantunya itu berulah,” timpal Junaidi, warga lainnya sembari mengakui pelaku bertemperamen tinggi.

Sebelumnya, pria yang kerap disapa Udin itu, sempat berdinas di salah satu satuan di Kota Binjai. Lalu dipindahkan ke Sibolga. Kini bertugas di Medan.

Belakangan, Suyatno diketahui masih keluarga Herlina dan Sainun. Itu pula sebabnya, Suyatno tidak mau mengadukan perbuatannya.

“Ya, ngapailah kita buat laporannya bang. Dia masih bagian keluarga kita juga. Kita hanya bisa berharap dia berubah,” terang Suyatno, diamini beberapa keluarga.

Terpisah, Kapendam I/BB Letkol Enno Solahuddin mengaku akan mengecek peristiwa itu. Selain itu, keberadaan Koptu Prawira Surbakti juga akan dicek di kesatuannya. “Saya belum terima laporannya, nanti saya cek ya,” katanya saat dihubungi.(bam/gib/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/