26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pengusaha Jasa Angkutan Merugi

AMINOER RASYID/SUMUT POS BONGKAR MUAT: Pekerja sedang menurunkan karung beras dari truk di Pelabuhan Belawan. Saat ini, pengusaha jasa angkutan mengeluhkan infrastruktur di Jalan Raya Pelabuhan Belawan yang rusak parah.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
BONGKAR MUAT: Pekerja sedang menurunkan karung beras dari truk di Pelabuhan Belawan. Saat ini, pengusaha jasa angkutan mengeluhkan infrastruktur di Jalan Raya Pelabuhan Belawan yang rusak parah.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Kerusakan infrastruktur jalan di Pelabuhan Belawan menghambat proses pengiriman barang ke pelabuhan. Dampak nya, para pelaku usaha menanggung rugi, karena proses pengiriman barang terganggu.

“Sekarang ini, sulit kita menentukan ketepatan waktu pengiriman barang. Itu dikarenakan kemacetan panjang rutin terjadi di jalan rusak menuju ke Pelabuhan Belawan,” ucap R Aritonang, Staf Operasional PT Jasa Pratama Transindo, Selasa (1/9) kemarin.

Kata dia, Kemacetan arus masuk dan keluar pelabuhan terjadi persisnya di sepanjang Jalan Raya Pelabuhan Kecamatan Medan Belawan. Tidak hanya menghambat pengiriman barang ekspor, impor maupun domestik saja, bahkan akibat dari buruknya infranstruktur kerugian diderita perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang ini tidak sedikit. Mereka pernah dikomplin oleh pemilik barang karena terjadi keterlambatan pengiriman.

“Antara perusahaan kami dan pemilik barang ada perjanjian kontrak. Jika terjadi keterlambatan, tentunya kami bisa terkena sanksi atau denda,” katanya.

Penuturan tak jauh berbeda juga diungkapkan perusahaan jasa truk pengangkut barang. Menurutnya, kerusakan infrastruktur jalan yang kian memperihatikan itu menambah beban biaya operasional truk.

“Bukan cuma penggunaan bahan bakar yang bertambah. Tapi, biaya perbaikan truk akibat jalan rusak juga menjadi persoalan,” ungkap, Freddy karyawan perusahaan jasa truk pengangkutan di Belawan.

Dia menyebutkan, kerusakan jalan yang telah memperlambat pelayanan arus masuk dan keluarnya barang sudah terjadi sejak satu tahun lalu. Kondisi ini kian diperparah oleh lubang-lubang jalan mirip kubangan. Pengusaha menilai pengelolaan infrastruktur oleh PT Pelindo I terkesan belum optimal.

“Satu bulan lalu jalan rusak ini sudah pernah diprotes warga Belawan, dan Pelindo saat itu berjanji akan segera memperbaikinya. Tapi nyatanya sampai detik ini belum juga ada pengerjaan perbaikan jalan,” sebutnya.

Sebelumnya, Asisten Manajer Hukum dan Humas BICT Pelindo I, Irfansyah mengatakan, perbaikan Jalan Raya Pelabuhan Kecamatan Medan Belawan atau sepanjang lebih kurang 5 kilometer akan segera dikerjakan.

Hanya saja, dalam proses pembangunan proyek jalan tersebut, pelaksanaannya dilakukan oleh kantor pusat PT Pelindo I Medan.

“Pengerjaannya kemungkinan dilakukan oleh kantor pusat PT Pelindo I. Cuma kapan waktunya saya belum tahu, tapi yang pasti tahun ini dikerjakan,” kata Irfansyah. (rul/azw)

AMINOER RASYID/SUMUT POS BONGKAR MUAT: Pekerja sedang menurunkan karung beras dari truk di Pelabuhan Belawan. Saat ini, pengusaha jasa angkutan mengeluhkan infrastruktur di Jalan Raya Pelabuhan Belawan yang rusak parah.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
BONGKAR MUAT: Pekerja sedang menurunkan karung beras dari truk di Pelabuhan Belawan. Saat ini, pengusaha jasa angkutan mengeluhkan infrastruktur di Jalan Raya Pelabuhan Belawan yang rusak parah.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Kerusakan infrastruktur jalan di Pelabuhan Belawan menghambat proses pengiriman barang ke pelabuhan. Dampak nya, para pelaku usaha menanggung rugi, karena proses pengiriman barang terganggu.

“Sekarang ini, sulit kita menentukan ketepatan waktu pengiriman barang. Itu dikarenakan kemacetan panjang rutin terjadi di jalan rusak menuju ke Pelabuhan Belawan,” ucap R Aritonang, Staf Operasional PT Jasa Pratama Transindo, Selasa (1/9) kemarin.

Kata dia, Kemacetan arus masuk dan keluar pelabuhan terjadi persisnya di sepanjang Jalan Raya Pelabuhan Kecamatan Medan Belawan. Tidak hanya menghambat pengiriman barang ekspor, impor maupun domestik saja, bahkan akibat dari buruknya infranstruktur kerugian diderita perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang ini tidak sedikit. Mereka pernah dikomplin oleh pemilik barang karena terjadi keterlambatan pengiriman.

“Antara perusahaan kami dan pemilik barang ada perjanjian kontrak. Jika terjadi keterlambatan, tentunya kami bisa terkena sanksi atau denda,” katanya.

Penuturan tak jauh berbeda juga diungkapkan perusahaan jasa truk pengangkut barang. Menurutnya, kerusakan infrastruktur jalan yang kian memperihatikan itu menambah beban biaya operasional truk.

“Bukan cuma penggunaan bahan bakar yang bertambah. Tapi, biaya perbaikan truk akibat jalan rusak juga menjadi persoalan,” ungkap, Freddy karyawan perusahaan jasa truk pengangkutan di Belawan.

Dia menyebutkan, kerusakan jalan yang telah memperlambat pelayanan arus masuk dan keluarnya barang sudah terjadi sejak satu tahun lalu. Kondisi ini kian diperparah oleh lubang-lubang jalan mirip kubangan. Pengusaha menilai pengelolaan infrastruktur oleh PT Pelindo I terkesan belum optimal.

“Satu bulan lalu jalan rusak ini sudah pernah diprotes warga Belawan, dan Pelindo saat itu berjanji akan segera memperbaikinya. Tapi nyatanya sampai detik ini belum juga ada pengerjaan perbaikan jalan,” sebutnya.

Sebelumnya, Asisten Manajer Hukum dan Humas BICT Pelindo I, Irfansyah mengatakan, perbaikan Jalan Raya Pelabuhan Kecamatan Medan Belawan atau sepanjang lebih kurang 5 kilometer akan segera dikerjakan.

Hanya saja, dalam proses pembangunan proyek jalan tersebut, pelaksanaannya dilakukan oleh kantor pusat PT Pelindo I Medan.

“Pengerjaannya kemungkinan dilakukan oleh kantor pusat PT Pelindo I. Cuma kapan waktunya saya belum tahu, tapi yang pasti tahun ini dikerjakan,” kata Irfansyah. (rul/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/