27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Sosialisasi KPUD ala Gangnam Style

MEDAN- Sosialisasi memang sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak membosankan. Seperti yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut mengundang ratusan siswa SMA, SMK, MA dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di Medan bergangnam style ria di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Sabtu (1/12).

Tarian gangnam style yang dipolulerkan rap Korea Selatan, Psy, ini merupakan bagian dari pagelaran tari dan musik serta seni teater. Seperti terhipnotis, para remaja langsung mengikuti tarian tersebut. Acara ini berhasil membuat para peserta sosialisasi bersorak dan terbahak-bahak melihat aksi pemeran yang sengaja dibuat kocak.

Kegiatan tersebut, tentu saja menarik perhatian. Dalam sosialisasi ini, teater dikemas dengan kocak bercerita tentang pasangan remaja yang sedang dimabuk asmara. Si pemuda marah karena pacarnya tidak mau diajak camping pada 7 Maret 2013. Namun, belakangan diketahui alasan penolakan itu karena si gadis mau ikut mencoblos Pilgub Sumut.

Cerita yang ditampilkan juga dirangkai dengan musik dan tari.

Dea, salah seorang siswa yang menghadiri pertunjukan itu mengaku acara yang dikemas oleh KPU Sumut sangat kocak dengan pesan-pesan yang disampaikan terkait Pilgub Sumut dapat dicerna dengan baik. “Cerita dan adegannya lucu, Jadi ngerti juga soal Pilgub Sumut nanti. Jadi tahu juga pas pencoblosan nanti sekolah diliburkan,” kata Dea.

Tak jauh beda, Andi, yang tercatat sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi Kota Medan juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat menghibur dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah bagi para remaja. “Mantab acaranya. Hiburannya seru, yang pasti kita jadi ngeri gimana menjadi pemilih pada Pilgub Sumut nanti,” ungkapnya.

Sementara, Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution mengatakan sosialisasi dengan pergelaran seni dan budaya merupakan cara yang paling efektif dilakukan khususnya untuk kalangan pemilih pemula. Karena dengan pertunjukan panggung dan teater pemilih pemula lebih muda mengingatnya. Irham pun berharap para pemilih pemula yang hadir saat itu untuk tetap terus menyosialisasikan Pilgubsu 2013 kepada seluruh teman di sekolah maupun keluarga.
Lebih lanjut, anggota KPUD Sumut, Rajin Sitepu, mengatakan, kegiatan itu sengaja digelar untuk menyosialisasikan Pilgub Sumut kepada siswa dan mahasiswa di Medan. “Acara ini memang dirancang khusus supaya menarik. Harapan kita ini bisa memberi kesan mendalam bagi pemilih pemula, yaitu siswa SMA, SMK, MA dan mahasiswa, atau yang akan berusia 17 tahun pada 7 Maret 2013,” ucapnya.

Koordinator KSM Teja Purnama dalam kesempatan itu mengapresiasi kepedulian KPU Sumut terhadap dunia seni dan teater. Karena untuk kesekian kalinya sosialisasi Pilgubsu melibatkan kalangan seniman dan budayawan.
“Sejak Pilgubsu 2008 KPU Sumut selalu menggandeng KSM untuk berpartisipasi menyukseskan pilkada. Ini menandakan pentingnya keterlibatan seniman dan budayawan dalam mensosialisasikan pilkada,” ujar Teja.
Menurut Teja, seni musik, tari dan sastra yang berkolaburasi dalam panggung teater akan menjadi media sosialisai yang menarik dan cukup efektif di masyarakat. Karena akan lebih terasa membekas bagi masyarakat yang menyaksikannya. (far)

MEDAN- Sosialisasi memang sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak membosankan. Seperti yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut mengundang ratusan siswa SMA, SMK, MA dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di Medan bergangnam style ria di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Sabtu (1/12).

Tarian gangnam style yang dipolulerkan rap Korea Selatan, Psy, ini merupakan bagian dari pagelaran tari dan musik serta seni teater. Seperti terhipnotis, para remaja langsung mengikuti tarian tersebut. Acara ini berhasil membuat para peserta sosialisasi bersorak dan terbahak-bahak melihat aksi pemeran yang sengaja dibuat kocak.

Kegiatan tersebut, tentu saja menarik perhatian. Dalam sosialisasi ini, teater dikemas dengan kocak bercerita tentang pasangan remaja yang sedang dimabuk asmara. Si pemuda marah karena pacarnya tidak mau diajak camping pada 7 Maret 2013. Namun, belakangan diketahui alasan penolakan itu karena si gadis mau ikut mencoblos Pilgub Sumut.

Cerita yang ditampilkan juga dirangkai dengan musik dan tari.

Dea, salah seorang siswa yang menghadiri pertunjukan itu mengaku acara yang dikemas oleh KPU Sumut sangat kocak dengan pesan-pesan yang disampaikan terkait Pilgub Sumut dapat dicerna dengan baik. “Cerita dan adegannya lucu, Jadi ngerti juga soal Pilgub Sumut nanti. Jadi tahu juga pas pencoblosan nanti sekolah diliburkan,” kata Dea.

Tak jauh beda, Andi, yang tercatat sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi Kota Medan juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat menghibur dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah bagi para remaja. “Mantab acaranya. Hiburannya seru, yang pasti kita jadi ngeri gimana menjadi pemilih pada Pilgub Sumut nanti,” ungkapnya.

Sementara, Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution mengatakan sosialisasi dengan pergelaran seni dan budaya merupakan cara yang paling efektif dilakukan khususnya untuk kalangan pemilih pemula. Karena dengan pertunjukan panggung dan teater pemilih pemula lebih muda mengingatnya. Irham pun berharap para pemilih pemula yang hadir saat itu untuk tetap terus menyosialisasikan Pilgubsu 2013 kepada seluruh teman di sekolah maupun keluarga.
Lebih lanjut, anggota KPUD Sumut, Rajin Sitepu, mengatakan, kegiatan itu sengaja digelar untuk menyosialisasikan Pilgub Sumut kepada siswa dan mahasiswa di Medan. “Acara ini memang dirancang khusus supaya menarik. Harapan kita ini bisa memberi kesan mendalam bagi pemilih pemula, yaitu siswa SMA, SMK, MA dan mahasiswa, atau yang akan berusia 17 tahun pada 7 Maret 2013,” ucapnya.

Koordinator KSM Teja Purnama dalam kesempatan itu mengapresiasi kepedulian KPU Sumut terhadap dunia seni dan teater. Karena untuk kesekian kalinya sosialisasi Pilgubsu melibatkan kalangan seniman dan budayawan.
“Sejak Pilgubsu 2008 KPU Sumut selalu menggandeng KSM untuk berpartisipasi menyukseskan pilkada. Ini menandakan pentingnya keterlibatan seniman dan budayawan dalam mensosialisasikan pilkada,” ujar Teja.
Menurut Teja, seni musik, tari dan sastra yang berkolaburasi dalam panggung teater akan menjadi media sosialisai yang menarik dan cukup efektif di masyarakat. Karena akan lebih terasa membekas bagi masyarakat yang menyaksikannya. (far)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/