25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

6 Penyakit Berpotensi KLB

MEDAN – Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr RR.SH Surjantini Mkes melalui Plt Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Sukarni SKM mengatakan ada 5 penyakit yang selalu berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB).”Keenamnya penyakit itu campak, rabies, DBD, flu burung dan difteri, juga malaria walaupun kasusnya jarang,” ujar Sukarni, Jumat (28/12).

Dikatakan KLB, ungkapnya, apabila kasus melebihi dari keadaan biasa. “Jadi KLB itu bila jumlah kasusnya melebihi dari kasus biasa, misalnya juga selama ini ada 25 orang yang diare, menjadi 50 orang, ini KLB,” jelas Sukarni.

Disamping itu ucapnya, satu penyakit bisa juga disebut KLB apabila di satu daerah tidak pernah terjadinya kasus penyakit tersebut seperti kasus flu burung. “Jadi selain kriteria KLB jumlah kasusnya dua kali lipat dari biasanya dan meresahkan masyarakat, kalau satu kasus tidak pernah ada didaerah itu, terdapat kasus baru seperti flu burung, ini juga dikatakan KLB,” ujar Sukarni.

Jelas Sukarni lagi, sepanjang tahun 2012 berdasarkan data surveilans terpadu penyakit berbasis KLB di Sumut, keracun an makanan sebanyak 261 kasus keracunan makanan dan 1 orang meninggal yaitu di Pakpak Barat yang terjadi pada bulan Februari. Penyakit campak 257 kasus, 1 meninggal, penyakit diare 245 orang, 3 meninggal. (mag-2)

MEDAN – Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr RR.SH Surjantini Mkes melalui Plt Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Sukarni SKM mengatakan ada 5 penyakit yang selalu berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB).”Keenamnya penyakit itu campak, rabies, DBD, flu burung dan difteri, juga malaria walaupun kasusnya jarang,” ujar Sukarni, Jumat (28/12).

Dikatakan KLB, ungkapnya, apabila kasus melebihi dari keadaan biasa. “Jadi KLB itu bila jumlah kasusnya melebihi dari kasus biasa, misalnya juga selama ini ada 25 orang yang diare, menjadi 50 orang, ini KLB,” jelas Sukarni.

Disamping itu ucapnya, satu penyakit bisa juga disebut KLB apabila di satu daerah tidak pernah terjadinya kasus penyakit tersebut seperti kasus flu burung. “Jadi selain kriteria KLB jumlah kasusnya dua kali lipat dari biasanya dan meresahkan masyarakat, kalau satu kasus tidak pernah ada didaerah itu, terdapat kasus baru seperti flu burung, ini juga dikatakan KLB,” ujar Sukarni.

Jelas Sukarni lagi, sepanjang tahun 2012 berdasarkan data surveilans terpadu penyakit berbasis KLB di Sumut, keracun an makanan sebanyak 261 kasus keracunan makanan dan 1 orang meninggal yaitu di Pakpak Barat yang terjadi pada bulan Februari. Penyakit campak 257 kasus, 1 meninggal, penyakit diare 245 orang, 3 meninggal. (mag-2)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/