25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Brakkk … Jembatan Bor-boran Sei Lepan Patah Dua

Foto: Bambang Suhandoko/Sumut Pos
Jembatan bor-boran di Kelurahan Sei Bilah, Lingkungan 7, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, roboh pada Rabu (1/2) malam.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Brakkk… jembatan bor-boran yang berada di Kelurahan Sei Bilah, Lingkungan 7, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, patah jadi dua pada Rabu (1/2) malam dua hari lalu .

Jika jembatan tidak segera diperbaiki, masyarakat Sei Lepan yang umumnya berprofesi sebagai nelayan, terancam tidak bisa melaut. ” Puing-puing jembatan menghadang kapal kami untuk berlayar. Kalau seperti ini kondisinnya, bagaimana kami bisa melintas ke laut lepas? Kami terancam tidak bisa bekerja. Mau makan apa istri dan anak kami bang?” tutur Darwis, warga sekitar lokasi jembatan.

Informasi dihimpun, jembatan yang ditaksir sudah berusia 12 tahun ini baru saja direhabilitasi. Namun usai rehab, jembatan malah roboh.

Warga yang curiga menuding, jika rehab yang dilakukan pemborong yang dihunjuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) itu bekerja asal jadi. Sekedar menghabiskan anggaran saja. “Kami bukan menuduh, kondisi di lapanganlah yang berbicara. Masak baru diperbaiki setahun, sudah runtuh?” tanya salah satu tokoh pemuda, Abdul Wahid Hasibuan (56).

Menurut beberapa warga, saat pemborong melakukan pengerjaan sangat tertutup. Selain tidak memasang plang seperti pekerjaan kontraktor pada umumnnya, rehab yang dilakukan cukup singkat.

“Kami sebagai warga sangat bingung dengan kondisi ini. Mereka (pemborong) sangat tertutup,” tegas beberapa warga.

Menindaklanjuti keluhan warga dan kapan jembatan akan diperbaiki, kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang didatangi wartawan, tak satupun petinggi yang berkompeten, berada di tempat.(bam/han)

Foto: Bambang Suhandoko/Sumut Pos
Jembatan bor-boran di Kelurahan Sei Bilah, Lingkungan 7, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, roboh pada Rabu (1/2) malam.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Brakkk… jembatan bor-boran yang berada di Kelurahan Sei Bilah, Lingkungan 7, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, patah jadi dua pada Rabu (1/2) malam dua hari lalu .

Jika jembatan tidak segera diperbaiki, masyarakat Sei Lepan yang umumnya berprofesi sebagai nelayan, terancam tidak bisa melaut. ” Puing-puing jembatan menghadang kapal kami untuk berlayar. Kalau seperti ini kondisinnya, bagaimana kami bisa melintas ke laut lepas? Kami terancam tidak bisa bekerja. Mau makan apa istri dan anak kami bang?” tutur Darwis, warga sekitar lokasi jembatan.

Informasi dihimpun, jembatan yang ditaksir sudah berusia 12 tahun ini baru saja direhabilitasi. Namun usai rehab, jembatan malah roboh.

Warga yang curiga menuding, jika rehab yang dilakukan pemborong yang dihunjuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) itu bekerja asal jadi. Sekedar menghabiskan anggaran saja. “Kami bukan menuduh, kondisi di lapanganlah yang berbicara. Masak baru diperbaiki setahun, sudah runtuh?” tanya salah satu tokoh pemuda, Abdul Wahid Hasibuan (56).

Menurut beberapa warga, saat pemborong melakukan pengerjaan sangat tertutup. Selain tidak memasang plang seperti pekerjaan kontraktor pada umumnnya, rehab yang dilakukan cukup singkat.

“Kami sebagai warga sangat bingung dengan kondisi ini. Mereka (pemborong) sangat tertutup,” tegas beberapa warga.

Menindaklanjuti keluhan warga dan kapan jembatan akan diperbaiki, kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang didatangi wartawan, tak satupun petinggi yang berkompeten, berada di tempat.(bam/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/