27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Dirut PD Pasar Ngacir

Seratusan karyawan PD Pasar Kota Medan mendatangi Balai Kota Medan dan menemui Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis, Selasa (28/2). (Pran/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Mosi tak percaya dan menuntut Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya lengser dari jabatannya berlanjut, Kamis (2/3).

Kali ini para karyawan melakukan aksi mogok kerja di kantor mereka, Jalan Sei Rotan Medan Petisah. Bahkan persoalan yang berbuntut panjang ini nyaris ricuh, akibat ada gesekan beberapa pihak pro dan kontra dengan kebijakan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya.

Amatan wartawan, Dirut PD Pasar Rusdi yang berada di dalam ruangannya bersama Asisten Ekbang Setdako Medan, Qamarul Fattah yang juga anggota Badan Pengawas PD ‘ngacir’ keluar kantor saat massa mulai ramai.

Secara bergantian, karyawan di sana menyuarakan isi hati mereka. Ada yang menyatakan bahwa pegawai tidak mempermasalahkan pemecatan jika sesuai prosedur dan berbasis kinerja.

“Prosesnya yang kita pertanyakan. Mengapa direksi lain saja tidak mengetahui kebijakan ini. Apalagi jika memang pemecatan itu berbasis kinerja. Atau berdasar kinerja buruk pegawai,” kata seorang karyawan memakai pengeras suara sembari bergantian.

Di tengah aksi itu, tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal dan diketahui bukan karyawan PD Pasar datang sembari mengancam-ancam pada seseorang bernama Jhon Paul Simanjuntak (JPS). “Awas kau ya Jhon Paul Simanjuntak. Awas ya. Nanti berurusan sama saya,” cetus dia seraya berlalu meninggalkan kerumunan massa.

Karyawan PD Pasar yang juga mantan Humas PD Pasar Novi, memalui mikrofon coba menenangkan massa lainnya. Ia meminta kepada karyawan untuk tetap solid dan tidak terpecah dengan upaya pihak lain dalam aksi tersebut. “Jika tidak, maka pihak yang ditentang akan senang.

Tuntutan karyawan meminta dia (Rusdi Sinuraya, Red) turun dari jabatannya. Ini baru pertama kali terjadi. Semua tuntutan itu murni dari sikap karyawan yang tidak puas dengan sikap pimpinannya,” ujarnya.

Menurut Novi, pengangkatan karyawan di tempat baru sangat miris. Sebab, yang diangkat merupakan staf biasa dan tidak punya kredibilitas yang bagus. Ironinya, pegawai yang kredibilitas bagus malah dibuang. “Bayangkan saja, dalam kurun waktu 3 bulan Rusdi memimpin PD Pasar, 80 orang karyawan memiliki kinerja bagus dibuang. Seharusnya Rusdi melihat sepak terjang pegawainya yang betul-betul laksanakan kerja sesuai tupoksinya,” papar Novi.

Seratusan karyawan PD Pasar Kota Medan mendatangi Balai Kota Medan dan menemui Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis, Selasa (28/2). (Pran/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Mosi tak percaya dan menuntut Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya lengser dari jabatannya berlanjut, Kamis (2/3).

Kali ini para karyawan melakukan aksi mogok kerja di kantor mereka, Jalan Sei Rotan Medan Petisah. Bahkan persoalan yang berbuntut panjang ini nyaris ricuh, akibat ada gesekan beberapa pihak pro dan kontra dengan kebijakan Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya.

Amatan wartawan, Dirut PD Pasar Rusdi yang berada di dalam ruangannya bersama Asisten Ekbang Setdako Medan, Qamarul Fattah yang juga anggota Badan Pengawas PD ‘ngacir’ keluar kantor saat massa mulai ramai.

Secara bergantian, karyawan di sana menyuarakan isi hati mereka. Ada yang menyatakan bahwa pegawai tidak mempermasalahkan pemecatan jika sesuai prosedur dan berbasis kinerja.

“Prosesnya yang kita pertanyakan. Mengapa direksi lain saja tidak mengetahui kebijakan ini. Apalagi jika memang pemecatan itu berbasis kinerja. Atau berdasar kinerja buruk pegawai,” kata seorang karyawan memakai pengeras suara sembari bergantian.

Di tengah aksi itu, tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal dan diketahui bukan karyawan PD Pasar datang sembari mengancam-ancam pada seseorang bernama Jhon Paul Simanjuntak (JPS). “Awas kau ya Jhon Paul Simanjuntak. Awas ya. Nanti berurusan sama saya,” cetus dia seraya berlalu meninggalkan kerumunan massa.

Karyawan PD Pasar yang juga mantan Humas PD Pasar Novi, memalui mikrofon coba menenangkan massa lainnya. Ia meminta kepada karyawan untuk tetap solid dan tidak terpecah dengan upaya pihak lain dalam aksi tersebut. “Jika tidak, maka pihak yang ditentang akan senang.

Tuntutan karyawan meminta dia (Rusdi Sinuraya, Red) turun dari jabatannya. Ini baru pertama kali terjadi. Semua tuntutan itu murni dari sikap karyawan yang tidak puas dengan sikap pimpinannya,” ujarnya.

Menurut Novi, pengangkatan karyawan di tempat baru sangat miris. Sebab, yang diangkat merupakan staf biasa dan tidak punya kredibilitas yang bagus. Ironinya, pegawai yang kredibilitas bagus malah dibuang. “Bayangkan saja, dalam kurun waktu 3 bulan Rusdi memimpin PD Pasar, 80 orang karyawan memiliki kinerja bagus dibuang. Seharusnya Rusdi melihat sepak terjang pegawainya yang betul-betul laksanakan kerja sesuai tupoksinya,” papar Novi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/