29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Crane Jatuh Disebabkan Human Eror

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
EVAKUASI_Pekerja melakukan evakuasi alat berat crane pengerjaan jalur layang kereta api yang jatuh di Jalan Pegadaian Medan, Selasa (01/5) Akibat peristiwa tersebut seorang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian karena mengalami patah tulang dan luka-luka, Selain itu crane juga menimpa sebuah mobil minibus Xenia bernopol BK 19979 XL.

SUMUTPOS.CO – Tim Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara memastikan insiden jatuhnya sebuah crane di proyek pembangunan jalur layang kereta api di kawasan Jalan Pegadaian, Medan, Senin (30/4) kemarin, disebabkan human eror oleh PT Wikajaya Karya sebagai selaku pihak kontraktor proyek tersebut.

Hal itu diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara Fakhrul Rivai Hasibuan. “Kami sudah memberikan peringatan dan teguran keras terhadap PT Wikajaya Karya. Jadi dibilang human error, karena melebih dari muatan Crane saat melakukan pengecoran fisik bangunanan,” ucap Fakhrul kepada wartawan di Kantornya, Rabu (2/5) sore.

Fakhrul menjelaskan, PT Wika selaku pihak kontraktor tengah melakukan pengecoran fisik jembatan layang kereta api tersebut. Namun, karena kelebihan muatan, membuat crane tersebut jatuh dengan melukai seorang pekerja bernama Bambang Nuriono dan satu unit mobil milik warga.

Ia mengatakan pekerja yang menjadi korban sudah membaik dan sudah keluar dari rumah sakit. Mobil terkena crane juga sudah dilakukan ganti rugi.”Saat kejadian itu, kronologis sedang melakukan pengecoran dengan menggunakan crane untuk mengangkat material coran. Pengangkutan pertama sampai keenam tidak ada masalah. Pas pengangkutan ke-7 saat diangkut dari bawah ke atas, karena terakhir menuangkan semua. Karena ada batasan maksimun, saat dituangkan alat cranenya jatuh. Kita sebut human eror, karena kelebihan dengan maksimum,” jelas Fakhrul.

Dengan kejadian itu, Fakhrul mengungkapkan sudah melakukan arahan, agar insiden itu tidak terulang kembali.”Untuk sangsi kita berikan teguran keras kepada pelaksananya. Insiden ini, baru pertama kali terjadi,” ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deliserdang, sepanjang 10,8 kilometer. Pengerjaan rel kereta api sudah dilakukan secara fisik hampir 100 persen. Kemudian, rel kereta api layang pertama di Sumatera Utara ini, dipastikan akan beroperasi akhir tahun 2018 ini. Begitu juga, akan dilakukan uji coba rel kereta api, dalam waktu dekat ini.

Sedangkan pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai pengerjaannya sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat selaku pengguna moda transportasi kereta api di Medan.(gus/ila)

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
EVAKUASI_Pekerja melakukan evakuasi alat berat crane pengerjaan jalur layang kereta api yang jatuh di Jalan Pegadaian Medan, Selasa (01/5) Akibat peristiwa tersebut seorang pekerja harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian karena mengalami patah tulang dan luka-luka, Selain itu crane juga menimpa sebuah mobil minibus Xenia bernopol BK 19979 XL.

SUMUTPOS.CO – Tim Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara memastikan insiden jatuhnya sebuah crane di proyek pembangunan jalur layang kereta api di kawasan Jalan Pegadaian, Medan, Senin (30/4) kemarin, disebabkan human eror oleh PT Wikajaya Karya sebagai selaku pihak kontraktor proyek tersebut.

Hal itu diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara Fakhrul Rivai Hasibuan. “Kami sudah memberikan peringatan dan teguran keras terhadap PT Wikajaya Karya. Jadi dibilang human error, karena melebih dari muatan Crane saat melakukan pengecoran fisik bangunanan,” ucap Fakhrul kepada wartawan di Kantornya, Rabu (2/5) sore.

Fakhrul menjelaskan, PT Wika selaku pihak kontraktor tengah melakukan pengecoran fisik jembatan layang kereta api tersebut. Namun, karena kelebihan muatan, membuat crane tersebut jatuh dengan melukai seorang pekerja bernama Bambang Nuriono dan satu unit mobil milik warga.

Ia mengatakan pekerja yang menjadi korban sudah membaik dan sudah keluar dari rumah sakit. Mobil terkena crane juga sudah dilakukan ganti rugi.”Saat kejadian itu, kronologis sedang melakukan pengecoran dengan menggunakan crane untuk mengangkat material coran. Pengangkutan pertama sampai keenam tidak ada masalah. Pas pengangkutan ke-7 saat diangkut dari bawah ke atas, karena terakhir menuangkan semua. Karena ada batasan maksimun, saat dituangkan alat cranenya jatuh. Kita sebut human eror, karena kelebihan dengan maksimum,” jelas Fakhrul.

Dengan kejadian itu, Fakhrul mengungkapkan sudah melakukan arahan, agar insiden itu tidak terulang kembali.”Untuk sangsi kita berikan teguran keras kepada pelaksananya. Insiden ini, baru pertama kali terjadi,” ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deliserdang, sepanjang 10,8 kilometer. Pengerjaan rel kereta api sudah dilakukan secara fisik hampir 100 persen. Kemudian, rel kereta api layang pertama di Sumatera Utara ini, dipastikan akan beroperasi akhir tahun 2018 ini. Begitu juga, akan dilakukan uji coba rel kereta api, dalam waktu dekat ini.

Sedangkan pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai pengerjaannya sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat selaku pengguna moda transportasi kereta api di Medan.(gus/ila)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/