27.8 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Korban Luka Bakar Hercules Jatuh Tebus Obat Sendiri

Foto: Gibson/PM Rahmat, korban luka Hercules jatuh, saat di halaman RS Adam Malik Medan, Kamis (2/7/2015). Ia mengaku menebus obat sendiri.
Foto: Gibson/PM
Rahmat, korban luka Hercules jatuh, saat di halaman RS Adam Malik Medan, Kamis (2/7/2015). Ia mengaku menebus obat sendiri.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain sedih dengan tewasnya teman satu kerjanya, Rahmat (33) warga Pantai Cermin yang tinggal di Pasar 3 Lingk 9, salah seorang korban luka bakar jatuhya pesawat Hercules, mengaku sakit hati dengan pihak RS Adam Malik Medan. Pasalnya, dirinya hanya diberi resep oleh dokter dan menebus obat dengan biayanya sendiri.

“Makanya, saya tidak mengerti dengan keadaan ini. Kemarin saya berobat dan hanya diberi resep saja, obatnya saya beli sendiri,” ujarnya.

Sembari menunjukkan bekas lukanya, dirinya juga belum tahu apakah sudah terdata sebagai korban jatuhya pesawat atau tidak. Selain belum mendaftar di posko yang berada di RSUP Adam Malik, dia juga mengaku kalau hingga saat ini, belum ada pihak-pihak terkait yang mendatanya. “Sampai saat ini, aku masih bingung bang,” ujar buruh bangunan itu.

Diceritakannya, sebelum pesawat naas itu jatuh menimpa ruko, dirinya melihat pesawat menabrak sebuah ujung pohon. Saat itu, saya sedang bekerja mengecat ruko yang bersebelahan dengan ruko yang ditabrak sayap kanan pesawat.

Setelah mendengar suara pesawat menabrak pohon, Rahmat yang saat itu sedang ngecat bersama 2 orang rekanNya, Rizal dan Abdul Fahri juga melihat pesawat miring sebelum sayap kananya menabrak dinding ruko lantai 3 persis di sebelah tempatnya berkeja. “Saat itu, posisi pesawatnya ada di sebelah kiri saya. Beberapa detik melihat posisi pesawat miring, tiba-tiba saya mendengar suara dentuman yang keras. Rahmat, Rizal dan Fahri pun lari menyelamatkan diri. Pada saat itu, saya lari ditarik oleh seseorang dari pintu belakang ruko dan kami terpisah,” kenangnya.

Saat lari, Rahmat mengaku mendengar ledakan , dia sempat menoleh ke belakang dan melihat asap hitam. Selanjutnya dia dikejar oleh asap panas berwarna hitam dari pesawat yang terbakar, hingga dirinya tertutup asap tersebut. Akibatnya, kedua tangan dan kakinya mengalami luka bakar akibat asap panas itu. “Saya terus lari di dalam kegelapan asap,” bebernya dengan suara parau.

Luka yang dialaminya itu berasal dari asap panas tersebut. Sementara soal bangunan ruko yang tertimpa pesawat,Rahmat mengaku tak tahu, apakah saat itu sedang ada pekerja bangunan atau tidak. Pasalnya, dia saat itu hanya menyelamatkan diri saja.

“Saya datang ke RS Adam Malik adalah untuk mengenali jasad Rizal atas permintaan keluarga korban. Temanku si Fahri mengalami muka memar pada muka dan dadanya, sedangka pelipisnya dijahit,” ujarnya sembari menuju gedung RS Adam Malik.

Terpisah, Direktur RSUP Adam Malik, Yusirwan mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pengobatan gratis terhadap korban kecelakaan pesawat Hercules tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan tindaklanjut, bila ada korban yag membeli obat sendiri, nanti akan kita minta salinan resep dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk diklaim kembali. “Nanti biayanya kita klaim,” elaknya saat berada di Posko Poldasu. (bay/gib/deo)

Foto: Gibson/PM Rahmat, korban luka Hercules jatuh, saat di halaman RS Adam Malik Medan, Kamis (2/7/2015). Ia mengaku menebus obat sendiri.
Foto: Gibson/PM
Rahmat, korban luka Hercules jatuh, saat di halaman RS Adam Malik Medan, Kamis (2/7/2015). Ia mengaku menebus obat sendiri.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain sedih dengan tewasnya teman satu kerjanya, Rahmat (33) warga Pantai Cermin yang tinggal di Pasar 3 Lingk 9, salah seorang korban luka bakar jatuhya pesawat Hercules, mengaku sakit hati dengan pihak RS Adam Malik Medan. Pasalnya, dirinya hanya diberi resep oleh dokter dan menebus obat dengan biayanya sendiri.

“Makanya, saya tidak mengerti dengan keadaan ini. Kemarin saya berobat dan hanya diberi resep saja, obatnya saya beli sendiri,” ujarnya.

Sembari menunjukkan bekas lukanya, dirinya juga belum tahu apakah sudah terdata sebagai korban jatuhya pesawat atau tidak. Selain belum mendaftar di posko yang berada di RSUP Adam Malik, dia juga mengaku kalau hingga saat ini, belum ada pihak-pihak terkait yang mendatanya. “Sampai saat ini, aku masih bingung bang,” ujar buruh bangunan itu.

Diceritakannya, sebelum pesawat naas itu jatuh menimpa ruko, dirinya melihat pesawat menabrak sebuah ujung pohon. Saat itu, saya sedang bekerja mengecat ruko yang bersebelahan dengan ruko yang ditabrak sayap kanan pesawat.

Setelah mendengar suara pesawat menabrak pohon, Rahmat yang saat itu sedang ngecat bersama 2 orang rekanNya, Rizal dan Abdul Fahri juga melihat pesawat miring sebelum sayap kananya menabrak dinding ruko lantai 3 persis di sebelah tempatnya berkeja. “Saat itu, posisi pesawatnya ada di sebelah kiri saya. Beberapa detik melihat posisi pesawat miring, tiba-tiba saya mendengar suara dentuman yang keras. Rahmat, Rizal dan Fahri pun lari menyelamatkan diri. Pada saat itu, saya lari ditarik oleh seseorang dari pintu belakang ruko dan kami terpisah,” kenangnya.

Saat lari, Rahmat mengaku mendengar ledakan , dia sempat menoleh ke belakang dan melihat asap hitam. Selanjutnya dia dikejar oleh asap panas berwarna hitam dari pesawat yang terbakar, hingga dirinya tertutup asap tersebut. Akibatnya, kedua tangan dan kakinya mengalami luka bakar akibat asap panas itu. “Saya terus lari di dalam kegelapan asap,” bebernya dengan suara parau.

Luka yang dialaminya itu berasal dari asap panas tersebut. Sementara soal bangunan ruko yang tertimpa pesawat,Rahmat mengaku tak tahu, apakah saat itu sedang ada pekerja bangunan atau tidak. Pasalnya, dia saat itu hanya menyelamatkan diri saja.

“Saya datang ke RS Adam Malik adalah untuk mengenali jasad Rizal atas permintaan keluarga korban. Temanku si Fahri mengalami muka memar pada muka dan dadanya, sedangka pelipisnya dijahit,” ujarnya sembari menuju gedung RS Adam Malik.

Terpisah, Direktur RSUP Adam Malik, Yusirwan mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pengobatan gratis terhadap korban kecelakaan pesawat Hercules tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan tindaklanjut, bila ada korban yag membeli obat sendiri, nanti akan kita minta salinan resep dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk diklaim kembali. “Nanti biayanya kita klaim,” elaknya saat berada di Posko Poldasu. (bay/gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/