26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Ratna Sarumpaet dan Luhut Cekcok

Menko Maritim Luhut Binsar saat di Pelabuhan Tigaras untuk bertemu dengan keluarga korban KM Sinar Bangun.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO –  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dibuat berang oleh aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet, saat melakukan pertemuan dengan keluarga korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Posko Terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumut, Senin (2/7) siang. Ratna memprotes penghentian pencarian korban dan evakuasi KM Sinar Bangun. Keduanya pun nyaris adu mulut.

Di tengah-tengah dialog antara Luhut Binsar Panjaitan, Tim SAR gabungan dan keluarga korban, tiba-tiba Ratna Sarumpaet masuk dan memotong pembicaraan Luhut. Cekcok mulut antara keduanya pun tak dapat dihindari.

Ratna Sarumpaet yang datang ke dalam posko SAR gabungan meminta kepada tim SAR gabungan untuk tidak menghentikan pencarian dan evakuasi korban kapal KM Sinar Bangun.

“Ini bukan persoalan kalian, ini persoalan Nasional. Jangan ada yang berani menghentikan. Semua mayat diangkat baru boleh berhenti,” kata Ratna yang mengaku sebagai perwakilan keluarga korban.

Sebelum Luhut Binsar menjawab perkataan Ratna, salah seorang wanita yang mengenakan pakaian adat Batak membentak Ratna. Dengan nada tinggi, wanita itu mengatakan bahwa Ratna tidak mengerti persoalan di Danau Toba.

“Saya lebih paham soal Danau Toba. Jangan salahkan pemerintah. Masyarakat juga salah. Masyarakat juga ada salahnya, tidak membersihkan (Danau Toba),” teriak wanita yang merupakan warga sekitar Danau Toba itu.

Mendapat perlawanan dari masyarakat, Ratna bercetus agar wanita itu jangan mau dibayar. “Eh, kamu jangan mau dibayar,” kata Ratna menunjuk ke arah wanita tersebut.

“Tidak. Saya tidak ada dibayar, saya juga keluarga korban,” timpal wanita itu.

Selanjutnya, Ratna menyampaikan ingin berbicara dengan Menko Maritim Luhut Binsar. Namun permintaan itu ditolak mentah-mentah Luhut.

“Saya ingin berbicara dengan Luhut,” kata Ratna dengan nada rendah.

“Saya ngomong sama kamu nanti. Kamu bukan prioritas utama saya. Sayang ingin langsung berbicara dengan keluarga korban, tanpa perwakilan,” jawab Luhut.

“Kamu boleh ngomong macam-macam sama orang lain, jangan sama saya. Ngerti kau,” bentak Luhut dengan nada tinggi.

Melihat situasi mulai memanas, Ratna Sarumpaet kemudian digiring keluar dari Posko. Kemudian, Ratna diarahkan sejumlah petugas kepolisian untuk meninggalkan Posko Terpadu, agar cekcok mulut tidak berlanjut kembali. Namun, di luar Posko Ratna sang aktivis itu tetap berteriak-teriak.

Menko Maritim Luhut Binsar saat di Pelabuhan Tigaras untuk bertemu dengan keluarga korban KM Sinar Bangun.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO –  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dibuat berang oleh aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet, saat melakukan pertemuan dengan keluarga korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Posko Terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumut, Senin (2/7) siang. Ratna memprotes penghentian pencarian korban dan evakuasi KM Sinar Bangun. Keduanya pun nyaris adu mulut.

Di tengah-tengah dialog antara Luhut Binsar Panjaitan, Tim SAR gabungan dan keluarga korban, tiba-tiba Ratna Sarumpaet masuk dan memotong pembicaraan Luhut. Cekcok mulut antara keduanya pun tak dapat dihindari.

Ratna Sarumpaet yang datang ke dalam posko SAR gabungan meminta kepada tim SAR gabungan untuk tidak menghentikan pencarian dan evakuasi korban kapal KM Sinar Bangun.

“Ini bukan persoalan kalian, ini persoalan Nasional. Jangan ada yang berani menghentikan. Semua mayat diangkat baru boleh berhenti,” kata Ratna yang mengaku sebagai perwakilan keluarga korban.

Sebelum Luhut Binsar menjawab perkataan Ratna, salah seorang wanita yang mengenakan pakaian adat Batak membentak Ratna. Dengan nada tinggi, wanita itu mengatakan bahwa Ratna tidak mengerti persoalan di Danau Toba.

“Saya lebih paham soal Danau Toba. Jangan salahkan pemerintah. Masyarakat juga salah. Masyarakat juga ada salahnya, tidak membersihkan (Danau Toba),” teriak wanita yang merupakan warga sekitar Danau Toba itu.

Mendapat perlawanan dari masyarakat, Ratna bercetus agar wanita itu jangan mau dibayar. “Eh, kamu jangan mau dibayar,” kata Ratna menunjuk ke arah wanita tersebut.

“Tidak. Saya tidak ada dibayar, saya juga keluarga korban,” timpal wanita itu.

Selanjutnya, Ratna menyampaikan ingin berbicara dengan Menko Maritim Luhut Binsar. Namun permintaan itu ditolak mentah-mentah Luhut.

“Saya ingin berbicara dengan Luhut,” kata Ratna dengan nada rendah.

“Saya ngomong sama kamu nanti. Kamu bukan prioritas utama saya. Sayang ingin langsung berbicara dengan keluarga korban, tanpa perwakilan,” jawab Luhut.

“Kamu boleh ngomong macam-macam sama orang lain, jangan sama saya. Ngerti kau,” bentak Luhut dengan nada tinggi.

Melihat situasi mulai memanas, Ratna Sarumpaet kemudian digiring keluar dari Posko. Kemudian, Ratna diarahkan sejumlah petugas kepolisian untuk meninggalkan Posko Terpadu, agar cekcok mulut tidak berlanjut kembali. Namun, di luar Posko Ratna sang aktivis itu tetap berteriak-teriak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/