26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Pengusaha DL Sitorus Dikabarkan Meninggal di Pesawat

Darianus Lungguk (DL) Sitorus, dikabarkan meninggal dunia dalam pesawat, saat akan terbang dari Jakarta ke Medan, Kamis (3/8/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengusaha sukses berdarah Batak, Darianus Lungguk (DL) Sitorus, dikabarkan meninggal dunia dalam pesawat, saat akan terbang dari Jakarta ke Medan, Kamis (3/8/2017).

Dalam video yang beredar di Youtube hari ini disebutkan, dalam pesawat saat itu juga ada anggota DPRD Sumut dari Partai Gerindra, Astra Yuda Bangun, dan eks anggota DPRD Sumut, Washington Pane.

DL Sitorus adalah pengusaha sukses dari Sumut yang memiliki puluhan ribu  hektare perkebunan sawit, juga memiliki yayasan pendidikan.

Konglomerat yang lahir di Desa Parsambilan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa ini dikabarkan juga memiliki puluhan gedung-gedung untuk menyelenggarakan resepsi adat Batak, yang diberi nama ‘Rumah Gorga’, dan tersebar di Jakarta dan Bekasi.

DL Sitorus besar di Siantar, menikahi boru Siagian dan dikarunia lima anak, dua perempuan dan tiga anak laki-laki.

Sebagai putra daerah yang disebut-sebut paling sukses di perantauan (di luar Sumut), dia kerap memberi perhatian untuk membangun Bona Pasogit (kampung halamannya). Atas jasanya, nama DL Sitorus diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Tobasa.

Pengusaha DL Sitorus.

DL Sitorus pernah tersangkut kasus tuduhan mengolah hutan dan menduduki kawasan hutan Register 40 Padanglawas, Sumatera Utara, secara ilegal. Ia dinilai melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Dalam kasus tersebut DL divonis 8 tahun penjara.

Selanjutnya tahun 2010, DL Sitorus divonis lima tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, sementara pengacaranya, Adner Sirait, dihukum penjara empat tahun enam bulan, karena dinilai terbukti menyuap hakim Ibrahin Rp 300 juta agar memenangkan perkara mereka di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Hingga berita ini diturunkan, Astra Yuda Bangun dan Washington Pane belum dapat dihubungi. Sementara pihak Garuda belum berhasil dikonfirmasi. (mea)

Darianus Lungguk (DL) Sitorus, dikabarkan meninggal dunia dalam pesawat, saat akan terbang dari Jakarta ke Medan, Kamis (3/8/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengusaha sukses berdarah Batak, Darianus Lungguk (DL) Sitorus, dikabarkan meninggal dunia dalam pesawat, saat akan terbang dari Jakarta ke Medan, Kamis (3/8/2017).

Dalam video yang beredar di Youtube hari ini disebutkan, dalam pesawat saat itu juga ada anggota DPRD Sumut dari Partai Gerindra, Astra Yuda Bangun, dan eks anggota DPRD Sumut, Washington Pane.

DL Sitorus adalah pengusaha sukses dari Sumut yang memiliki puluhan ribu  hektare perkebunan sawit, juga memiliki yayasan pendidikan.

Konglomerat yang lahir di Desa Parsambilan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Tobasa ini dikabarkan juga memiliki puluhan gedung-gedung untuk menyelenggarakan resepsi adat Batak, yang diberi nama ‘Rumah Gorga’, dan tersebar di Jakarta dan Bekasi.

DL Sitorus besar di Siantar, menikahi boru Siagian dan dikarunia lima anak, dua perempuan dan tiga anak laki-laki.

Sebagai putra daerah yang disebut-sebut paling sukses di perantauan (di luar Sumut), dia kerap memberi perhatian untuk membangun Bona Pasogit (kampung halamannya). Atas jasanya, nama DL Sitorus diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Tobasa.

Pengusaha DL Sitorus.

DL Sitorus pernah tersangkut kasus tuduhan mengolah hutan dan menduduki kawasan hutan Register 40 Padanglawas, Sumatera Utara, secara ilegal. Ia dinilai melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Dalam kasus tersebut DL divonis 8 tahun penjara.

Selanjutnya tahun 2010, DL Sitorus divonis lima tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, sementara pengacaranya, Adner Sirait, dihukum penjara empat tahun enam bulan, karena dinilai terbukti menyuap hakim Ibrahin Rp 300 juta agar memenangkan perkara mereka di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Hingga berita ini diturunkan, Astra Yuda Bangun dan Washington Pane belum dapat dihubungi. Sementara pihak Garuda belum berhasil dikonfirmasi. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/