25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Ratusan Massa Serbu Hotel EmeraLd Garden

Ricuh, pendemo Pingsan Masuk parit

MEDAN-Ratuan massa yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali menggelar demo ke kantor PT Jati Masindo, yang berada di Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (3/2) siang.

Dalam aksi tersebut massa terlibat ricuh dengan polisi yang berjaga di depan hotel. Massa saling dorong dengan polisi. Akibatnya, seorang pendemo bernama Tarmizi (30) pingsan setelah terjun ke dalam parit di depan hotel.

Massa yang melihat langsung mengevakuasi Tarmizi ke dalam mobil dan langsung dibawan ke rumah sakit terdekat. Aksi tersebut karena perusahaan pengembang diduga telah menghancurkan Masjid Raudhatul Islam di Jalan Putri Hijau, Gang Peringatan dan Masjid Al Khairiyah, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat.

Massa menyatakan sikap meminta kepada PT Jati Masindo untuk segera membangun kembali masjid Raidhatul Islam karena rumah ibadah Umat Islam, massa juga meminta kepada PT Jati Masindo untuk tidak melakukan tindakan yang mengusik Umat Islam karena nanti bisa menciptakan kerusuhan.

Massa juga mengecam tindakan penghancuran masjid-masjid di Kota Medan dan memindahkannya bertentangan dengan UU wakaf dan syariat Islam.

Massa mengimbau dan mengajak Umat Islam untuk bersama-bersama membela masjid yang dirobohkan.
Massa mendesak kepada pihak terkait membangun kembali Masjid Raudhatul Islam, Masjid Chairiyah, Masjid Al-Ikhlas dan lainnya dan mendesak kepada seluruh pimpinan daerah untuk melindungi masjid-masjid demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berharmonis.

Orator aksi, Rafdinal menuding kapitalis yang merobohkan masjid-masjid di Kota Medan.“Kami minta segera dibangun masjid-masjid yang sudah dirobohkan,” ungkapnya.

Rafdinal mengatakan seharusnya pemerintah jangan membiarkan masjid dirobohkan.
“Pemerintah harus menjaga masjid di Kota Medan, bukan dihancurkan,” ujarnya.
Para pendemo juga melakukan salat Ashar berjamaah di depan Hotel Emerald Garden.

“Aksi ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan pengembang karena telah menghancurkan Masjid Raudhatul Islam. Perobohan masjid sama artinya telah menghalang-halangi Umat Islam untuk melaksanakan ibadah,” tegas Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut, Drs Leo Imsar Adenan kepada Sumut Pos.

Selain meminta pertanggungjawaban penghancuran Masjid Rauhdatul Islam, Aliansi Ormas Islam juga meminta pertanggungjawaban tersebut yang telah menghancurkan Masjid Al Khairiyah yang letaknya di komplek perumahan Emeral Garden. Masjid Al Khairiyah dihancurkan, sementara rumah ibadah yang letaknya bersebelahan dengan masjid tersebut malah tidak dihancurkan.

Ratusan massa mendapat pengawalan ketat dari ratusan personel Satuan Sabhara Polresta Medan, Satuan Brimob Polda Sumut, selain itu petugas dilengkapi dengan pagar kawat berduri, pembatas aksi dan mobil water canon.

Aksi itu mengakibatkan ruas Jalan Putri Hijau macet total. Bukan itu saja SPBU di depan Hotel Emerland Garden terpaksa tutup. Setelah berorasi selama sekitar 3 jam lebih massa aksi berangsur-angsur membubarkan diri dari lokasi. (gus)

Ricuh, pendemo Pingsan Masuk parit

MEDAN-Ratuan massa yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali menggelar demo ke kantor PT Jati Masindo, yang berada di Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (3/2) siang.

Dalam aksi tersebut massa terlibat ricuh dengan polisi yang berjaga di depan hotel. Massa saling dorong dengan polisi. Akibatnya, seorang pendemo bernama Tarmizi (30) pingsan setelah terjun ke dalam parit di depan hotel.

Massa yang melihat langsung mengevakuasi Tarmizi ke dalam mobil dan langsung dibawan ke rumah sakit terdekat. Aksi tersebut karena perusahaan pengembang diduga telah menghancurkan Masjid Raudhatul Islam di Jalan Putri Hijau, Gang Peringatan dan Masjid Al Khairiyah, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat.

Massa menyatakan sikap meminta kepada PT Jati Masindo untuk segera membangun kembali masjid Raidhatul Islam karena rumah ibadah Umat Islam, massa juga meminta kepada PT Jati Masindo untuk tidak melakukan tindakan yang mengusik Umat Islam karena nanti bisa menciptakan kerusuhan.

Massa juga mengecam tindakan penghancuran masjid-masjid di Kota Medan dan memindahkannya bertentangan dengan UU wakaf dan syariat Islam.

Massa mengimbau dan mengajak Umat Islam untuk bersama-bersama membela masjid yang dirobohkan.
Massa mendesak kepada pihak terkait membangun kembali Masjid Raudhatul Islam, Masjid Chairiyah, Masjid Al-Ikhlas dan lainnya dan mendesak kepada seluruh pimpinan daerah untuk melindungi masjid-masjid demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berharmonis.

Orator aksi, Rafdinal menuding kapitalis yang merobohkan masjid-masjid di Kota Medan.“Kami minta segera dibangun masjid-masjid yang sudah dirobohkan,” ungkapnya.

Rafdinal mengatakan seharusnya pemerintah jangan membiarkan masjid dirobohkan.
“Pemerintah harus menjaga masjid di Kota Medan, bukan dihancurkan,” ujarnya.
Para pendemo juga melakukan salat Ashar berjamaah di depan Hotel Emerald Garden.

“Aksi ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan pengembang karena telah menghancurkan Masjid Raudhatul Islam. Perobohan masjid sama artinya telah menghalang-halangi Umat Islam untuk melaksanakan ibadah,” tegas Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut, Drs Leo Imsar Adenan kepada Sumut Pos.

Selain meminta pertanggungjawaban penghancuran Masjid Rauhdatul Islam, Aliansi Ormas Islam juga meminta pertanggungjawaban tersebut yang telah menghancurkan Masjid Al Khairiyah yang letaknya di komplek perumahan Emeral Garden. Masjid Al Khairiyah dihancurkan, sementara rumah ibadah yang letaknya bersebelahan dengan masjid tersebut malah tidak dihancurkan.

Ratusan massa mendapat pengawalan ketat dari ratusan personel Satuan Sabhara Polresta Medan, Satuan Brimob Polda Sumut, selain itu petugas dilengkapi dengan pagar kawat berduri, pembatas aksi dan mobil water canon.

Aksi itu mengakibatkan ruas Jalan Putri Hijau macet total. Bukan itu saja SPBU di depan Hotel Emerland Garden terpaksa tutup. Setelah berorasi selama sekitar 3 jam lebih massa aksi berangsur-angsur membubarkan diri dari lokasi. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/