25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Korban Diketahui Pelaku Curanmor

Seputar Penembakan Dialami Warga Langkat di Aceh Tamiang

kuala simpang- Seputar kasus penembakan dialami warga Langkat, saat melintasi jalur Perkebunan PT Sawita di Desa Paya Rahat, Bendahara, Aceh Tamiang, ternyata cuma rekayasa.

Untuk mengelabui petugas Polres Atam, kedua tersangka yang satu diantaranya terkena peluru dibagian perut, mengatakan jadi korban perampokan tiga pria bersenpi. Padahal sebelumnya mereka berusaha kabur, dari sergapan aparat Polres Langkat.

Aksi tipu-tipu tersebut terungkap, Jumat (3/2) ketika petugas Polres Aceh Tamiang (Atam) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ketika membawa Feri Irawan (22) kembali ke lokasi perkebunan, pemuda ini seperti kebingungan, tak seperti saat memberi keterangan di depan juru periksa. Karena pada awalnya, ia mengaku telah jadi sasaran rampok tiga begundal berpistol. Karena menolak memberikan sepeda motor, selanjutnya pelaku menembak adiknya, Agus Irawan (18), yang kini dalam kondisi kritis. Atas dasar itulah, selanjutnya Feri pun digelandang ke sel tahanan, lantaran sudah membuat laporan palsu.

Menurut keterangan Kapolres Aceh Tamiang AKBP Armia Fahmi, saat ditemui Metro Aceh (grup Sumut Pos), membenarkan aksi penipuan yang dilakoni dua pemuda asal Dusun Sido Mufi, Pasar 4 Paya Jambu, Kecamatan Selesai, Langkat.

“Kedua pelaku curanmor itu ditembak petugas di Langkat, karena melakukan perampasan (curas) sepmor Yamaha Vixion. Kemudian mereka berniat melarikan diri ke rumah pamannya, Banta yang beralamat di Kampung Telaga Meuku, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang. Tapi untuk merekayasa demi mendapat pertolongan, mengaku telah dirampok,” kata Armia.

Menurut Armia lagi, kendati timah panas petugas telah menembus perutnya (Agus Irawan-red), namun mereka masih mampu meloloskan diri dari kejaran petugas, Rabu (1/2) sekira pukul 23.00 WIB.(smg)

Seputar Penembakan Dialami Warga Langkat di Aceh Tamiang

kuala simpang- Seputar kasus penembakan dialami warga Langkat, saat melintasi jalur Perkebunan PT Sawita di Desa Paya Rahat, Bendahara, Aceh Tamiang, ternyata cuma rekayasa.

Untuk mengelabui petugas Polres Atam, kedua tersangka yang satu diantaranya terkena peluru dibagian perut, mengatakan jadi korban perampokan tiga pria bersenpi. Padahal sebelumnya mereka berusaha kabur, dari sergapan aparat Polres Langkat.

Aksi tipu-tipu tersebut terungkap, Jumat (3/2) ketika petugas Polres Aceh Tamiang (Atam) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ketika membawa Feri Irawan (22) kembali ke lokasi perkebunan, pemuda ini seperti kebingungan, tak seperti saat memberi keterangan di depan juru periksa. Karena pada awalnya, ia mengaku telah jadi sasaran rampok tiga begundal berpistol. Karena menolak memberikan sepeda motor, selanjutnya pelaku menembak adiknya, Agus Irawan (18), yang kini dalam kondisi kritis. Atas dasar itulah, selanjutnya Feri pun digelandang ke sel tahanan, lantaran sudah membuat laporan palsu.

Menurut keterangan Kapolres Aceh Tamiang AKBP Armia Fahmi, saat ditemui Metro Aceh (grup Sumut Pos), membenarkan aksi penipuan yang dilakoni dua pemuda asal Dusun Sido Mufi, Pasar 4 Paya Jambu, Kecamatan Selesai, Langkat.

“Kedua pelaku curanmor itu ditembak petugas di Langkat, karena melakukan perampasan (curas) sepmor Yamaha Vixion. Kemudian mereka berniat melarikan diri ke rumah pamannya, Banta yang beralamat di Kampung Telaga Meuku, Kecamatan Banda Mulia, Aceh Tamiang. Tapi untuk merekayasa demi mendapat pertolongan, mengaku telah dirampok,” kata Armia.

Menurut Armia lagi, kendati timah panas petugas telah menembus perutnya (Agus Irawan-red), namun mereka masih mampu meloloskan diri dari kejaran petugas, Rabu (1/2) sekira pukul 23.00 WIB.(smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/