26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Si Ngeri-Ngeri Sedap Kuat Beragama, Disukai Guru SD

Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana  bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka
Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

SUMUTPOS.CO – Sutan Bathoegana dikenal keluarganya bukan sosok yang sombong, tak seperti kacang lupa kulit. Baginda Siregar, salah seorang saudara sepupu Sutan yang masih tinggal di Pematangsiantar mengaku, meski Sutan sudah menjadi orang terpandang, dia tetap tak banyak gaya.

Suatu hari, kata Baginda, keluarga di Siantar pernah menemui Si Ngeri-Ngeri Sedap ini ke Jakarta. Baginda mengatakan bahwa dia dan beberapa keluarga sering datang ke Jakarta dan selalu mendapatkan servis istimewa dari Sutan, yaitu mengajaknya berkeliling Kota Jakarta.

“Tapi yang tidak bisa ditoleransinya, ketika kami datang, kami harus sudah bangun pagi-pagi. Kalau tidak, ia akan marah dan membangunkan,” kenang Baginda, yang ditemui Metro Siantar (Grup SUMUTPOS.CO), di rumahnya di Gang Gajah Mada, Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Martoba, Siantar Utara, Pematangsiantar, Selasa (3/2).

“Di situ kita memang tidak disuruh salat, tapi Sutan bersama istrinya pergi ke masjid untuk salat Subuh,” sambungnya, sambil menegaskan bahwa Sutan adalah orang yang kuat beragama.

Saat ditanya terkait kasus yang menimpa Sutan, dia mengaku bahwa saat Sutan masuk TV terkait kasus terebut, dia menghubungi sepupunya itu, tetapi Sutan bilang itu tidak benar.

Dia berharap, bila memang kasus tersebut benar dilakukan Sutan, penegak hukum memberikan keringanan. “Kami keluarga akan tetap membelanya. Kami berencana mengunjungi Sutan bila nanti sudah punya uang,” ujar Baginda.

Sutan Bhatoegana, mantan Ketua Komisi VII DPR ini memang menjadi perbincangan hangat setelah ditahan KPK atas kasus dugaan gratifikasi dalam penetapan APBN-P di Kementerian ESDM. Diketahui, Sutan juga pernah bersekolah di SDN 12 Kota Padangsidimpuan.

Di SDN yang beralamat di Jalan Masjid Raya Baru, Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidempuan Utara, nama Sutan Bhatoegana sudah tidak asing lagi bagi guru-guru.

Sebab, menurut guru-guru SDN 12, Sutan Bhatoegana pernah mengadakan reuni pada tahun 2009 silam atau pada masa pemilihan calon legislatif.

Kehadirannya ke sekolah tersebut untuk mengumpulkan seluruh guru-guru dan rekan-rekannya seperjuangan ketika menimba ilmu di SDN 12 pada masanya. Sepengetahuan guru yang mengajar saat ini, Sutan Bhatoegana Siregar merupakan murid lulusan tahun 70 an.

Hal itu dibuktikan dari riwayat hidupnya dan dokumen induk SDN 12 yang masih tersimpan sampai sekarang. “Sutan Bhatoegana, kenal. Iya dia lulusan dari sekolah ini, tapi kami tidak ingat lagi tahunnya. Karena kita di sini mengajar dari tahun 1980-an. Namun, kita mengenalnya,” ujar Bayo Dongoran, salah seorang guru SDN 12.

Guru lainnya, Boru Lubis, menyampaikan, pada tahun 2009, Sutan Bhatoegana pernah ke Kota Padangsidimpuan dan membuat acara reuni. Dalam reuni tersebut, seluruh guru dan alumni berkumpul menghadiri acara tersebut. “Saya masih ingat itu, dia datang ke sini langsung.

Tak hanya itu, Sutan Bhatoegana juga memenuhi permintaaan guru-guru yang meminta satu unit televisi lengkap dengan parabolanya untuk SDN 12.

“Kami meminta dia supaya membelikan TV dan dia langsung membelinya. Itulah TV-nya yang sekarang dipergunakan sekolah,” tuturnya sambil menunjukan TV yang diberikan Sutan Bhatoegana. (mag-01/bsl/ara/adk/jpnn)

Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana  bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Foto : Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka
Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terdakwa yaitu mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

SUMUTPOS.CO – Sutan Bathoegana dikenal keluarganya bukan sosok yang sombong, tak seperti kacang lupa kulit. Baginda Siregar, salah seorang saudara sepupu Sutan yang masih tinggal di Pematangsiantar mengaku, meski Sutan sudah menjadi orang terpandang, dia tetap tak banyak gaya.

Suatu hari, kata Baginda, keluarga di Siantar pernah menemui Si Ngeri-Ngeri Sedap ini ke Jakarta. Baginda mengatakan bahwa dia dan beberapa keluarga sering datang ke Jakarta dan selalu mendapatkan servis istimewa dari Sutan, yaitu mengajaknya berkeliling Kota Jakarta.

“Tapi yang tidak bisa ditoleransinya, ketika kami datang, kami harus sudah bangun pagi-pagi. Kalau tidak, ia akan marah dan membangunkan,” kenang Baginda, yang ditemui Metro Siantar (Grup SUMUTPOS.CO), di rumahnya di Gang Gajah Mada, Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Martoba, Siantar Utara, Pematangsiantar, Selasa (3/2).

“Di situ kita memang tidak disuruh salat, tapi Sutan bersama istrinya pergi ke masjid untuk salat Subuh,” sambungnya, sambil menegaskan bahwa Sutan adalah orang yang kuat beragama.

Saat ditanya terkait kasus yang menimpa Sutan, dia mengaku bahwa saat Sutan masuk TV terkait kasus terebut, dia menghubungi sepupunya itu, tetapi Sutan bilang itu tidak benar.

Dia berharap, bila memang kasus tersebut benar dilakukan Sutan, penegak hukum memberikan keringanan. “Kami keluarga akan tetap membelanya. Kami berencana mengunjungi Sutan bila nanti sudah punya uang,” ujar Baginda.

Sutan Bhatoegana, mantan Ketua Komisi VII DPR ini memang menjadi perbincangan hangat setelah ditahan KPK atas kasus dugaan gratifikasi dalam penetapan APBN-P di Kementerian ESDM. Diketahui, Sutan juga pernah bersekolah di SDN 12 Kota Padangsidimpuan.

Di SDN yang beralamat di Jalan Masjid Raya Baru, Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidempuan Utara, nama Sutan Bhatoegana sudah tidak asing lagi bagi guru-guru.

Sebab, menurut guru-guru SDN 12, Sutan Bhatoegana pernah mengadakan reuni pada tahun 2009 silam atau pada masa pemilihan calon legislatif.

Kehadirannya ke sekolah tersebut untuk mengumpulkan seluruh guru-guru dan rekan-rekannya seperjuangan ketika menimba ilmu di SDN 12 pada masanya. Sepengetahuan guru yang mengajar saat ini, Sutan Bhatoegana Siregar merupakan murid lulusan tahun 70 an.

Hal itu dibuktikan dari riwayat hidupnya dan dokumen induk SDN 12 yang masih tersimpan sampai sekarang. “Sutan Bhatoegana, kenal. Iya dia lulusan dari sekolah ini, tapi kami tidak ingat lagi tahunnya. Karena kita di sini mengajar dari tahun 1980-an. Namun, kita mengenalnya,” ujar Bayo Dongoran, salah seorang guru SDN 12.

Guru lainnya, Boru Lubis, menyampaikan, pada tahun 2009, Sutan Bhatoegana pernah ke Kota Padangsidimpuan dan membuat acara reuni. Dalam reuni tersebut, seluruh guru dan alumni berkumpul menghadiri acara tersebut. “Saya masih ingat itu, dia datang ke sini langsung.

Tak hanya itu, Sutan Bhatoegana juga memenuhi permintaaan guru-guru yang meminta satu unit televisi lengkap dengan parabolanya untuk SDN 12.

“Kami meminta dia supaya membelikan TV dan dia langsung membelinya. Itulah TV-nya yang sekarang dipergunakan sekolah,” tuturnya sambil menunjukan TV yang diberikan Sutan Bhatoegana. (mag-01/bsl/ara/adk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/