MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perampasan secara paksa pada penunggak kreditur sepeda motor, kembali menelan korban. Mohammad Fauzan (24), babak belur dihajar 12 pria yang mengaku Debt Collector dari salah satu leasing di Medan, Selasa (3/5) siang.
Peristiwa itu bermula saat Fauzan melintas di Jalan Pancing, Medan Tembung dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba saja, ia dipepet 4 pengendara sepeda motor yang saling berboncengan.
Merasa ada yang tak beres, Fauzan pun memilih untuk berhenti. “Langsung saya tanya maksud mereka. Kemudian, salah satu dari mereka mengaku dari leasing WOM. Selanjutnya, mereka memaksaku untuk ikut ke kantor mereka di Jalan Gaharu dengan alasan sepeda motorku dibilang barang curian,” ujar Fauzan.
Curiga dengan sejumlah pria yang mengaku debt collector tersebut, Fauzan pun meminta agar diselesaikan ke kantor polisi. “Tapi saat aku ajak mereka ke kantor polisi, mereka tak mau. Lalu aku minta kartu identitas mereka, tapi tak ditunjukkan juga,” kata Fauzan lagi.
Masih kata warga Jalan Jermal VII, Komplek Graha Jermal, Medan Denai ini, ia pun menghubungi orangtuanya. Namun belum lagi sampai, ia dikejutkan kedatangan rekan debt collector lainnya, berjumlah 4 orang dengan mengendarai 2 sepeda motor. “Begitu keempatnya datang, aku langsung dicekik hingga jatuh ke tanah. Terus, kepalaku diinjak-injak mereka sambil menggeledah kantong celanaku,” beber Fauzan.
Tak mau mati konyol, Fauzan pun histeris minta tolong. Mendengar itu, warga pun berdatangan ke lokasi. “Saat warga sudah ramai, mereka langsung melarikan diri,” tandasnya.
Atas penganiayaan itu, Fauzan mengalami luka memar di bahu kiri, hidung dan alias kiri serta bagian kepala akibat diinjak para pelaku. Tak lama kemudian, ayah Fauzan yang tiba di lokasi langsung membawanya ke Polsek Percut Seituan.
Terkait tuduhan sepeda motor yang dikendarai Fauzan masih menunggak? Ayah Fauzan mengaku jika sepeda motor mereka telah menunggak 3 bulan. Pun begitu, ayah Fauzan sangat menyesali ulah para debt collector yang menganiaya anaknya.
“Tapi sebelumnya kami sudah kordinasi juga dengan pihak leasing. Kami bukan tidak mau bayar, cuma belum ada dananya untuk membayar. Jika sepeda motornya mau ditarik, jangan seperti itu caranya. Kan bisa datang ke rumah kami, dan tarik secara bagus-bagus. Bukan anak kami yang dipukulin,” kata ayah Fauzan, berang.
Menanggapi laporan Fauzan, Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Z mengatakan masih memintai keterangan korban dan saksi-saksinya. “Kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” pungkasnya. (mag2/han)