“Malam ini PSB menampilkan atraksi seni dan budaya dari etnis Karo. Kita lihat masyarakat sangat antusias menyaksikannya meski berdiri maupun hanya duduk di tikar. Hal ini menunjukkan masyarakat kita sangat mencintai seni dan budaya warisan dari leluhurnya. Alhamdulillah masyarakat kita ternyata menerima kehadiran PSB,” kata Akhyar.
Untuk pertunjukan PSB yang kedua ini, Akhyar pun memberi apresiasi. Selain menyaksikan atraksi seni dan budaya Karo, pengunjung juga dapat menikmati aneka panganan khas tradisional Karo seperti wajik, cimpa tuang, cimpa cabe dan cimpa jong labar. Menariknya lagi, sebagian panganan tradisonal itu dimasak di lokasi acara sehingga pengunjung menikmatinya masih panas.
Di samping itu, hasil kerajinan tangan seperti suvenir, batik Karo, uis gara dan beka buluh serta minyak urut tradisionool Karo juga dijajakkan dalam PSB ini. “Artinya tidak hanya melestarikan budaya, PSB ini menjadi ruang bagi para pengerajin untuk mempromosikan produknya,” ungkap Akhyar.
Untuk itulah, Akhyar berpesan kepada Dinas Pariwisata agar tidak takut melakukan inovasi, sehingga PSB mampu menyedot pengunjung lebih banyak lagi. Termasuk, melibatkan anak muda kreatif di Medan yang diyakini memiliki banyak visi maupun inovasi agar PSB menjadi tontotan yang benar-benar menarik dan menghibur.
“Konsep PSB Kota Medan ini harus terus dijaga bahkan ditingkatkan lagi, agar masyarakar terus tertarik untuk hadir menyaksikan PSB, bila perlu libatkan lebih banyak anak muda kreatif di kota Medan, sehingga mereka memiliki kegiatan positif setiap malam minggunya, yang dapat menjauhkan mereka dari bahaya narkoba, geng motor dan kenakalan remaja lainya,” harap dia.
PSB yang menampilkan atraksi seni dan budaya Karo dipungkasi dengan penayangan film hasil besutan sutradara muda karo, Ori Sanloko. Film berjudul Rp1000 ini menceritakan tentang seorang anak yang dididik untuk tidak korupsi mulai sejak usia dini. Sebelum menyaksikan PSB, Akhyar meninjau seluruh stan yang ada serta membeli sejumlah produk kuliner maupun kerajinan tangan sebagai bentuk apresiasi atas kreasi mereka tersebut. (prn/han)

