MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara berencana menggeser jadwal kampanye rapat umum atau pengerahan massa putaran kedua, pasangan calon di Pilgubsu 2018. Hal itu bertujuan meminimalisir konflik antarkedua pendukung paslon mengingat jadwal kampanye dilakukan pada waktu bersamaan.
Ketua KPU Sumut Mulia Banurea mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Polda Sumut untuk pengamanan saat kampanye akbar kedua yang digelar di Kota Medan, 23 Juni mendatang. Sebab, berdasarkan hasil rapat pleno KPU beberapa waktu lalu, lokasi kampanye putaran terakhir ini berada pada satu kota dan waktu yang sama.
“Pasangan calon nomor urut satu (Eramas) itu di Lapangan Merdeka Medan atau Zona Medan B. Sedangkan paslon nomor urut dua (Djoss) di wilayah Medan Utara (Medan A). Ada kekhawatiran pihak Polda melihat waktu kegiatan kampanye itu secara bersamaan. Dikhawatirkan ada benturan dan lainnya antarkedua pendukung paslon,” katanya kepada Sumut Pos, Kamis (3/5).
Pihaknya mengaku telah menerima surat dari Polda Sumut agar dilakukan koordinasi lebih lanjut atas jadwal kampanye ini kepada masing-masing paslon. “Apakah salah satu paslon dimajukan jadwal kampanyenya (22 Juni), dan yang satunya tetap pada 23 Juni. Artinya, waktu kampanye itu tidak bersamaan dilakukan,” kata Mulia.
Dirinya tak menampik jika hasil pleno sebelumnya itu bisa direvisi dengan alasan kondusivitas. Oleh karenanya perlu koordinasi lebih lanjut yang akan dilakukan KPU dengan kedua paslon. “Betul memang sudah kita plenokan. Malah sudah dibuat juga berita acara dan kita SK-kan. Kami kan tidak bisa memutuskan itu sebelum berkoordinasi lagi dengan kedua paslon. Kalau memang kedua paslon tidak menyepakati, kami tetap memfasilitasi jadwal kampanye sesuai hasil pleno sebelumnya. Justru setelah di-SK-kan hasil pleno itu, ada masukan dari Polda soal waktu yang bersamaan rawan terjadi gesekan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Djarot-Sihar (Djoss), Djumiran Abdi juga meminta KPU bersikap arif dan bijaksana soal lokasi di hari terakhir kampanye pengerahan massa. Sebab posisinya berada di satu kota, meski berbeda wilayah atau zona. Apalagi, kata Jumiran, pihaknya berupaya menghadirkan massa sebanyak mungkin.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara berencana menggeser jadwal kampanye rapat umum atau pengerahan massa putaran kedua, pasangan calon di Pilgubsu 2018. Hal itu bertujuan meminimalisir konflik antarkedua pendukung paslon mengingat jadwal kampanye dilakukan pada waktu bersamaan.
Ketua KPU Sumut Mulia Banurea mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Polda Sumut untuk pengamanan saat kampanye akbar kedua yang digelar di Kota Medan, 23 Juni mendatang. Sebab, berdasarkan hasil rapat pleno KPU beberapa waktu lalu, lokasi kampanye putaran terakhir ini berada pada satu kota dan waktu yang sama.
“Pasangan calon nomor urut satu (Eramas) itu di Lapangan Merdeka Medan atau Zona Medan B. Sedangkan paslon nomor urut dua (Djoss) di wilayah Medan Utara (Medan A). Ada kekhawatiran pihak Polda melihat waktu kegiatan kampanye itu secara bersamaan. Dikhawatirkan ada benturan dan lainnya antarkedua pendukung paslon,” katanya kepada Sumut Pos, Kamis (3/5).
Pihaknya mengaku telah menerima surat dari Polda Sumut agar dilakukan koordinasi lebih lanjut atas jadwal kampanye ini kepada masing-masing paslon. “Apakah salah satu paslon dimajukan jadwal kampanyenya (22 Juni), dan yang satunya tetap pada 23 Juni. Artinya, waktu kampanye itu tidak bersamaan dilakukan,” kata Mulia.
Dirinya tak menampik jika hasil pleno sebelumnya itu bisa direvisi dengan alasan kondusivitas. Oleh karenanya perlu koordinasi lebih lanjut yang akan dilakukan KPU dengan kedua paslon. “Betul memang sudah kita plenokan. Malah sudah dibuat juga berita acara dan kita SK-kan. Kami kan tidak bisa memutuskan itu sebelum berkoordinasi lagi dengan kedua paslon. Kalau memang kedua paslon tidak menyepakati, kami tetap memfasilitasi jadwal kampanye sesuai hasil pleno sebelumnya. Justru setelah di-SK-kan hasil pleno itu, ada masukan dari Polda soal waktu yang bersamaan rawan terjadi gesekan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Djarot-Sihar (Djoss), Djumiran Abdi juga meminta KPU bersikap arif dan bijaksana soal lokasi di hari terakhir kampanye pengerahan massa. Sebab posisinya berada di satu kota, meski berbeda wilayah atau zona. Apalagi, kata Jumiran, pihaknya berupaya menghadirkan massa sebanyak mungkin.