26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Abang-Adik Ini Tidur di Lantai Dingin selama 4 Tahun…

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
ODGJ_Iwan Tampubolon (43) dan Coky Tampubolon (39) saat akan dilepaskan dari kurungan dalam rumahnya di Jalan Garpu Medan, Kamis (03/5) Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Pemkot Medan melepas Iwan tampubolon dan adik nya Coky tampubolon dari kurungan untuk menjalani proses penyembuhan di rumah sakit jiwa.

SUMUTPOS.CO – Kisah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Medan berlanjut. Setelah Sutarman yang lima tahun dikurung di bekas kamar mandi, kemarin terungkap kisah dua abang beradik, yang selama 4 tahun dikurung di sebuah ruangan bertembok ukuran 2×2 meter. Tak ada tempat tidur di sana. Selama 4 tahun itu, kakak adik penderita gangguan mental ini tidur di atas lantai dingin. Tanpa kasur, bantal, atau bahkan selimut.

Iwan Tampubolon (43) dan Coky Tampubolon (39) hanya terdiam, saat tim pelepasan pasien ODGJ menyambangi kediaman orangtua mereka. Dari dalam kamar berpintu besi itu, di Jalan Garpu, Kecamatan Medan Petisah, keduanya dibawa keluar.

Abang beradik yang rambutnya tampak gondrong dan kucel itu cenderung tenang. Coky tidak mengenakan baju dan tampak memegang rokok. Sedangkan abangnya mengenakan kaus. Tubuh keduanya kurus. Lantai dan dinding tempat mereka dikurung tampak berwarna kecoklatan.

Di rumah sederhana itu, keduanya tinggal bersama ibunya yang sudah renta, Boru Hutagaol (84), dan abang mereka, Hasudungan Tampubolon. Abang adik I I merupakan anak nomor ke-8 dan 7 dari keluarga Tampubolon. Ibunya yang sudah pikun tak banyak bicara, saat tim datang hendak memboyong kedua anaknya ke RSJ.

Hasudungan saat diwawancarai menyebut, bibit depresi yang dialami kedua adiknya terjadi sejak lama. Yang pertama kali menunjukkan gelagat depresi adalah adiknya yang paling bungsu, Coky Tampubolon.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
ODGJ_Iwan Tampubolon (43) dan Coky Tampubolon (39) saat akan dilepaskan dari kurungan dalam rumahnya di Jalan Garpu Medan, Kamis (03/5) Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Pemkot Medan melepas Iwan tampubolon dan adik nya Coky tampubolon dari kurungan untuk menjalani proses penyembuhan di rumah sakit jiwa.

SUMUTPOS.CO – Kisah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Medan berlanjut. Setelah Sutarman yang lima tahun dikurung di bekas kamar mandi, kemarin terungkap kisah dua abang beradik, yang selama 4 tahun dikurung di sebuah ruangan bertembok ukuran 2×2 meter. Tak ada tempat tidur di sana. Selama 4 tahun itu, kakak adik penderita gangguan mental ini tidur di atas lantai dingin. Tanpa kasur, bantal, atau bahkan selimut.

Iwan Tampubolon (43) dan Coky Tampubolon (39) hanya terdiam, saat tim pelepasan pasien ODGJ menyambangi kediaman orangtua mereka. Dari dalam kamar berpintu besi itu, di Jalan Garpu, Kecamatan Medan Petisah, keduanya dibawa keluar.

Abang beradik yang rambutnya tampak gondrong dan kucel itu cenderung tenang. Coky tidak mengenakan baju dan tampak memegang rokok. Sedangkan abangnya mengenakan kaus. Tubuh keduanya kurus. Lantai dan dinding tempat mereka dikurung tampak berwarna kecoklatan.

Di rumah sederhana itu, keduanya tinggal bersama ibunya yang sudah renta, Boru Hutagaol (84), dan abang mereka, Hasudungan Tampubolon. Abang adik I I merupakan anak nomor ke-8 dan 7 dari keluarga Tampubolon. Ibunya yang sudah pikun tak banyak bicara, saat tim datang hendak memboyong kedua anaknya ke RSJ.

Hasudungan saat diwawancarai menyebut, bibit depresi yang dialami kedua adiknya terjadi sejak lama. Yang pertama kali menunjukkan gelagat depresi adalah adiknya yang paling bungsu, Coky Tampubolon.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/