26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

AM Target Tumbuh 50 Persen

MEDAN- Pertumbuhan sektor property atau tingginya permintaan akan rumah di Medan saat ini sedang meningkat. Dan permintaan ini berbanding lurus dengan permintaan akan bahan bangunan. Seperti yang di alami PT Adiwisesa Mandiri Building Products Indonesia (AM) yang pertumbuhannya terus meningkat.

“Pada 2011 kemarin, penjualanan kita mencapai 40 persen di Sumut, sedangkan pada 2010 tidak mencapai angka yang sama,” ujar Direktur Utama AM Albertus Indra Sasmitra. Karena itu, pada tahun ini diharapkan pertumbuhan perusahaan yang mengeluarkan semen putih ini dapat mencapai angka 50 persen. “Kita selalu optimis, agar pertumbuhan kita mencapai 2 digit,” lanjutnya.

Sejak hadir di Sumut di tahun 1997, konsumen produk AM terus berkembang, terutama untuk produk pengisi nat (tile grout) dan pelapis anti bocor (waterproofing). Melalui satu distributor di Medan, AM kini menguasai sekitar 80% pasar bahan bangunan sejenis dengan target konsumen golongan menengah ke atas. “Hingga kini pasar utama AM masih berada di wilayah Jabodetabek. Namun, perkembangan yang signifikan terlihat di semua wilayah pemasaran AM, diantaranya, Jawa Timur, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan serta Jawa Tengah,” tambahnya.

Sementara itu Agent Sales Manager AM Michael Sutanto mengungkapkan, keoptimisan AM untuk mencapai pertumbuhan lebih dari 50 persen, tidak terlepas dari terus tumbuhnya sektor properti di Sumatera. Ini ditandai dengan laporan dari Real Estate Indonesia (REI), yang memperkirakan pertumbuhan sektor properti tumbuh sekitar 15% pada tahun 2012. REI juga semakin gencar dalam pengembangan pembangunan perumahan, apartemen, kondiminium, maupun perkantoran.

Dijelaskan Michael, semakin tingginya penjualan bahan bangunan tidak terlepas dari semakin sadarnya masyarakat terhadap pentingnya kualitas bangunan. Kini, sudah banyak masyarakat yang meninggalkan cara konvesional yang selama ini menggunakan semen dan pasir, beralih menggunakan perekat keramik dan pengisi nat keramik yang lebih baik kualitasnya. Peningkatan penjualan yang diraih AM, sambungnya, tidak terlepas dari dukungan para retailer, sales counter dan aplikator. “Karenanya kita senantiasa meningkatkan hubungan kemitraan yang strategis dengan para mitra untuk mencapai target penjualan. AM juga berusaha lebih dekat dengan konsumen melalui layanan pelanggan,” tambahnya. Saat ini, pabrik perusahaan yang mendapat lisensi dari Australia ini masih di Gunung Puteri Bogor. (ram)

MEDAN- Pertumbuhan sektor property atau tingginya permintaan akan rumah di Medan saat ini sedang meningkat. Dan permintaan ini berbanding lurus dengan permintaan akan bahan bangunan. Seperti yang di alami PT Adiwisesa Mandiri Building Products Indonesia (AM) yang pertumbuhannya terus meningkat.

“Pada 2011 kemarin, penjualanan kita mencapai 40 persen di Sumut, sedangkan pada 2010 tidak mencapai angka yang sama,” ujar Direktur Utama AM Albertus Indra Sasmitra. Karena itu, pada tahun ini diharapkan pertumbuhan perusahaan yang mengeluarkan semen putih ini dapat mencapai angka 50 persen. “Kita selalu optimis, agar pertumbuhan kita mencapai 2 digit,” lanjutnya.

Sejak hadir di Sumut di tahun 1997, konsumen produk AM terus berkembang, terutama untuk produk pengisi nat (tile grout) dan pelapis anti bocor (waterproofing). Melalui satu distributor di Medan, AM kini menguasai sekitar 80% pasar bahan bangunan sejenis dengan target konsumen golongan menengah ke atas. “Hingga kini pasar utama AM masih berada di wilayah Jabodetabek. Namun, perkembangan yang signifikan terlihat di semua wilayah pemasaran AM, diantaranya, Jawa Timur, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan serta Jawa Tengah,” tambahnya.

Sementara itu Agent Sales Manager AM Michael Sutanto mengungkapkan, keoptimisan AM untuk mencapai pertumbuhan lebih dari 50 persen, tidak terlepas dari terus tumbuhnya sektor properti di Sumatera. Ini ditandai dengan laporan dari Real Estate Indonesia (REI), yang memperkirakan pertumbuhan sektor properti tumbuh sekitar 15% pada tahun 2012. REI juga semakin gencar dalam pengembangan pembangunan perumahan, apartemen, kondiminium, maupun perkantoran.

Dijelaskan Michael, semakin tingginya penjualan bahan bangunan tidak terlepas dari semakin sadarnya masyarakat terhadap pentingnya kualitas bangunan. Kini, sudah banyak masyarakat yang meninggalkan cara konvesional yang selama ini menggunakan semen dan pasir, beralih menggunakan perekat keramik dan pengisi nat keramik yang lebih baik kualitasnya. Peningkatan penjualan yang diraih AM, sambungnya, tidak terlepas dari dukungan para retailer, sales counter dan aplikator. “Karenanya kita senantiasa meningkatkan hubungan kemitraan yang strategis dengan para mitra untuk mencapai target penjualan. AM juga berusaha lebih dekat dengan konsumen melalui layanan pelanggan,” tambahnya. Saat ini, pabrik perusahaan yang mendapat lisensi dari Australia ini masih di Gunung Puteri Bogor. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/