34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Dispar Medan Siapkan Strategi Pengembangan Pariwisata

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Kepada Sumut Pos, Kepala Dispar Kota Medan, Drs H Agus Suriyono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi sebagai bentuk upaya tersebut. Bahkan untuk di tahun 2020 mendatang, Dispar Kota Medan telah memiliki kalender event yang siap untuk diselenggarakan.

Event-event yang dilakukan sepanjang tahun 2019, kata Agus, mayoritas akan dilakukan kembali di tahun 2020. Tak hanya itu, Dispar juga menyebutkan memiliki agenda-agenda tambahan.

“Tahun 2020 nanti kita akan kembali menggelar event Gelar Melayu Serumpun (Gemes). Event Gemes ini bahkan sudah masuk dalam kalender event wonderfull dan kalender resmi Kementerian Pariwisata, artinya event ini mendapatkan dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah pusat. Untuk event-event baru nanti akan kita umumkan,” ucap Agus kepada Sumut Pos, Rabu (11/12).

Di tahun lalu, lanjut Agus, Gemes diikuti oleh 6 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan Korea. Sedangkan untuk di tahun 2020, Dispar Kota Medan berupaya untuk menambah peserta dari sejumlah negara lainnya.

“Tahun 2020 kemungkinan akan bertambah jadi 8 negara atau lebih, kemungkinan besar Jepang dan China akan ikut di Gemes tahun depan, jumlah peserta dari provinsi lain juga kita upayakan untuk bertambah. Semakin banyak yang ikut dan datang ke Medan, itu akan semakin baik. Promosi Pariwisata Kota Medan akan semakin berkembang, pendapatan untuk Kota Medan juga akan semakin baik,” ujarnya.

Disebutkan Agus, Kota Medan punya potensi yang besar untuk ‘dijual’ pariwisatanya ke luar wilayah Sumatera Utara bahkan hingga keluar negeri. Walaupun tidak memiliki destinasi wisata alam seperti wilayah lainnya di Sumatera Utara, tapi Kota Medan punya wisata dalam bentuk lainnya yang menjadi selling point bagi wisatawan.

“Kita punya wisata nilai-nilai budaya yang tinggi. Kota Medan ini miniatur berbagi suku, adat dan agama di Indonesia, semua bersatu disini. Istana Maimun, rumah Tjong Afie dan berbagai lainnya jadi bukti kuat kalau Kota Medan sudah majemuk sejak dulu,” sebutnya.

Begitu juga dengan wisata belanja, Kota Medan juga disebut ‘surga’ belanja bagi para wisatawan dari kawasan Asia Tenggara.. “Rata-rata wisatawan dari Malaysia, Singapura, Brunei, mereka datang ke Medan untuk berbelanja ke pasar-pasar di Kota Medan, salah satunya pajak (pasar) ikan lama. Ini nilai jual yang sangat bagus, akan terus kita promosikan,” tuturnya.

Menurutnya, bahkan wisata yang paling dikenal di Kota Medan hingga ke mancanegara adalah wisata kulinernya. Wisata kuliner adalah salah satu objek yang paling kuat untuk dijual ke para wisatawan.

“Kuliner di Kota Medan itu hanya ada 2 rasa, yang pertama enak dan yang kedua enak sekali. Itu jargon kita sejak dulu, dan semua wisatawan mengakui hal itu. Medan ini ‘surganya’ makanan, ini jadi potensi besar,” terusnya.

Untuk itu, lanjut Agus, di akhir tahun 2019 ini pihaknya masih punya agenda lainnya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Dimulai sejak hari ini hingga hari Minggu (15/12) mendatang, Dispar Kota Medan akan menggelar Pekan Pesona Wisata Medan di halaman depan Plaza Medan Fair.

Kegiatan ini setidaknya akan diikuti oleh 14 etnik yang ada di Kota Medan, mulai dari tarian etnik, musik etnik, hingga kuliner khas masing-masing etnik di Kota Medan.

“Toba, Karo, Mandailing, Melayu, Jawa, Nias, India, Tionghoa dan semua etnik di Kota Medan akan unjuk kebolehan. Momen ini juga akan dimanfaatkan sebagai promosi kuliner masing-masing etnik karena begitu beragamnya kuliner di Kota Medan,” lanjutnya. Diharapkan Agus, kedepannya para Stakeholder akan semakin banyak yang mau bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Medan untuk mempromosikan sekaligus memajukan wisata di Kota Medan. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Kepada Sumut Pos, Kepala Dispar Kota Medan, Drs H Agus Suriyono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi sebagai bentuk upaya tersebut. Bahkan untuk di tahun 2020 mendatang, Dispar Kota Medan telah memiliki kalender event yang siap untuk diselenggarakan.

Event-event yang dilakukan sepanjang tahun 2019, kata Agus, mayoritas akan dilakukan kembali di tahun 2020. Tak hanya itu, Dispar juga menyebutkan memiliki agenda-agenda tambahan.

“Tahun 2020 nanti kita akan kembali menggelar event Gelar Melayu Serumpun (Gemes). Event Gemes ini bahkan sudah masuk dalam kalender event wonderfull dan kalender resmi Kementerian Pariwisata, artinya event ini mendapatkan dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah pusat. Untuk event-event baru nanti akan kita umumkan,” ucap Agus kepada Sumut Pos, Rabu (11/12).

Di tahun lalu, lanjut Agus, Gemes diikuti oleh 6 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan Korea. Sedangkan untuk di tahun 2020, Dispar Kota Medan berupaya untuk menambah peserta dari sejumlah negara lainnya.

“Tahun 2020 kemungkinan akan bertambah jadi 8 negara atau lebih, kemungkinan besar Jepang dan China akan ikut di Gemes tahun depan, jumlah peserta dari provinsi lain juga kita upayakan untuk bertambah. Semakin banyak yang ikut dan datang ke Medan, itu akan semakin baik. Promosi Pariwisata Kota Medan akan semakin berkembang, pendapatan untuk Kota Medan juga akan semakin baik,” ujarnya.

Disebutkan Agus, Kota Medan punya potensi yang besar untuk ‘dijual’ pariwisatanya ke luar wilayah Sumatera Utara bahkan hingga keluar negeri. Walaupun tidak memiliki destinasi wisata alam seperti wilayah lainnya di Sumatera Utara, tapi Kota Medan punya wisata dalam bentuk lainnya yang menjadi selling point bagi wisatawan.

“Kita punya wisata nilai-nilai budaya yang tinggi. Kota Medan ini miniatur berbagi suku, adat dan agama di Indonesia, semua bersatu disini. Istana Maimun, rumah Tjong Afie dan berbagai lainnya jadi bukti kuat kalau Kota Medan sudah majemuk sejak dulu,” sebutnya.

Begitu juga dengan wisata belanja, Kota Medan juga disebut ‘surga’ belanja bagi para wisatawan dari kawasan Asia Tenggara.. “Rata-rata wisatawan dari Malaysia, Singapura, Brunei, mereka datang ke Medan untuk berbelanja ke pasar-pasar di Kota Medan, salah satunya pajak (pasar) ikan lama. Ini nilai jual yang sangat bagus, akan terus kita promosikan,” tuturnya.

Menurutnya, bahkan wisata yang paling dikenal di Kota Medan hingga ke mancanegara adalah wisata kulinernya. Wisata kuliner adalah salah satu objek yang paling kuat untuk dijual ke para wisatawan.

“Kuliner di Kota Medan itu hanya ada 2 rasa, yang pertama enak dan yang kedua enak sekali. Itu jargon kita sejak dulu, dan semua wisatawan mengakui hal itu. Medan ini ‘surganya’ makanan, ini jadi potensi besar,” terusnya.

Untuk itu, lanjut Agus, di akhir tahun 2019 ini pihaknya masih punya agenda lainnya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Dimulai sejak hari ini hingga hari Minggu (15/12) mendatang, Dispar Kota Medan akan menggelar Pekan Pesona Wisata Medan di halaman depan Plaza Medan Fair.

Kegiatan ini setidaknya akan diikuti oleh 14 etnik yang ada di Kota Medan, mulai dari tarian etnik, musik etnik, hingga kuliner khas masing-masing etnik di Kota Medan.

“Toba, Karo, Mandailing, Melayu, Jawa, Nias, India, Tionghoa dan semua etnik di Kota Medan akan unjuk kebolehan. Momen ini juga akan dimanfaatkan sebagai promosi kuliner masing-masing etnik karena begitu beragamnya kuliner di Kota Medan,” lanjutnya. Diharapkan Agus, kedepannya para Stakeholder akan semakin banyak yang mau bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Medan untuk mempromosikan sekaligus memajukan wisata di Kota Medan. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/