28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Dokter Menyerah, Bocah Penderita Kanker Otak Pulang ke Rumah

Saskia pun dibawa ke Rumkit Putri Hijau Medan. Bak gayung bersambut, rupanya dokter yang menangani Saskia juga praktik di RS Murni Teguh, yang kemudian membantu memuluskan jalan Saskia menjalani rawat inap di rumah sakit yang berada di Jalan Jawa itu.

“Setelah dua bulan jalani penyinaran, sebulan rawat inap di sana (RS Murni Teguh), dan rawat jalan selama sebulan, Saskia dinyatakan sembuh Januari 2015,” ujarnya.

Betapa bahagianya Dody dan keluarga, meski bulan Maret 2015 baru bisa berjalan, namun Saskia sudah bisa beraktivitas seperti anak-anak lainnya. Juli 2015, Saskia pun sekolah di TPA (Taman Pendidikan Alquran) di dekat rumahnya. Tapi kebahagiaan yang dirasakan tidak lama. Agustus 2015, penyakit Saskia kambuh lagi.

“Kata dokternya harus dilaser baru hilang, dan ini butuh biaya,” jelasnya.

Kembalilah dara manis ini harus menjalani terapi pengobatan medis dan operasi di RS Murni Teguh. Tiga minggu dirawat, kondisi Saskia dinyatakan stabil dan diperbolehkan pulang. Sebelas hari lalu, Saskia kembali harus menjalani rawat inap karena kondisi tubuhnya kembali memburuk. Dan dokter-dokter yang didatangi untuk perawatan menyatakan Saskia harus menjalani terapi laser agar sembuh.

“Karenanya, sejak dua bulan lalu, kami cari alternatif dengan pengobatan herbal. Alhamdulillah, kondisi Saskia membaik, mulutnya sudah normal,” terangnya.

Karena pengobatan herbal lebih efektif, Saskia pun kini tak berobat medis. Sejak minum obat herbal Rp2 juta per bulan, mulut Saskia yang miring sebelah kini kembali normal. Meski sudah berobatan medis, karyawan swasta produk pembersih mobil di Jalan Krakatau Medan ini sebenarnya masih berharap anaknya bisa mendapatkan terapi laser. Berbagai langkah pun dilakukannya diantaranya mendatangi Yayasan Budha Tzu Chi untuk meminta bantuan biaya.

“Sekarang kita masih menunggu uluran tangan untuk membantu. Kami akan sangat senang sekali jika ada yang mau mengulurkan tangannya membantu untuk pengobatan Saskia. Sehingga dapat memenuhi keinginan Saskia, saat sembuh nanti mau jalan-jalan naik kereta api dan mau berenang,” ujarnya. (win)

Saskia pun dibawa ke Rumkit Putri Hijau Medan. Bak gayung bersambut, rupanya dokter yang menangani Saskia juga praktik di RS Murni Teguh, yang kemudian membantu memuluskan jalan Saskia menjalani rawat inap di rumah sakit yang berada di Jalan Jawa itu.

“Setelah dua bulan jalani penyinaran, sebulan rawat inap di sana (RS Murni Teguh), dan rawat jalan selama sebulan, Saskia dinyatakan sembuh Januari 2015,” ujarnya.

Betapa bahagianya Dody dan keluarga, meski bulan Maret 2015 baru bisa berjalan, namun Saskia sudah bisa beraktivitas seperti anak-anak lainnya. Juli 2015, Saskia pun sekolah di TPA (Taman Pendidikan Alquran) di dekat rumahnya. Tapi kebahagiaan yang dirasakan tidak lama. Agustus 2015, penyakit Saskia kambuh lagi.

“Kata dokternya harus dilaser baru hilang, dan ini butuh biaya,” jelasnya.

Kembalilah dara manis ini harus menjalani terapi pengobatan medis dan operasi di RS Murni Teguh. Tiga minggu dirawat, kondisi Saskia dinyatakan stabil dan diperbolehkan pulang. Sebelas hari lalu, Saskia kembali harus menjalani rawat inap karena kondisi tubuhnya kembali memburuk. Dan dokter-dokter yang didatangi untuk perawatan menyatakan Saskia harus menjalani terapi laser agar sembuh.

“Karenanya, sejak dua bulan lalu, kami cari alternatif dengan pengobatan herbal. Alhamdulillah, kondisi Saskia membaik, mulutnya sudah normal,” terangnya.

Karena pengobatan herbal lebih efektif, Saskia pun kini tak berobat medis. Sejak minum obat herbal Rp2 juta per bulan, mulut Saskia yang miring sebelah kini kembali normal. Meski sudah berobatan medis, karyawan swasta produk pembersih mobil di Jalan Krakatau Medan ini sebenarnya masih berharap anaknya bisa mendapatkan terapi laser. Berbagai langkah pun dilakukannya diantaranya mendatangi Yayasan Budha Tzu Chi untuk meminta bantuan biaya.

“Sekarang kita masih menunggu uluran tangan untuk membantu. Kami akan sangat senang sekali jika ada yang mau mengulurkan tangannya membantu untuk pengobatan Saskia. Sehingga dapat memenuhi keinginan Saskia, saat sembuh nanti mau jalan-jalan naik kereta api dan mau berenang,” ujarnya. (win)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/