30.6 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Waspada! Pasien Stroke Serang Usia Muda

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Siapa bilang penyakit stroke hanya menyerang usia lanjut? Usia muda, ternyata juga bisa terkena dan rentan terhadap salah satu penyakit paling mematikan tersebut. Hal ini diperkuat catatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, dimana banyak pasien penderitanya usia 40 tahun kurang.

Kasubbag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak menyebutkan, hingga Juli 2019 tercatat penderita stroke untuk usia 40 tahun ke bawah sebanyak 64 orang. Jumlah ini terdiri dari 38 pasien rawat inap dan 26 pasien rawat jalan.

“Sepanjang 2018 jumlah penderita stroke juga tidak terbilang sedikit, jumlahnya ada 108 orang yang terkena stroke di usia di bawah 40 tahun. Dengan rincian, 80 orang menjalani rawat inap dan 28 orang rawat jalan,” ungkap Rosa akhir pekan lalu.

Ia menyebutkan, selama Januari hingga Oktober 2019 pasien stroke totalnya mencapai 461 orang yang rawat inap dan 106 orang rawat jalan. Sedangkan di sepanjang 2018, pasien rawat inap mencapai 636 orang dan rawat jalan 134 orang.

Menurut Praktisi Kesehatan, Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI, stroke menyerang usia muda karena pola dan gaya hidup yang kurang sehat. Sebab, masyarakat sekarang ini cenderung terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji. Terlebih, tinggi lemak namun rendah serat. “Perilaku konsumtif dan instan anak muda, membuat penyebaran penyakit ini tidak hanya diderita oleh yang sudah berusia lanjut namun juga pada generasi muda,” ungkap Umar Zein.

Diutarakan dia, stroke biasa muncul secara tiba-tiba dan gejalanya bermacam-macam. Mulai dari bicara cadel, lemah sebelah tubuh atau badan, bahkan sampai tak sadarkan diri.

“Stroke merupakan gangguan pembuluh darah otak. Gangguan pembuluh darah ini bisa juga terhambat dan pecah. Faktor penyebabnya, umumnya merupakan penyakit-penyakit seperti darah tinggi, diabetes yang paling sering mengakibatkan seseorang terserang stroke. Maka, tak heran usia muda bisa terserang store lantaran penyakit darah tinggi dan diabetes ini juga bisa menyerang ketika usia muda,” terang mantan Kadis Kesehatan Kota Medan ini.

Dijelaskan Umar Zein, stroke terjadi karena sebagian sel di area otak mati akibat pasokan pembuluh darah ke otak berkurang. Hal tersebut diakibatkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang menuju otak, sehingga oksigen dan darah berkurang. Selain itu, juga disebabkan akibat pecahnya pembuluh darah di otak sehingga area yang tergenang darah akan mati. “Stroke ada juga yang pendarahan maupun yang bukan pendarahan,” ucapnya.

Meskipun demikian, lanjut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) ini, stroke bukannya tidak bisa dicegah. Karena itu, usia muda harus dapat menjaga pola hidupnya serta menjaga berat badannya agar tidak sampai terserang penyakit ini. “Untuk menghindari terkena stroke, sangat erat hubungannya dengan dengan pola hidup dan pola makan masyarakat yang harus sehat serta olahraga teratur dan berhenti rokok,” tuturnya.

Umar Zein mengatakan, kelebihan berat badan juga bisa menjadi penyebab stroke. Karena, kelebihan berat badan dapat memicu kolestrol tinggi, diabetes, hingga darah tinggi. “Memang penyakit tersebut juga bisa diturunkan lewat gen. Namun, dengan makan makanan tidak sehat maka akan meningkatkan risiko dua kali lipat. Oleh karena itu, hindari kegemukan,” cetusnya.

Menurutnya, ada cara lain dalam mencegah stroke. Selain olahraga yang teratur dan menjaga berat badan, diet makan makanan rendah lemak sangat dianjurkan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh. “Pantau tekanan darah, sehingga tahu harus melakukan apa jika tekanan darah tinggi. Cek juga tingkat kolesterol, dan kunjungi dokter untuk konsultasi,” paparnya.

Sementara, Kepala Dinkes Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan menyarankan, kaum muda agar dapat menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam aktivitas sehari-harinya. Sebab banyak kaum muda yang gemar mengkonsumsi makanan cepat saji. Padahal, dengan kandungan lemaknya yang tinggi dapat memicu kolesterol yang merupakan faktor risiko dari penyakit stroke.

“Gaya hidup yang tidak sehat kini banyak dilakukan anak muda sekarang. Padahal, stroke ini dapat dicegah secara dini. Untuk itu, kita terus mendorong agar Germas dapat semakin bergaung di masyarakat,” katanya.

Germas itu sendiri, lanjutnya, bisa dimulai dari melakukan aktivitas fisik lima kali dalam seminggu, makan buah dan sayur, tidak merokok serta tidak mengkonsumsi alkohol. Kemudian, melakukan pemeriksaan secara berkala menjaga lingkungan bersih dan jamban sehat. “Tidak sulit, maka kita harapkan masyarakat terutama kaum muda ikut dalam Germas ini sebelum penyakit stroke menyerang,” pungkasnya. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Siapa bilang penyakit stroke hanya menyerang usia lanjut? Usia muda, ternyata juga bisa terkena dan rentan terhadap salah satu penyakit paling mematikan tersebut. Hal ini diperkuat catatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, dimana banyak pasien penderitanya usia 40 tahun kurang.

Kasubbag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak menyebutkan, hingga Juli 2019 tercatat penderita stroke untuk usia 40 tahun ke bawah sebanyak 64 orang. Jumlah ini terdiri dari 38 pasien rawat inap dan 26 pasien rawat jalan.

“Sepanjang 2018 jumlah penderita stroke juga tidak terbilang sedikit, jumlahnya ada 108 orang yang terkena stroke di usia di bawah 40 tahun. Dengan rincian, 80 orang menjalani rawat inap dan 28 orang rawat jalan,” ungkap Rosa akhir pekan lalu.

Ia menyebutkan, selama Januari hingga Oktober 2019 pasien stroke totalnya mencapai 461 orang yang rawat inap dan 106 orang rawat jalan. Sedangkan di sepanjang 2018, pasien rawat inap mencapai 636 orang dan rawat jalan 134 orang.

Menurut Praktisi Kesehatan, Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI, stroke menyerang usia muda karena pola dan gaya hidup yang kurang sehat. Sebab, masyarakat sekarang ini cenderung terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji. Terlebih, tinggi lemak namun rendah serat. “Perilaku konsumtif dan instan anak muda, membuat penyebaran penyakit ini tidak hanya diderita oleh yang sudah berusia lanjut namun juga pada generasi muda,” ungkap Umar Zein.

Diutarakan dia, stroke biasa muncul secara tiba-tiba dan gejalanya bermacam-macam. Mulai dari bicara cadel, lemah sebelah tubuh atau badan, bahkan sampai tak sadarkan diri.

“Stroke merupakan gangguan pembuluh darah otak. Gangguan pembuluh darah ini bisa juga terhambat dan pecah. Faktor penyebabnya, umumnya merupakan penyakit-penyakit seperti darah tinggi, diabetes yang paling sering mengakibatkan seseorang terserang stroke. Maka, tak heran usia muda bisa terserang store lantaran penyakit darah tinggi dan diabetes ini juga bisa menyerang ketika usia muda,” terang mantan Kadis Kesehatan Kota Medan ini.

Dijelaskan Umar Zein, stroke terjadi karena sebagian sel di area otak mati akibat pasokan pembuluh darah ke otak berkurang. Hal tersebut diakibatkan karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang menuju otak, sehingga oksigen dan darah berkurang. Selain itu, juga disebabkan akibat pecahnya pembuluh darah di otak sehingga area yang tergenang darah akan mati. “Stroke ada juga yang pendarahan maupun yang bukan pendarahan,” ucapnya.

Meskipun demikian, lanjut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) ini, stroke bukannya tidak bisa dicegah. Karena itu, usia muda harus dapat menjaga pola hidupnya serta menjaga berat badannya agar tidak sampai terserang penyakit ini. “Untuk menghindari terkena stroke, sangat erat hubungannya dengan dengan pola hidup dan pola makan masyarakat yang harus sehat serta olahraga teratur dan berhenti rokok,” tuturnya.

Umar Zein mengatakan, kelebihan berat badan juga bisa menjadi penyebab stroke. Karena, kelebihan berat badan dapat memicu kolestrol tinggi, diabetes, hingga darah tinggi. “Memang penyakit tersebut juga bisa diturunkan lewat gen. Namun, dengan makan makanan tidak sehat maka akan meningkatkan risiko dua kali lipat. Oleh karena itu, hindari kegemukan,” cetusnya.

Menurutnya, ada cara lain dalam mencegah stroke. Selain olahraga yang teratur dan menjaga berat badan, diet makan makanan rendah lemak sangat dianjurkan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh. “Pantau tekanan darah, sehingga tahu harus melakukan apa jika tekanan darah tinggi. Cek juga tingkat kolesterol, dan kunjungi dokter untuk konsultasi,” paparnya.

Sementara, Kepala Dinkes Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan menyarankan, kaum muda agar dapat menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam aktivitas sehari-harinya. Sebab banyak kaum muda yang gemar mengkonsumsi makanan cepat saji. Padahal, dengan kandungan lemaknya yang tinggi dapat memicu kolesterol yang merupakan faktor risiko dari penyakit stroke.

“Gaya hidup yang tidak sehat kini banyak dilakukan anak muda sekarang. Padahal, stroke ini dapat dicegah secara dini. Untuk itu, kita terus mendorong agar Germas dapat semakin bergaung di masyarakat,” katanya.

Germas itu sendiri, lanjutnya, bisa dimulai dari melakukan aktivitas fisik lima kali dalam seminggu, makan buah dan sayur, tidak merokok serta tidak mengkonsumsi alkohol. Kemudian, melakukan pemeriksaan secara berkala menjaga lingkungan bersih dan jamban sehat. “Tidak sulit, maka kita harapkan masyarakat terutama kaum muda ikut dalam Germas ini sebelum penyakit stroke menyerang,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/