26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jalur Kereta Api Medan-Kualanamu, Rel Rampung 100%

Jalur kereta api Medan-Kualanamu saat ini sudah memasuki tahap finishing. Atau dengan kata lain, operasional kereta api dapat dilakukan sesuai target operasional bandar udara di Kualanamu yang direncanakan akan beroperasi pada Maret 2013 mendatang. Rel pun telah selesai dikerjakan hingga 100 persen.

REL: Sejumlah pekerja melakukan perbaikan  perlintasan kereta api  Stasiun Kereta Api Medan, Selasa (18/9) lalu.  Rel  mengubungkan Medan-Kualanamu dinyatakan selesai seratus persen.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
REL: Sejumlah pekerja melakukan perbaikan di perlintasan kereta api di Stasiun Kereta Api Medan, Selasa (18/9) lalu. Rel yang mengubungkan Medan-Kualanamu dinyatakan selesai seratus persen.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

MEDAN- Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut, Hasri menyatakan saat ini pembangunan fasilitas untuk kereta api untuk saat ini sudah mencapai 95 persen. Hanya tinggal perbaikan di beberapa bagian saja, seperti rel dari jalur Aras Kabu-Kualanamu, operasional komuter, pelayanan, dan lainnya.

“Tinggal perbaikan sana sini untuk menunjang kereta api Medan-Kualanamu. Finishing ini untuk meningkatkan pelayanan nantinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen. Bahkan sudah tiga kali melakukan uji coba. Tetapi, untuk penyelesaian pekerjan proyek pembangunan stasiun serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu belum dapat dipastikan. “Stasiun yang di bandara Kualanamu belum siap seutuhnya. Kalau bisa dikatakan masih dalam tahap penyelesaian akhir. Karena stasiun yang di Kualanamu itukan besar, rencananya mampu menampung hingga ribuan penumpang. jadi butuh waktu lah untuk penyelesainnya,” tambahnya.

Selain stasiun, salah satu yang akan diperbaiki adalah waktu tempuh kereta api menuju Kualanamu yang saat ini dipredikasi belum maksimal. Rencanaya, kereta api untuk tujuan bandara ini hanya memakan waktu selama 30 menit dengan panjang sekitar 48 km dengan kecepatan sekitar 90 hingga 100 kilometer per jam. Sementara saat ujicoba terakhir memakan waktu sekitar 40 hingga 45 menit dengan kecepatan sekitar 70 hingga 80 kilometer per jam. “Kita masih berusaha untuk mendapatkan waktu tercepat. Karena ini kan fasilitas umum. Jadi, kita masih memperbaiki berbagai lini untuk hal ini,” tambahnya.

Karena sudah memasuki tahap terakhir, PT KAI berencana untuk melakukan uji coba pelayanan, operasional, dan lainnya secara resmi  pada bulan Desember 2012 ini atau sebelum memasuki liburan Natal dan Tahun Baru mendatang. “Kita tidak bisa menggangu angkutan Natal dan Tahun Baru. Jadi, sebelum kesibukan liburan tersebut, kita harus sudah siapkan dan uji coba pembangunan untuk rel dan kereta api,” tambahnya.

Walaupun sudah siap pakai pada Desember ini, operasional kereta api yang diimpor dari Korea ini hanya dapat digunakan pada Maret 2013 atau setelah Bandara Kualanamu beroperasi. “Sepengetahuan saya, kereta api ini kan dibangun untuk meningkatkan fasilitas bandara, jadi operasionalnya juga harus disesuaikan. Selain itu, stasiun di Kualanamu juga belum siap. Jadi, wajar bila belum bisa dioperasionalkan,” ungkapnya.

Untuk berbagai kendala lain yang dihadapi saat ujicoba terakhir kali, Hasri menyatakan bahwa saat ini tidak ada lagi kendala yang berarti yang dihadapi. “Untuk proyek kereta api Medan-Kualanamu, selain stasiun semua sudah siap 100 persen, tidak ada kendala lagi. Sekarang hanya tinggal pembangunan City Check In dan stasiun di Kualanamu,” jelasnya.

Sementara itu, kritikan Fraksi Demokrat (FD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), atas belum adanya dukungan signifikan dalam operasional Bandara Kualanamu di Deliserdang, dalam kaitan pembangunan akses jalan menuju bandara yaitu jalur tol dan non tol yang masih hanya 47 persen karena tidak disebabkan masalah pembebasan lahan, dicounter dengan tegas oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

Dalam nota jawaban Pemprovsu terhadap pandangan fraksi-fraksi DPRD Sumut, yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujo Nugroho, di sidang paripurna dewan, Senin (3/11), Gatot menegaskan sampai saat ini progres pembebasan tanah mencapai 93.4 persen.
Dan dikemukakannya, pada prinsipnya Pemprovsu sangat mendukung pencapaian pembangunan akses non tol ke Kualanamu dimaksud. Jawaban Gatot ini, menjawab pertanyaan FD DPRD Sumut, pada sidang sebelumnya yang digelar pekan lalu.

“Pemprovsu sangat mendukung pencapaian pembangunan akses non tol ke Kualanamu. Sampai saat ini, progres pembebasan tanah mencapai 93.4 persen,” tegas Gatot.

Dijelaskannya lagi, pada tahun 2012 ini, jalan akses Bandara Kualanamu untuk jalur non tol sudah fungsional dua jalur.

“Dan pada 2013, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah diprogram pertambahan dua lajur. Sehingga, di tahun 2013 jalan non tol menuju Kualanamu menjadi dua jalur dan empat lajur,” imbuh Gatot lagi.

Lebih lanjut dijelaskannya, khusus mengenai jalan tol, pada 13 November 2012 lalu, telah dimulai pelaksanaannya dengan ditandai Ground Breaking oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto dan dirinya sendiri.

“Dengan jadwal pelaksanaan selama 900 hari. Pada saat ini pembebasan tanah jalan tol Medan-Kualanamu, telah mencapai 53 persen. Paralel pelaksanaan pembebasan 47 persen lagi dengan pengerjaan fisik,” terang Gatot. (ram/ari)

Jalur kereta api Medan-Kualanamu saat ini sudah memasuki tahap finishing. Atau dengan kata lain, operasional kereta api dapat dilakukan sesuai target operasional bandar udara di Kualanamu yang direncanakan akan beroperasi pada Maret 2013 mendatang. Rel pun telah selesai dikerjakan hingga 100 persen.

REL: Sejumlah pekerja melakukan perbaikan  perlintasan kereta api  Stasiun Kereta Api Medan, Selasa (18/9) lalu.  Rel  mengubungkan Medan-Kualanamu dinyatakan selesai seratus persen.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
REL: Sejumlah pekerja melakukan perbaikan di perlintasan kereta api di Stasiun Kereta Api Medan, Selasa (18/9) lalu. Rel yang mengubungkan Medan-Kualanamu dinyatakan selesai seratus persen.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

MEDAN- Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut, Hasri menyatakan saat ini pembangunan fasilitas untuk kereta api untuk saat ini sudah mencapai 95 persen. Hanya tinggal perbaikan di beberapa bagian saja, seperti rel dari jalur Aras Kabu-Kualanamu, operasional komuter, pelayanan, dan lainnya.

“Tinggal perbaikan sana sini untuk menunjang kereta api Medan-Kualanamu. Finishing ini untuk meningkatkan pelayanan nantinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen. Bahkan sudah tiga kali melakukan uji coba. Tetapi, untuk penyelesaian pekerjan proyek pembangunan stasiun serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu belum dapat dipastikan. “Stasiun yang di bandara Kualanamu belum siap seutuhnya. Kalau bisa dikatakan masih dalam tahap penyelesaian akhir. Karena stasiun yang di Kualanamu itukan besar, rencananya mampu menampung hingga ribuan penumpang. jadi butuh waktu lah untuk penyelesainnya,” tambahnya.

Selain stasiun, salah satu yang akan diperbaiki adalah waktu tempuh kereta api menuju Kualanamu yang saat ini dipredikasi belum maksimal. Rencanaya, kereta api untuk tujuan bandara ini hanya memakan waktu selama 30 menit dengan panjang sekitar 48 km dengan kecepatan sekitar 90 hingga 100 kilometer per jam. Sementara saat ujicoba terakhir memakan waktu sekitar 40 hingga 45 menit dengan kecepatan sekitar 70 hingga 80 kilometer per jam. “Kita masih berusaha untuk mendapatkan waktu tercepat. Karena ini kan fasilitas umum. Jadi, kita masih memperbaiki berbagai lini untuk hal ini,” tambahnya.

Karena sudah memasuki tahap terakhir, PT KAI berencana untuk melakukan uji coba pelayanan, operasional, dan lainnya secara resmi  pada bulan Desember 2012 ini atau sebelum memasuki liburan Natal dan Tahun Baru mendatang. “Kita tidak bisa menggangu angkutan Natal dan Tahun Baru. Jadi, sebelum kesibukan liburan tersebut, kita harus sudah siapkan dan uji coba pembangunan untuk rel dan kereta api,” tambahnya.

Walaupun sudah siap pakai pada Desember ini, operasional kereta api yang diimpor dari Korea ini hanya dapat digunakan pada Maret 2013 atau setelah Bandara Kualanamu beroperasi. “Sepengetahuan saya, kereta api ini kan dibangun untuk meningkatkan fasilitas bandara, jadi operasionalnya juga harus disesuaikan. Selain itu, stasiun di Kualanamu juga belum siap. Jadi, wajar bila belum bisa dioperasionalkan,” ungkapnya.

Untuk berbagai kendala lain yang dihadapi saat ujicoba terakhir kali, Hasri menyatakan bahwa saat ini tidak ada lagi kendala yang berarti yang dihadapi. “Untuk proyek kereta api Medan-Kualanamu, selain stasiun semua sudah siap 100 persen, tidak ada kendala lagi. Sekarang hanya tinggal pembangunan City Check In dan stasiun di Kualanamu,” jelasnya.

Sementara itu, kritikan Fraksi Demokrat (FD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), atas belum adanya dukungan signifikan dalam operasional Bandara Kualanamu di Deliserdang, dalam kaitan pembangunan akses jalan menuju bandara yaitu jalur tol dan non tol yang masih hanya 47 persen karena tidak disebabkan masalah pembebasan lahan, dicounter dengan tegas oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

Dalam nota jawaban Pemprovsu terhadap pandangan fraksi-fraksi DPRD Sumut, yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujo Nugroho, di sidang paripurna dewan, Senin (3/11), Gatot menegaskan sampai saat ini progres pembebasan tanah mencapai 93.4 persen.
Dan dikemukakannya, pada prinsipnya Pemprovsu sangat mendukung pencapaian pembangunan akses non tol ke Kualanamu dimaksud. Jawaban Gatot ini, menjawab pertanyaan FD DPRD Sumut, pada sidang sebelumnya yang digelar pekan lalu.

“Pemprovsu sangat mendukung pencapaian pembangunan akses non tol ke Kualanamu. Sampai saat ini, progres pembebasan tanah mencapai 93.4 persen,” tegas Gatot.

Dijelaskannya lagi, pada tahun 2012 ini, jalan akses Bandara Kualanamu untuk jalur non tol sudah fungsional dua jalur.

“Dan pada 2013, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah diprogram pertambahan dua lajur. Sehingga, di tahun 2013 jalan non tol menuju Kualanamu menjadi dua jalur dan empat lajur,” imbuh Gatot lagi.

Lebih lanjut dijelaskannya, khusus mengenai jalan tol, pada 13 November 2012 lalu, telah dimulai pelaksanaannya dengan ditandai Ground Breaking oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto dan dirinya sendiri.

“Dengan jadwal pelaksanaan selama 900 hari. Pada saat ini pembebasan tanah jalan tol Medan-Kualanamu, telah mencapai 53 persen. Paralel pelaksanaan pembebasan 47 persen lagi dengan pengerjaan fisik,” terang Gatot. (ram/ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/