Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi menyampaikan keprihatinannya kepada masyarakat. “Hari ini kita datang untuk melihat bagaimana kondisi masyarakat yang menjadi korban banjir. Kita ketahui memang belakangan ini, intensitas hujan cukup tinggi di hampir seluruh daerah di Sumatera Utara. Sehingga Tebing Tinggi menjadi kawasan yang paling parah terkena dampak banjir,” ujar Erry.
Tengku Erry berharap bencana banjir bisa segera selesai dan masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Sebab dengan kejadian ini, perekonomian warga terganggu.
“Ada tiga hal yang harus kita siapkan jika terjadi bencana. Pertama pencarian dan penyelamatan kepada korban, khususnya jika ada warga yang hilang. Kedua tanggap darurat, seperti mendirikan tenda, posko keamanan dan posko kesehatan dan sebagainya yang diperlukan untuk menangani korban,” sebut Erry.
Sementara langkah ketiga yakni pasca bencana. Berbagai kerugian fisik biasanya muncul seperti kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya. Terutama fasilitas umum, apakah sekolah, rumah ibadah dan sebagainya. Selain bangunan, tentu terpenting juga adalah perbaikan jalan dan jembatan yang rusak, sebagai akses sosial ekonomi masyarakat.
“Begitu juga dengan masyarakat yang masih tinggal di bantaran sungai (DAS), kita harapkan untuk bisa pindah, karena bisa membahayakan penduduk itu sendiri. Untuk kepindahan, pemerintah mendorong adanya relokasi ke tempat yang lebih baik seperti rumah susun,” ucap Erry. (ian/bal/sur/adz)
Daftar 25 Kelurahan di 5 Kecamatan Kebanjiran
- KELURAHAN PADANG HULU
- Kelurahan Pabatu 45 KK
- Kelurahan P Merbau 5 KK
- Kelurahan Tualang 900 KK
- Kelurahan Lubuk Raya 30 KK
- Kelurahan Bandar Sono 1.000 KK
- Kelurahan Persiakan 1.025 KK