28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Cekcok dengan Anak, Liong Bakar Diri, Innalillahi…

Foto: Idris/Sumut Pos Jenazah Liong Sai Wa, warga Jalan Punak Gang Pos, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah, yang nekat membakar diri, dievakuasi ke dalam mobil ambulans.
Foto: Idris/Sumut Pos
Jenazah Liong Sai Wa, warga Jalan Punak Gang Pos, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah, yang nekat membakar diri, dievakuasi ke dalam mobil ambulans.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga di Jalan Punak, Gang Pos, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah mendadak heboh, Sabtu (2/1) lalu. Pasalnya, seorang warga bernama Liong Sai Wa (78) tewas dengan cara membakar diri di rumahnya No. 9B.

Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, Liong ditemukan tergeletak di lantai tiga rumahnya. Di dekat jasadnya, terdapat bensin di dalam botol pocari sweet 1 liter.

Sebelum melakukan aksi nekatnya itu, Liong sempat cekcok dengan putranya, Erwin (38), yang tinggal satu atap. Namun, cekcok antara bapak dan anaknya itu belum diketahui motifnya karena apa.

“Saya enggak tahu pasti bagaimana kejadiannya. Tapi, pagi tadi sempat dengar ada ribut-ribut,” kata warga sekitar lokasi kejadian, mengaku bernama Asiong.

Disebutkan Asiong, usai mendengar ribut-ribut dari rumah berlantai tiga itu, mendadak suasana di depan rumah Liong dipadati warga. Sebab, kata Asiong, dikabarkan kalau Liong nekat membakar diri. “Kabarnya memang gitu dari warga, tapi saya belum lihat kondisinya karena rumahnya ditutup rapat, enggak boleh masuk,” ungkap Asiong.

Ia menuturkan, pertengkaran bapak dan anak tersebut bukan terbilang baru kali ini saja. Sebab, sebelum-sebelumnya sudah terjadi dan pernah juga saling tikam. Percekcokan keduanya pun kerap berujung ke polisi.

“Kalau berantam udah sering lah. Pernah waktu itu dia (Liong) tikam-tikaman sama anaknya. Mereka berantam bawa-bawa pisau. Karena pertengkaran itu tangan Liong sempat berdarah akibat sabetan pisau. Tapi, kami enggak mau campuri urusan orang lain,” aku Asiong.

Tak hanya Asiong, hal senada juga diungkapkan warga lainnya. Menurut warga lainnya, apabila sudah cekcok maka suara keributan terdengar hingga ke rumah tetangga sekitar. “Selain berantam sama anaknya, sama istrinya juga berantam. Uda enggak heran lagi lah warga melihat mereka,” sebut sejumlah warga.

Sejumlah petugas Polsek Medan Baru yang mendapat kabar tersebut, datang ke rumah korban. Polisi kemudian mengamankan rumah Liong untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Petugas kemudian mengevakuasi jasad Liong ke RS Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim untuk dilakukan otopsi.

Kapolsek Medan Baru Komisaris Polisi Ronny Nicolas Sidabutar mengaku, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Akan tetapi, keluarga korban menolak dilakukan otopsi. “Meski pihak keluarga menolak untuk otopsi, pemeriksaan tetap kami lakukan. Istri dan anaknya kami mintai keterangan,” ujar Ronny.

Menurutnya, karena menolak otopsi, pihaknya meminta keluarga korban untuk membuat surat pernyataan agar di kemudian hari. Disinggung adanya kejanggalan terkait kematian korban, Ronny pun membantah.

“Soal kejanggalan sepertinya tidak ada. Dari hasil pemeriksaan, kita temukan pemantik (korek api) dan sebotol bensin di lokasi. Jadi, kasusnya masih terus kita dalami dengan mengamankan lokasi kejadian,” pungkasnya. (ris/ted)

Foto: Idris/Sumut Pos Jenazah Liong Sai Wa, warga Jalan Punak Gang Pos, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah, yang nekat membakar diri, dievakuasi ke dalam mobil ambulans.
Foto: Idris/Sumut Pos
Jenazah Liong Sai Wa, warga Jalan Punak Gang Pos, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah, yang nekat membakar diri, dievakuasi ke dalam mobil ambulans.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga di Jalan Punak, Gang Pos, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah mendadak heboh, Sabtu (2/1) lalu. Pasalnya, seorang warga bernama Liong Sai Wa (78) tewas dengan cara membakar diri di rumahnya No. 9B.

Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, Liong ditemukan tergeletak di lantai tiga rumahnya. Di dekat jasadnya, terdapat bensin di dalam botol pocari sweet 1 liter.

Sebelum melakukan aksi nekatnya itu, Liong sempat cekcok dengan putranya, Erwin (38), yang tinggal satu atap. Namun, cekcok antara bapak dan anaknya itu belum diketahui motifnya karena apa.

“Saya enggak tahu pasti bagaimana kejadiannya. Tapi, pagi tadi sempat dengar ada ribut-ribut,” kata warga sekitar lokasi kejadian, mengaku bernama Asiong.

Disebutkan Asiong, usai mendengar ribut-ribut dari rumah berlantai tiga itu, mendadak suasana di depan rumah Liong dipadati warga. Sebab, kata Asiong, dikabarkan kalau Liong nekat membakar diri. “Kabarnya memang gitu dari warga, tapi saya belum lihat kondisinya karena rumahnya ditutup rapat, enggak boleh masuk,” ungkap Asiong.

Ia menuturkan, pertengkaran bapak dan anak tersebut bukan terbilang baru kali ini saja. Sebab, sebelum-sebelumnya sudah terjadi dan pernah juga saling tikam. Percekcokan keduanya pun kerap berujung ke polisi.

“Kalau berantam udah sering lah. Pernah waktu itu dia (Liong) tikam-tikaman sama anaknya. Mereka berantam bawa-bawa pisau. Karena pertengkaran itu tangan Liong sempat berdarah akibat sabetan pisau. Tapi, kami enggak mau campuri urusan orang lain,” aku Asiong.

Tak hanya Asiong, hal senada juga diungkapkan warga lainnya. Menurut warga lainnya, apabila sudah cekcok maka suara keributan terdengar hingga ke rumah tetangga sekitar. “Selain berantam sama anaknya, sama istrinya juga berantam. Uda enggak heran lagi lah warga melihat mereka,” sebut sejumlah warga.

Sejumlah petugas Polsek Medan Baru yang mendapat kabar tersebut, datang ke rumah korban. Polisi kemudian mengamankan rumah Liong untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Petugas kemudian mengevakuasi jasad Liong ke RS Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim untuk dilakukan otopsi.

Kapolsek Medan Baru Komisaris Polisi Ronny Nicolas Sidabutar mengaku, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Akan tetapi, keluarga korban menolak dilakukan otopsi. “Meski pihak keluarga menolak untuk otopsi, pemeriksaan tetap kami lakukan. Istri dan anaknya kami mintai keterangan,” ujar Ronny.

Menurutnya, karena menolak otopsi, pihaknya meminta keluarga korban untuk membuat surat pernyataan agar di kemudian hari. Disinggung adanya kejanggalan terkait kematian korban, Ronny pun membantah.

“Soal kejanggalan sepertinya tidak ada. Dari hasil pemeriksaan, kita temukan pemantik (korek api) dan sebotol bensin di lokasi. Jadi, kasusnya masih terus kita dalami dengan mengamankan lokasi kejadian,” pungkasnya. (ris/ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/