26.7 C
Medan
Tuesday, June 4, 2024

Kadinkes Sumut Jamin Stok Anti Difteri Serum Aman

Menurutnya, Adam Malik sebagai rumah sakit yang menangani kasus difteri sudah terus berkoordinasi dengan pihaknya untuk ketersediaan serum tersebut. “Kemarin kita sudah berkoordinasi soal ADS itu. Tapi terlalu berlebihan berita yang sudah beredar seakan-akan kami ini tidak peduli. Ini kejadian luarbiasa, mana mungkin kami biasa-biasa saja apalagi sepele menanganinya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, keluarga pasien suspect difteri panik, pasalnya stok serum difteri atau Anti Difteri Serum (ADS) mengalami kekosongan di Rumah Sakit H Adam Malik. Kekhawatiran, keluarga pasien terduga difteri, ES (4,5) asal Simalungun, yang dirawat di gedung infeksius berusaha menghubungi relasinya di beberapa daerah di Indonesia, untuk mencari serum tersebut.

Menyikapi hal ini, Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, meminta Pemprovsu memiliki stok ADS, untuk penanganan penyakit berbahaya itu. Dia menyampaikan itu saat bertemu Direktur Pelayanan Medik RS H Adam Malik, dr Mardianto.

Menurut Abyadi, seharusnya setiap provinsi memiliki stok ADS, baik di dinas kesehatan maupun di rumah sakit. Tidak lagi menunggu ada pasien. Selain itu, kata Abyadi, Kemenkes juga perlu mengatur mekanisme pendistribusian serum tersebut, agar lebih mudah diperoleh dan tidak berbelit-belit.

RS Adam Malik seharusnya dapat meminta langsung ke Kemenkes. Apalagi RS tersebut berada langsung di bawah Kemenkes.

Sementara, Kasubag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting, membantah terjadi kekosongan serum di rumah sakit tersebut. “Ini cuma miss komunikasi. Pihak farmasi ada stok dan sudah disuntikkan ke pasien. Kita juga sudah menyampaikan ke pihak keluarga. Stok ada karena melakukan pengadaan sendiri. Hal itu dilakukan karena sebelumnya banyak pasien suspect difteri dirawat di rumah sakit tersebut,” ungkapnya. (dvs/ila)

 

 

Menurutnya, Adam Malik sebagai rumah sakit yang menangani kasus difteri sudah terus berkoordinasi dengan pihaknya untuk ketersediaan serum tersebut. “Kemarin kita sudah berkoordinasi soal ADS itu. Tapi terlalu berlebihan berita yang sudah beredar seakan-akan kami ini tidak peduli. Ini kejadian luarbiasa, mana mungkin kami biasa-biasa saja apalagi sepele menanganinya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, keluarga pasien suspect difteri panik, pasalnya stok serum difteri atau Anti Difteri Serum (ADS) mengalami kekosongan di Rumah Sakit H Adam Malik. Kekhawatiran, keluarga pasien terduga difteri, ES (4,5) asal Simalungun, yang dirawat di gedung infeksius berusaha menghubungi relasinya di beberapa daerah di Indonesia, untuk mencari serum tersebut.

Menyikapi hal ini, Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, meminta Pemprovsu memiliki stok ADS, untuk penanganan penyakit berbahaya itu. Dia menyampaikan itu saat bertemu Direktur Pelayanan Medik RS H Adam Malik, dr Mardianto.

Menurut Abyadi, seharusnya setiap provinsi memiliki stok ADS, baik di dinas kesehatan maupun di rumah sakit. Tidak lagi menunggu ada pasien. Selain itu, kata Abyadi, Kemenkes juga perlu mengatur mekanisme pendistribusian serum tersebut, agar lebih mudah diperoleh dan tidak berbelit-belit.

RS Adam Malik seharusnya dapat meminta langsung ke Kemenkes. Apalagi RS tersebut berada langsung di bawah Kemenkes.

Sementara, Kasubag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting, membantah terjadi kekosongan serum di rumah sakit tersebut. “Ini cuma miss komunikasi. Pihak farmasi ada stok dan sudah disuntikkan ke pasien. Kita juga sudah menyampaikan ke pihak keluarga. Stok ada karena melakukan pengadaan sendiri. Hal itu dilakukan karena sebelumnya banyak pasien suspect difteri dirawat di rumah sakit tersebut,” ungkapnya. (dvs/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/