33 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

ABG Tewas, 3 Rumah Rusak, Satu Mobil Ditimpa Pohon

Angin Kencang Landa Medan

RUSAK: Sejumlah pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil di area Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Polonia Medan, Rabu (4/7).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
RUSAK: Sejumlah pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil di area Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Polonia Medan, Rabu (4/7).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEDAN-Hujan disertai angin kencang kembali melanda Kota Medan. Akibatnya seorang remaja tewas akibat tersengat kabel listrik yang putus terkena seng. Selain itu, satu unit mobil Grand Livina pun hancur tertimpa pohon tumbang.
Hujan dan angin kencang cukup terasa di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Tiga rumah warga di Jalan Bilal Gang Jawa, Rabu (4/7) sore, porak-poranda. Sementara, remaja yang tewas adalah Aulia Sunanda (13), warga Jalan Bilal Gang Jawa Lingkungan III, Kelurahan Sari Rejo. Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos, remaja yang baru saja menamatkan sekolah dasarnya ini tewas seketika setelah tersengat listrik di rumahnya ketika peristiwa angin kencang melanda daerah mereka. Beberapa warga sekitar menuturkan, peristiwa naas yang dialami oleh anak ketiga dari enam bersaudara tersebut terjadi ketika angin kencang melanda rumah orangtua Aulia beserta dua rumah lainnya.

Ketika itu, korban pulang ke rumahnya untuk mengecas MP3 player miliknya. Namun, secara mendadak saat baru tiba di rumahnya, atap rumah berbahan seng menimpa korban. Belum selesai di situ, akibat seng yang terbang, kabel bermuatan listrik yang berada di rumah tersebut ikut terputus. Kabel yang putus pun menyambar Nanda – nama panggilan korban. Sengatan listrik spontan membuat korban kejang hingga tewas di lokasi kejadian dengan posisi terlentang dan kedua mata yang terbuka lebar.

Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa tersebut bahkan sempat mencoba menolong korban dengan cara mengangkatnya dari lokasi. Namun, arus listrik yang masih mengalir di tubuh korban memaksa warga menunda penyelamatan itu hingga akhirnya aliran listrik dipadamkan. “Tadi masih jumpa sebelum dia (korban) meninggal. Katanya dia mau ngecas MP3-nya di rumah, rupanya karena angin kencang kali waktu hujan tadi,” kata Habib (18), seorang warga yang juga merupakan teman korban.

Hal serupa disampaikan oleh Nining (38), yang juga merupakan warga sekitar. “Memang sempat kami lihat, tapi karena ada listriknya itu kami tak berani. Setelah dimatikan aliran listriknya, Nanda sudah meninggal karena kesetrum kabel listrik itu,” beber Nining.

Korban sempat dibawa ke RSU Mitra Sejati yang letaknya tak jauh dari lokasi kejadian, namun nyawa korban tak terselamatkan. Korban terlihat mengalami luka bakar dibagian kepalanya.
Korban kemudian disemayamkan di rumah neneknya, Mira (81), di Jalan Cempaka Gang Jawa tak jauh dari lokasi kejadian. Di rumah tersebut terlihat Ponira (40), ibu korban. Janda enam anak tersebut tak bisa menahan tangis. Tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut Ponira yang berada di sebelah jasad korban saat disemayamkan.

“Dia yang paling ramah dari abang-abangnya, sama adiknya pun baik dia, tapi memang begitulah dan sudah nasibnya,” jelas sang nenek, Mira, sembari mengatakan pemakaman akan digelar siang ini, Kamis (5/7)
Camat Medan Polonia Ody Dody Prasetyo mengaku, pihaknya saat ini sedang membersihkan lokasi rumah. “Korban meninggal dunia di tempat setelah tersambar aliran kawat listrik akibat angin puting beliung yang memutuskan kabel listrik dan mengenai korban,” terangnya.

Di tempat terpisah, hujan dan angin kencang juga memakan korban lain. Satu unit mobil Grand Livina warna Silver BK 1546 KJ, yang dikemudikan Syaiful Amri (31), warga Jalan Cempaka, Kampung Baru Pangkalanbrandan Langkat, tertimpa pohon saat hendak memarkirkan mobilnya di areal parkir Bandara Polonia Medan.

Korban jiwa tidak ada, namun pemilik mobil terlihat syok saat ditemui di OIC Duty Manager Bandara Polonia Medan bersama dengan anaknya, Subrata Prabowo (4).
Syaiful Amri siang kemarin mengantarkan kakaknya, Asnirairiah (35) ke Bandara Polonia. Saat itu, kakaknya, Asnirairiah masuk ke dalam bersama dengan mertuanya ke dalam Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan, sedangkan dirinya memarkirkan mobil.

Namun, saat hendak menuju lahan parkir, sebuah pohon menimpa depan mobil yang dikemudikannya. Pohon yang diketahui berjenis palem dengan diameter sekitar 1 meter lebih itu menghantam bagian depan mobil. Mobil pun remuk dihantam dahan dan ranting. Meski membuat bagian kaca depan mobil remuk, untungnya, Syaiful yang saat kejadian ditemani anaknya Subrata Prabowo, tidak mengalami luka serius.
Subrata, yang duduk di samping kiri ayahnya hanya luka lecet dan akibat terkena serpihan kaca pada jarinya. “Pertama pohon yang menghantam tak begitu kuat. Baru terasa ada yang tumbang lagi lebih kuat hantamannya,” tutur Syaiful.
Masih menurut Syaiful, dia telah berbicara dengan pihak pengelola bandara dan pengelola bandara berjanji akan member ganti rugi. “Mereka bilang semua yang di dalam areal bandara sudah diasuransikan,” jelasnya.
Keternagan itu langsung diamini Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Suparlan saat dikonfirmasi. “Akan saya koordinasikan dengan petugas di lapangan karena saya sedang berada di Jakarta. Yang jelas itu tanggung jawab pihak Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan,” katanya. (jon)

Angin Kencang Landa Medan

RUSAK: Sejumlah pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil di area Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Polonia Medan, Rabu (4/7).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
RUSAK: Sejumlah pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil di area Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Polonia Medan, Rabu (4/7).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
MEDAN-Hujan disertai angin kencang kembali melanda Kota Medan. Akibatnya seorang remaja tewas akibat tersengat kabel listrik yang putus terkena seng. Selain itu, satu unit mobil Grand Livina pun hancur tertimpa pohon tumbang.
Hujan dan angin kencang cukup terasa di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Tiga rumah warga di Jalan Bilal Gang Jawa, Rabu (4/7) sore, porak-poranda. Sementara, remaja yang tewas adalah Aulia Sunanda (13), warga Jalan Bilal Gang Jawa Lingkungan III, Kelurahan Sari Rejo. Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos, remaja yang baru saja menamatkan sekolah dasarnya ini tewas seketika setelah tersengat listrik di rumahnya ketika peristiwa angin kencang melanda daerah mereka. Beberapa warga sekitar menuturkan, peristiwa naas yang dialami oleh anak ketiga dari enam bersaudara tersebut terjadi ketika angin kencang melanda rumah orangtua Aulia beserta dua rumah lainnya.

Ketika itu, korban pulang ke rumahnya untuk mengecas MP3 player miliknya. Namun, secara mendadak saat baru tiba di rumahnya, atap rumah berbahan seng menimpa korban. Belum selesai di situ, akibat seng yang terbang, kabel bermuatan listrik yang berada di rumah tersebut ikut terputus. Kabel yang putus pun menyambar Nanda – nama panggilan korban. Sengatan listrik spontan membuat korban kejang hingga tewas di lokasi kejadian dengan posisi terlentang dan kedua mata yang terbuka lebar.

Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa tersebut bahkan sempat mencoba menolong korban dengan cara mengangkatnya dari lokasi. Namun, arus listrik yang masih mengalir di tubuh korban memaksa warga menunda penyelamatan itu hingga akhirnya aliran listrik dipadamkan. “Tadi masih jumpa sebelum dia (korban) meninggal. Katanya dia mau ngecas MP3-nya di rumah, rupanya karena angin kencang kali waktu hujan tadi,” kata Habib (18), seorang warga yang juga merupakan teman korban.

Hal serupa disampaikan oleh Nining (38), yang juga merupakan warga sekitar. “Memang sempat kami lihat, tapi karena ada listriknya itu kami tak berani. Setelah dimatikan aliran listriknya, Nanda sudah meninggal karena kesetrum kabel listrik itu,” beber Nining.

Korban sempat dibawa ke RSU Mitra Sejati yang letaknya tak jauh dari lokasi kejadian, namun nyawa korban tak terselamatkan. Korban terlihat mengalami luka bakar dibagian kepalanya.
Korban kemudian disemayamkan di rumah neneknya, Mira (81), di Jalan Cempaka Gang Jawa tak jauh dari lokasi kejadian. Di rumah tersebut terlihat Ponira (40), ibu korban. Janda enam anak tersebut tak bisa menahan tangis. Tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut Ponira yang berada di sebelah jasad korban saat disemayamkan.

“Dia yang paling ramah dari abang-abangnya, sama adiknya pun baik dia, tapi memang begitulah dan sudah nasibnya,” jelas sang nenek, Mira, sembari mengatakan pemakaman akan digelar siang ini, Kamis (5/7)
Camat Medan Polonia Ody Dody Prasetyo mengaku, pihaknya saat ini sedang membersihkan lokasi rumah. “Korban meninggal dunia di tempat setelah tersambar aliran kawat listrik akibat angin puting beliung yang memutuskan kabel listrik dan mengenai korban,” terangnya.

Di tempat terpisah, hujan dan angin kencang juga memakan korban lain. Satu unit mobil Grand Livina warna Silver BK 1546 KJ, yang dikemudikan Syaiful Amri (31), warga Jalan Cempaka, Kampung Baru Pangkalanbrandan Langkat, tertimpa pohon saat hendak memarkirkan mobilnya di areal parkir Bandara Polonia Medan.

Korban jiwa tidak ada, namun pemilik mobil terlihat syok saat ditemui di OIC Duty Manager Bandara Polonia Medan bersama dengan anaknya, Subrata Prabowo (4).
Syaiful Amri siang kemarin mengantarkan kakaknya, Asnirairiah (35) ke Bandara Polonia. Saat itu, kakaknya, Asnirairiah masuk ke dalam bersama dengan mertuanya ke dalam Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan, sedangkan dirinya memarkirkan mobil.

Namun, saat hendak menuju lahan parkir, sebuah pohon menimpa depan mobil yang dikemudikannya. Pohon yang diketahui berjenis palem dengan diameter sekitar 1 meter lebih itu menghantam bagian depan mobil. Mobil pun remuk dihantam dahan dan ranting. Meski membuat bagian kaca depan mobil remuk, untungnya, Syaiful yang saat kejadian ditemani anaknya Subrata Prabowo, tidak mengalami luka serius.
Subrata, yang duduk di samping kiri ayahnya hanya luka lecet dan akibat terkena serpihan kaca pada jarinya. “Pertama pohon yang menghantam tak begitu kuat. Baru terasa ada yang tumbang lagi lebih kuat hantamannya,” tutur Syaiful.
Masih menurut Syaiful, dia telah berbicara dengan pihak pengelola bandara dan pengelola bandara berjanji akan member ganti rugi. “Mereka bilang semua yang di dalam areal bandara sudah diasuransikan,” jelasnya.
Keternagan itu langsung diamini Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Suparlan saat dikonfirmasi. “Akan saya koordinasikan dengan petugas di lapangan karena saya sedang berada di Jakarta. Yang jelas itu tanggung jawab pihak Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan,” katanya. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/