25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Warga Minta Pemko Medan Korek di Hilir Sungai Deli

Masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan meminta Pemko Medan melakukan pengerukan alur di hilir Sungai Deli, karena kondisi sungai yang menjadi jalur utama perlintasan perahu bermotor (boat) bagi mereka mengalami pendangkalan, Senin (3/9).

Pendangkalan Sungai Deli terjadi sejak lima tahun terakhir ini, bahkan kondisinya semakin parah sekarang. Selain pendangkalan karena proses Lumpur dan menjadi sendimentasi, kini pendangkalan juga diakibatkan banyaknya sampah plastik.

“Kami sebagai warga di sekitar pinggiran sungai terus terang merasa khawatir, soalnya akibat pendangkalan tak jarang air Sungai Deli meluap,” kata Ahmad Yusuf (54) salah seorang nelayan di Pekan Labuhan, Medan Labuhan.

Menurut dia, debit air Sungai Deli biasanya naik pada saat hujan turun sekitar 2 jam lamanya. Selain takut banjir datang, banyak nelayan tak bisa melaut karena boat-boat kami tidak bisa melintasi jembatan penghubung.

“Karena debit air naik sudah mendekati jembatan, sedangkan kapal bermotor yang selama ini melintasi dari bawah jembatan akibatnya tak bisa melintasi, karena jarak antara air dengan jembatan tak lebih dari 1 meter,” sebutnya.

Kondisi hilir Sungai Deli sebenarnya bukan pada hari ini atau kemarin saja, tapi sudah bertahun-tahun. Hanya saja, aparatur pemerintah belum ada berbuat nyata demi kenyamanan warga tinggal di sekitaran Sungai Deli.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, sebelumnya warga sudah pernah menyampaikan keluhan masyarakat ke pihak kelurahan untuk diteruskan ke Pemko Medan. Namun, keluhan tersebut telah belum ada realisasinya.

“Masalah ini secara lisan sudah disampaikan masyarakat ke kelurahan sejak beberapa tahun lalu. Tapi upaya pemerintah mencari solusinya sampai detik ini belum ada,” katanya.

Terpisah, warga Jalan Young Panah Hijau, Medan Marelan, Hidayat (40) berpendapat, kondisi pendangkalan sungai ini terjadi karena dibiarkan berlarut-larut,  bukan tidak mungkin peristiwa jebolnya tanggul Sungai Deli yang dirasakan beberapa tahun lalu akan kembali terulang.

“Yang kami khawatirkan apabila benteng (tanggul) Sungai Deli tak mampu menahan luapan air pada saat hujan datang, warga takut kejadian benteng pecah akan kembali terulang. Untuk itu harapan kami seharusnya pemerintah memulai pengerjaan pengerukan di kawasan hilir sungai, bukan di hulu sungai di kota Medan,” ucapnya. (mag-17)

Masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan meminta Pemko Medan melakukan pengerukan alur di hilir Sungai Deli, karena kondisi sungai yang menjadi jalur utama perlintasan perahu bermotor (boat) bagi mereka mengalami pendangkalan, Senin (3/9).

Pendangkalan Sungai Deli terjadi sejak lima tahun terakhir ini, bahkan kondisinya semakin parah sekarang. Selain pendangkalan karena proses Lumpur dan menjadi sendimentasi, kini pendangkalan juga diakibatkan banyaknya sampah plastik.

“Kami sebagai warga di sekitar pinggiran sungai terus terang merasa khawatir, soalnya akibat pendangkalan tak jarang air Sungai Deli meluap,” kata Ahmad Yusuf (54) salah seorang nelayan di Pekan Labuhan, Medan Labuhan.

Menurut dia, debit air Sungai Deli biasanya naik pada saat hujan turun sekitar 2 jam lamanya. Selain takut banjir datang, banyak nelayan tak bisa melaut karena boat-boat kami tidak bisa melintasi jembatan penghubung.

“Karena debit air naik sudah mendekati jembatan, sedangkan kapal bermotor yang selama ini melintasi dari bawah jembatan akibatnya tak bisa melintasi, karena jarak antara air dengan jembatan tak lebih dari 1 meter,” sebutnya.

Kondisi hilir Sungai Deli sebenarnya bukan pada hari ini atau kemarin saja, tapi sudah bertahun-tahun. Hanya saja, aparatur pemerintah belum ada berbuat nyata demi kenyamanan warga tinggal di sekitaran Sungai Deli.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, sebelumnya warga sudah pernah menyampaikan keluhan masyarakat ke pihak kelurahan untuk diteruskan ke Pemko Medan. Namun, keluhan tersebut telah belum ada realisasinya.

“Masalah ini secara lisan sudah disampaikan masyarakat ke kelurahan sejak beberapa tahun lalu. Tapi upaya pemerintah mencari solusinya sampai detik ini belum ada,” katanya.

Terpisah, warga Jalan Young Panah Hijau, Medan Marelan, Hidayat (40) berpendapat, kondisi pendangkalan sungai ini terjadi karena dibiarkan berlarut-larut,  bukan tidak mungkin peristiwa jebolnya tanggul Sungai Deli yang dirasakan beberapa tahun lalu akan kembali terulang.

“Yang kami khawatirkan apabila benteng (tanggul) Sungai Deli tak mampu menahan luapan air pada saat hujan datang, warga takut kejadian benteng pecah akan kembali terulang. Untuk itu harapan kami seharusnya pemerintah memulai pengerjaan pengerukan di kawasan hilir sungai, bukan di hulu sungai di kota Medan,” ucapnya. (mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/