25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Anak Marleni: Saya tak Setuju Punya Papa Rizal

Guru SD Digerebek Warga Mesum

MEDAN-Syafrizal, oknum guru di salah satu SD Negeri di Jalan Prof HM Yamin, sudah tidak masuk mengajar selama dua hari. Hal ini diketahui saat wartawan mendatangi sekolah tempat Syafrizal mengajar, Kamis (4/10) siang.

“Bapak itu sudah tak mengajar sejak Selasa (2/10) kemarin,” kata pria paruh baya itu.

Kepala Sekolah tempat Syafrizal mengajar, Ali Usman yang dihubungi via telepon selularnya mengatakan, Syafrizal yang sehari-hari mengajar sebagai guru olahraga masuk mengajar pukul 12.00 WIB.  “Masuk kok bapak itu, mengajar jam siang,” ujarnya.

Saat disinggung tindakan apa yang dilakukan pihak sekolah atas perbuatan mesum yang dilakukan Syafrizal, Ali Usman mengatakan, pihak sekolah tidak ada melakukan tindakan apapun. “Kalau mau lebih lengkap tanya ke Dinas Pendidikan saja lah. Karena memang tidak ada hubungannya dengan kedinasan, lagian kasusnya kan di luar jam dinas. Pihak sekolah juga tidak mengeluarkan sanksi apapun,” tandasnya.

Di kediaman Sri Marleni Sinaga di Jalan Batu Putih, Kelurahan Pahlawan, Medan Perjuangan terlihat kosong. Mobil Toyota Kijang Innova BK 1585 KS milik Marleni yang dibawa keduanya saat akan pergi ke kantor KUA juga tak terlihat. Menurut Chandra (35), warga yang tinggal di depan rumah Marleni, sejak Rabu (4/10) siang rumah tersebut kosong. Malam hari hanya ada seorang kerabat Marleni terlihat masuk ke dalam rumah.

“Semalam ada saya lihat saudaranya yang masuk, tapi pada pagi tadi sudah keluar dan dia pergi berangkat kerja,” bebernya.

Kepala Lingkungan XIII ,Kelurahan Pahlawan, Medan Perjuangan, Awaludin juga tak ada di kediamannya saat akan dikonfirmasi terkait penyelesaian kasus mesum yang dilakukan Marleni dan Syafrizal, Rabu (3/10) dinihari. “Tak ada di rumah dan abang keluar tadi karena ada urusan,” ujar seorang wanita yang mengaku  adiknya Awaludin.

Di kesempatan lain, di rumah Sri Marleni Sinaga ada anaknya yang paling kecil berusia 4 tahun dan pembantunya Inur (16).  Leni sendiri diketahui tidak ada di rumah dan tetap mengajar seperti biasa.

“Ibu kerja tadi pagi dan bilang sama anaknya, pulang mengajar mau arisan lagi. Memang semalam ada pertemuan keluarga membahas masalah pernikahan antara Bu Lenni dengan Pak Rizal tapi tidak satu pun keluarga besar Bu Lenni dan anak-anaknya setuju. Jadi tidak jadi dinikahkan,” terang Inur, pembantu di rumah Lenni.

Penolakan itu juga diungkapkan oleh putri kedua Lenni, Tasya (9). “Saya tak mau punya papa Rizal, papaku hanya satu,” ujarnya.
Menurut pengakuan Mardian (36) warga setempat, kepada warga, Lenni mengaku kalau Rizal yang kerap datang ke rumah Lenni itu adalah abang sepupunya. Rizal  diketahui sering datang ke rumah Lenni sejak almarhum suaminya Anto (45), masih hidup untuk bisnis rental mobil. Hal itu terus berlanjut hingga Anto meninggal. (jon)

“Biasanya kalau sore datang si Rizal itu, habis itu mereka pergi berdua naik satu mobil, mobil yang biasa dipakai jenis Toyota Kijang Innova. Heran saya, padahal suaminya belum genap satu tahun meninggal, lagi pula dia itu bukan orang asli sini, dia asli Banda Aceh. Yang asli orang sini itu suaminya,” terang Mardiah.
Sebelumnya, Sri Marleni Sinaga (40) dan Syafrizal (42) keduanya PNS yang bertugas di SD Negeri yang ada di Kota Medan, digerebek warga karena diduga melakukan perbuatan mesum di rumah Marleni di Jalan Batu Putih Kelurahan Pahlawan Medan Perjuangan, Rabu (4/10) pagi. Setelah digerebek, keduanya lalu diarak warga ke Kantor Kelurahan Pahlawan yang letaknya tak jauh dari rumah Marleni. Setelah diinterogasi, akhirnya kedua sepakat untuk menikah. Berdasarkan kesepakatan tersebut, selanjutnya kedua orang ini didampingi kepala Lingkungan dan seorang petugas Kantor Urusan Agama (KUA) dibawa ke Kantor KUA Medan Perjuangan di Jalan Sehati. Namun, saat di Kantor KUA, pasangan ini tak terlihat sama sekali.(jon)

Guru SD Digerebek Warga Mesum

MEDAN-Syafrizal, oknum guru di salah satu SD Negeri di Jalan Prof HM Yamin, sudah tidak masuk mengajar selama dua hari. Hal ini diketahui saat wartawan mendatangi sekolah tempat Syafrizal mengajar, Kamis (4/10) siang.

“Bapak itu sudah tak mengajar sejak Selasa (2/10) kemarin,” kata pria paruh baya itu.

Kepala Sekolah tempat Syafrizal mengajar, Ali Usman yang dihubungi via telepon selularnya mengatakan, Syafrizal yang sehari-hari mengajar sebagai guru olahraga masuk mengajar pukul 12.00 WIB.  “Masuk kok bapak itu, mengajar jam siang,” ujarnya.

Saat disinggung tindakan apa yang dilakukan pihak sekolah atas perbuatan mesum yang dilakukan Syafrizal, Ali Usman mengatakan, pihak sekolah tidak ada melakukan tindakan apapun. “Kalau mau lebih lengkap tanya ke Dinas Pendidikan saja lah. Karena memang tidak ada hubungannya dengan kedinasan, lagian kasusnya kan di luar jam dinas. Pihak sekolah juga tidak mengeluarkan sanksi apapun,” tandasnya.

Di kediaman Sri Marleni Sinaga di Jalan Batu Putih, Kelurahan Pahlawan, Medan Perjuangan terlihat kosong. Mobil Toyota Kijang Innova BK 1585 KS milik Marleni yang dibawa keduanya saat akan pergi ke kantor KUA juga tak terlihat. Menurut Chandra (35), warga yang tinggal di depan rumah Marleni, sejak Rabu (4/10) siang rumah tersebut kosong. Malam hari hanya ada seorang kerabat Marleni terlihat masuk ke dalam rumah.

“Semalam ada saya lihat saudaranya yang masuk, tapi pada pagi tadi sudah keluar dan dia pergi berangkat kerja,” bebernya.

Kepala Lingkungan XIII ,Kelurahan Pahlawan, Medan Perjuangan, Awaludin juga tak ada di kediamannya saat akan dikonfirmasi terkait penyelesaian kasus mesum yang dilakukan Marleni dan Syafrizal, Rabu (3/10) dinihari. “Tak ada di rumah dan abang keluar tadi karena ada urusan,” ujar seorang wanita yang mengaku  adiknya Awaludin.

Di kesempatan lain, di rumah Sri Marleni Sinaga ada anaknya yang paling kecil berusia 4 tahun dan pembantunya Inur (16).  Leni sendiri diketahui tidak ada di rumah dan tetap mengajar seperti biasa.

“Ibu kerja tadi pagi dan bilang sama anaknya, pulang mengajar mau arisan lagi. Memang semalam ada pertemuan keluarga membahas masalah pernikahan antara Bu Lenni dengan Pak Rizal tapi tidak satu pun keluarga besar Bu Lenni dan anak-anaknya setuju. Jadi tidak jadi dinikahkan,” terang Inur, pembantu di rumah Lenni.

Penolakan itu juga diungkapkan oleh putri kedua Lenni, Tasya (9). “Saya tak mau punya papa Rizal, papaku hanya satu,” ujarnya.
Menurut pengakuan Mardian (36) warga setempat, kepada warga, Lenni mengaku kalau Rizal yang kerap datang ke rumah Lenni itu adalah abang sepupunya. Rizal  diketahui sering datang ke rumah Lenni sejak almarhum suaminya Anto (45), masih hidup untuk bisnis rental mobil. Hal itu terus berlanjut hingga Anto meninggal. (jon)

“Biasanya kalau sore datang si Rizal itu, habis itu mereka pergi berdua naik satu mobil, mobil yang biasa dipakai jenis Toyota Kijang Innova. Heran saya, padahal suaminya belum genap satu tahun meninggal, lagi pula dia itu bukan orang asli sini, dia asli Banda Aceh. Yang asli orang sini itu suaminya,” terang Mardiah.
Sebelumnya, Sri Marleni Sinaga (40) dan Syafrizal (42) keduanya PNS yang bertugas di SD Negeri yang ada di Kota Medan, digerebek warga karena diduga melakukan perbuatan mesum di rumah Marleni di Jalan Batu Putih Kelurahan Pahlawan Medan Perjuangan, Rabu (4/10) pagi. Setelah digerebek, keduanya lalu diarak warga ke Kantor Kelurahan Pahlawan yang letaknya tak jauh dari rumah Marleni. Setelah diinterogasi, akhirnya kedua sepakat untuk menikah. Berdasarkan kesepakatan tersebut, selanjutnya kedua orang ini didampingi kepala Lingkungan dan seorang petugas Kantor Urusan Agama (KUA) dibawa ke Kantor KUA Medan Perjuangan di Jalan Sehati. Namun, saat di Kantor KUA, pasangan ini tak terlihat sama sekali.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/