31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Rela Hujan-hujanan Datangi Kantor Wali Kota, Puluhan Honorer RSUD dr Pirngadi Tuntut Gaji

M IDRIS/sumut pos
PEGAWAI HONORER: Pegawai honorer RSUD dr Pirngadi Medan rela hujan-hujanan di kantor wali kota untuk menuntut gajinya yang belum dibayarkan, Kamis (4/10) .

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Demi menuntut gaji yang tak kunjung dibayar, puluhan pegawai honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan rela hujan-hujanan berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Medan, Kamis (4/10) siang sekira 12.15 WIB.

Dengan membawa spanduk dan karton bertuliskan keluhannya, para pegawai harian lepas tersebut ingin menyampaikan aspirasinya langsung kepada Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Namun, keinginan para pegawai rumah sakit tersebut untuk bertemu wali kota sedang berada di luar kantor.

“Kami hanya ingin menyampaikan keluhan kami kepada wali kota, karena gaji kami belum dibayarkan selama 4 bulan. Kami punya tanggung jawab anak dan istri yang harus diberi makan. Belum lagi membayar sewa rumah dan kredit lainnya yang harus dibayar,” ujar salah seorang pegawai yang tak ingin disebutkan namanya.

Diutarakan dia, selain menyampaikan keluhan gaji yang belum dibayarkann
para pegawai juga ingin meminta penjelasan kepada wali kota kenapa terus terjadi seperti ini dan bagaimana solusinya.

“Kami sudah meminta penjelasan kepada pihak rumah sakit, alasannya selalu karena klaim BPJS Kesehatan belum dicairkan sehingga gaji belum dibayar. Manajemen rumah sakit hanya mampu membayar satu bulan gaji, sedangkan kekurangannya kapan dibayar tidak mampu dijawab,” ungkapnya.

Kata dia, para pegawai yang belum menerima gaji berjumlah sekitar 700-an orang. Jumlah pegawai itu meliputi perawat, administrasi, rekam dan non medis serta petugas kebersihan. “Menurut pengakuan manajemen, perhitungan gaji yang harus dibayarkan kepada semua pegawai honor setiap bulan sekitar Rp1 miliar.

Kalau begini terus, kami pasti enggak tahan dan kinerja menurun karena haknya belum dipenuhi,” ucap pegawai yang sudah 12 tahun bekerja.

Tak jauh beda disampaikan pegawai lainnnya yang juga tak mau menyebutkan namanya karena takut diputus kontrak. Menurut dia, telatnya pembayaran gaji sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Sebelum direktur yang baru ini sudah telat pembayaran gaji kami. Walau begitu, kami tetap sabar dan bekerja secara profesional. Akan tetapi, karena sudah terdesak lantaran utang menumpuk dan cicilan harus dibayar, makanya kami berdemo untuk meminta pertolongan kepada wali kota,” ucapnya.

Setelah satu jam berunjuk rasa dengan kondisi diguyur hujan, tak seorang pun diizinkan masuk oleh petugas Satpol PP ke dalam kantor untuk sekedar berteduh. Mereka pun terpaksa basah kuyup untuk memperjuangkan haknya.

Tak lama sekira setengah kemudian, aksi pegawai diterima oleh Asisten Pemerintahan Setdako Medan Musadad Nasution. Pun begitu, hanya beberapa perwakilan saja yang diperkenankan menyampaikan tuntutannya.

Usai berdialog, Asisten Pemerintahan Setdako Medan Musadad Nasution yang diwawancarai mengaku akan menyampaikan keluhan pegawai honorer kepada manajemen rumah sakit. “Kita sampaikan apa yang menjadi keluhan pegawai kepada pihak rumah sakit. Nantinya, akan kita panggil direksi untuk memberi penjelasan dengan segera,” ujarnya. (ris/ila)

M IDRIS/sumut pos
PEGAWAI HONORER: Pegawai honorer RSUD dr Pirngadi Medan rela hujan-hujanan di kantor wali kota untuk menuntut gajinya yang belum dibayarkan, Kamis (4/10) .

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Demi menuntut gaji yang tak kunjung dibayar, puluhan pegawai honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan rela hujan-hujanan berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Medan, Kamis (4/10) siang sekira 12.15 WIB.

Dengan membawa spanduk dan karton bertuliskan keluhannya, para pegawai harian lepas tersebut ingin menyampaikan aspirasinya langsung kepada Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Namun, keinginan para pegawai rumah sakit tersebut untuk bertemu wali kota sedang berada di luar kantor.

“Kami hanya ingin menyampaikan keluhan kami kepada wali kota, karena gaji kami belum dibayarkan selama 4 bulan. Kami punya tanggung jawab anak dan istri yang harus diberi makan. Belum lagi membayar sewa rumah dan kredit lainnya yang harus dibayar,” ujar salah seorang pegawai yang tak ingin disebutkan namanya.

Diutarakan dia, selain menyampaikan keluhan gaji yang belum dibayarkann
para pegawai juga ingin meminta penjelasan kepada wali kota kenapa terus terjadi seperti ini dan bagaimana solusinya.

“Kami sudah meminta penjelasan kepada pihak rumah sakit, alasannya selalu karena klaim BPJS Kesehatan belum dicairkan sehingga gaji belum dibayar. Manajemen rumah sakit hanya mampu membayar satu bulan gaji, sedangkan kekurangannya kapan dibayar tidak mampu dijawab,” ungkapnya.

Kata dia, para pegawai yang belum menerima gaji berjumlah sekitar 700-an orang. Jumlah pegawai itu meliputi perawat, administrasi, rekam dan non medis serta petugas kebersihan. “Menurut pengakuan manajemen, perhitungan gaji yang harus dibayarkan kepada semua pegawai honor setiap bulan sekitar Rp1 miliar.

Kalau begini terus, kami pasti enggak tahan dan kinerja menurun karena haknya belum dipenuhi,” ucap pegawai yang sudah 12 tahun bekerja.

Tak jauh beda disampaikan pegawai lainnnya yang juga tak mau menyebutkan namanya karena takut diputus kontrak. Menurut dia, telatnya pembayaran gaji sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Sebelum direktur yang baru ini sudah telat pembayaran gaji kami. Walau begitu, kami tetap sabar dan bekerja secara profesional. Akan tetapi, karena sudah terdesak lantaran utang menumpuk dan cicilan harus dibayar, makanya kami berdemo untuk meminta pertolongan kepada wali kota,” ucapnya.

Setelah satu jam berunjuk rasa dengan kondisi diguyur hujan, tak seorang pun diizinkan masuk oleh petugas Satpol PP ke dalam kantor untuk sekedar berteduh. Mereka pun terpaksa basah kuyup untuk memperjuangkan haknya.

Tak lama sekira setengah kemudian, aksi pegawai diterima oleh Asisten Pemerintahan Setdako Medan Musadad Nasution. Pun begitu, hanya beberapa perwakilan saja yang diperkenankan menyampaikan tuntutannya.

Usai berdialog, Asisten Pemerintahan Setdako Medan Musadad Nasution yang diwawancarai mengaku akan menyampaikan keluhan pegawai honorer kepada manajemen rumah sakit. “Kita sampaikan apa yang menjadi keluhan pegawai kepada pihak rumah sakit. Nantinya, akan kita panggil direksi untuk memberi penjelasan dengan segera,” ujarnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/