MEDAN- Kesal melihat pemilik rumah kerap kali menganiaya seorang pembantu rumah tangga (PRT) rumah seorang dosen di Jalan Karya Gang Masjid Kecamatan Medan Barat, menjadi bulan-bulanan massa, Minggu (4/11) siang.
Peristiwa pelemparan rumah yang dilakukan warga setempat terjadi, bermula ketika Richard Jatinandar Simamora (46) bersama istrinya Lisbeth R Oktaviana (39) warga Jalan Karya Gang Mesjid, Medan Barat, menganiaya pembantunya, Tri Marni (20).
Kala itu Tri Marni dianiaya sepasang suami istri ini hingga bebak belur. Tak kuasa menahan pukulan dari kedua majikannya lantas wanita asal Kebumen Jawa Tengah ini, langsung kabur keluar rumah majikannya itu. Oleh warga, lantas Tri Marni diselamatkan dan dibawa kerumah kepala lingkungan.
Berang dengan ulah sepasang suami istri yang berpofesi sebagai dosen ini, yang kerap kali melakukan penyiksaan terhadap korban, lantas warga menegurnya.
Namun teguran yang dilakukan warga membuat pelaku tidak senang dan menantang warga. Kesal dengan ulah pelaku maka spontanitas warga langsung melempari rumah pelaku dengan batu hingga menghancurkan seluruh kaca depan.
Salah seorang warga Poldonius (35) mengatakan korban sering menerima pukulan dari majikannya, baik dengan tangan kosong, dengan penggorengan, gagang senter bahkan martil. Hal ini berdasarkan keterangansaksi mata, warga yang tinggal disamping rumah pelaku.
‘’Bahkan pelaku juga pernah mensetrika tangan pembantunya itu hingga mengalami luka melepuh. Mereka juga memaksa korban bekerja dari pukul subuh hingga malam tanpa berhenti. Kalau kami sudah tidak heran lagi bang melihat majikannya yang seperti setan itu,” katanya dengan emosi.
Kepling Jalan Karya Gang Mesjid Lorong 10, Burhanudin (45) mengaku, bahwa aksi brutal yang dilakukan warganya karenakan terkejut melihat majikan korban tiba-tiba marah dan langsung memukul korban hingga menjerit kesakitan dan berlari keluar rumah.
“Warga yang melihat kejadian langsung membawa pembantu itu kerumah saya. Warga yang tidak senang melihat aksi keji pelaku langsung saja mendatangi rumahnya. Yang parahnya dengan arogan pelaku juga menantang warga yang saat itu sedang emosi. Maka tanpa dikomandoi warga langsung menyerang dengan melempari rumah pelaku hingga kaca rumahnya hancur,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan warga sekitar, Elis (22). “Dia itu kejam kali setiap hari memukul pembantunya hingga babak belur. Warga kesal karena dia selalu menantang warga dan sombong serta tak bersahabat,” jelasnya.
Kapolsekta Medan Barat, Kompol Nasrun Pasaribu SIK mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif. “Keduanya sedang menjalani pemeriksaan intensif saat ini di Polsekta Medan Barat. Jika terbukti bersalah, maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.(jon)