26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sinabung Terus Erupsi, Banjir Lahar Mengancam

Foto: Solideo Sembiring/Sumut Pos
Gunung Sinabung, Karo, Sumut, kembali erupsi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim berupa hujan deras seharian yang melanda Tanah Karo dua pekan belakangan ini, ternyata tak berpengaruh pada peningkatan aktivitas Gunung Sinabung. Hal ini terlihat dari  rata-rata erupsi gunung yang mulai bergejolak pada tahun  2010 lalu itu.

Sebelum musim hujan tiba, dalam sehari Sinabung mengalami erupsi 3-5 kali sehari. Jumlah yang sama juga terjadi dua pekan ini. Sinabung masih terus erupsi dengan jumlah yang sama, 3 sampai 5 kali sehari. Luncuran abu vulkanik juga bervariasi dengan ketinggian 1.500-1.800 meter. Erupsi ini juga sekali-kali diikuti luncuran awan panas.

Alhasil, puluhan desa yang berada di wilayah Timur dan Tenggara Kabupaten Karo, termasuk Kota Berastagi dan Kabanjahe hampir tiap hari dihujani abu vulkanik sedang. Meski cuaca tak mempengaruhi aktivitas gunung, namun hujan yang saban hari mengguyur Tanah Karo berpotensi menyebabkan banjir lahar dingin. Karena itu, warga sekitar gunung yang berada di radius aman diminta meningkatkan kewaspadaan serta menjauhi aliran sungai.

Hal ini diperlukan karena banjir lahar dingin bisa saja sewaktu-waktu terjadi dengan intesitas besar. “Sejauh ini cuaca ekstrim tak mempengaruhi aktivitas Gunung Sinabung. Dalam sehari Sinabung hanya mengalami erupsi 3-5 kali sehari,” ungkap Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (8/2) sore.

Meski tak ada peningkatan aktivitas vulkanik, namun Deri mengakui pihaknya tak bisa memantau ketinggian kolom abu karen seluruh permukaan gunung tertutup kabut tebal dan hitam. “Ketinggiannya tak terpantau, karena permukaan gunung tertutup kabut tebal. Hanya saja angin mengarah pelan ke bagian timur,” tambah Deri.

Foto: Solideo Sembiring/Sumut Pos
Gunung Sinabung, Karo, Sumut, kembali erupsi.

KARO, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim berupa hujan deras seharian yang melanda Tanah Karo dua pekan belakangan ini, ternyata tak berpengaruh pada peningkatan aktivitas Gunung Sinabung. Hal ini terlihat dari  rata-rata erupsi gunung yang mulai bergejolak pada tahun  2010 lalu itu.

Sebelum musim hujan tiba, dalam sehari Sinabung mengalami erupsi 3-5 kali sehari. Jumlah yang sama juga terjadi dua pekan ini. Sinabung masih terus erupsi dengan jumlah yang sama, 3 sampai 5 kali sehari. Luncuran abu vulkanik juga bervariasi dengan ketinggian 1.500-1.800 meter. Erupsi ini juga sekali-kali diikuti luncuran awan panas.

Alhasil, puluhan desa yang berada di wilayah Timur dan Tenggara Kabupaten Karo, termasuk Kota Berastagi dan Kabanjahe hampir tiap hari dihujani abu vulkanik sedang. Meski cuaca tak mempengaruhi aktivitas gunung, namun hujan yang saban hari mengguyur Tanah Karo berpotensi menyebabkan banjir lahar dingin. Karena itu, warga sekitar gunung yang berada di radius aman diminta meningkatkan kewaspadaan serta menjauhi aliran sungai.

Hal ini diperlukan karena banjir lahar dingin bisa saja sewaktu-waktu terjadi dengan intesitas besar. “Sejauh ini cuaca ekstrim tak mempengaruhi aktivitas Gunung Sinabung. Dalam sehari Sinabung hanya mengalami erupsi 3-5 kali sehari,” ungkap Deri Al Hidayat, Petugas Pemantau Gunung Api Sinabung (PPGA) di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (8/2) sore.

Meski tak ada peningkatan aktivitas vulkanik, namun Deri mengakui pihaknya tak bisa memantau ketinggian kolom abu karen seluruh permukaan gunung tertutup kabut tebal dan hitam. “Ketinggiannya tak terpantau, karena permukaan gunung tertutup kabut tebal. Hanya saja angin mengarah pelan ke bagian timur,” tambah Deri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/