26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Perang Lorong, Anak Gudang Arang Tewas Kena Mercon Kapal

Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN Lokasi 'perang' warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam 'perang' tersebut.
Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN
Lokasi ‘perang’ warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam ‘perang’ tersebut.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Perang antar lorong melibatkan kelompok Gudang Arang dan Lorong Papan, serta Lorong Melati atau Belawan Lama kembali pecah di Jl. TM Pahlawan, areal Taman Pemakaman Umum (TPU), Kec. Medan Belawan, Minggu (5/1) sekitar pukul 00.30 WIB. Bentrok antar warga yang sudah jadi tradisi itu kembali makan korban jiwa. Muklis (20), warga Lorong Sukur, Gudang Arang, Kec. Medan Belawan tewas mengenaskan setelah wajahnya terkena tembakan mercon jenis fire marine sign (tanda SOS kapal).

Perang antar kedua belah pihak ini terjadi secara tiba–tiba dan belum diketahui penyebabnya. Bersenjatakan parang, kedua kelompok pemuda itu saling lempar batu di areal pemakaman umum. Perang makin memanas ketika kelompok pemuda dari Gudang Arang berhasil menerobos persimpangan Lorong Pahlawan.

Kesempatan itu lantas dimanfaatkan kelompok Belawan Lama menyerang dengan mercon SOS. Iragis, ternyata tembakan mercon itu mendarat tepat di wajah Muklis. Percikan api mengakibatkan wajah pria yang tak punya pekerjaan tetap itu gosong dan terluka parah. Oleh teman-temannya, korban yang terjatuh segera dilarikan ke RS PHC Belawan.

Tapi takdir berkata lain. Meski sempat mendapat perawatan medis, tapi nyawa Muklis tetap tak terselamatkan. Malam itu juga, jenazah Muklis dibawa keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan. “Mereka memang sudah saling serang, orang Gudang Arang mencoba menyerbu ke simpang Lorong Pahlawan langsung diserang mercon SOS.

Rupanya kena pas di wajah si korban itu. Sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawa korban tetap tak terselamatkan,” kata puluhan warga Gudang Arang. Tapi penyataan warga Gudang Arang itu dibantah warga Lorong Melati. Mereka justru menyebut korban yang menghidupkan mercon SOS, tapi mercon itu mengenai wajahnya sendiri.

“Tak ada warga Lorong Melati pakai mercon, mereka sendiri pakai mercon, dan kena sendiri,” ungkap puluhan warga Lorong Melati. Kabar tewasnya Muklis membuat petugas Polsek Belawan dan Polres Pelabuhan Belawan segera turun ke lokasi dan membubarkan paksa kedua belah pihak massa. Bentrok baru mereda satu jam pasca korban tewas.

Kepling setempat, Irfan mengatakan korban tewas karena terkena mercon yang ditembakkan warga Lorong Melati. “Info yang saya terima, korban diserang dengan mercon, makanya korban tak bisa mengelak dan terluka dibawa ke rumah sakit hingga meninggal,” kata Irfan. Terpisah, Kapolsek Belawan Kompol Bambang Haryono dikonfirmasi pihaknya belum mengetahui kronologis kematian korban. Pihaknya juga sudah meminta keluarga korban melakukan visum, tapi ditolak.

“Untuk kronologis belum kita ketahui, karena saksi belum kita periksa. Kasusnya sudah kita tangani hanya saja keluarga keberatan jenazah korban divisum,” kata Bambang. Ironisnya, satu jam pasca jasad Muklis dimakamkan di TPU Jl. TM Pahlawan, Kec. Medan Belawan.

Pagi harinya, kedua kelompok pemuda itu kembali saling serang di arel pemakaman tersebut. Kedua kelompok kembali berkumpul dan terlibat saling lempar batu. Mereka baru berhasil dibubarkan paksa polisi sekira pukul 16.00 WIB. Meski kedua kelompok telah membubarkan diri, tapi suasana lokasi masih mencekam. Ratusan batu masih berserakan di lokasi. Untuk menghindari bentrok susulan, puluhan petugas Polres Pelabuhan Belawan tampal melakukan pengamanan keta.

Sementara itu, pasca pemakaman sekitar pukul 09.30 WIB, suasana duka masih menyelimuti keluarga dan sanak saudara pria yang tak memiliki pekerjaan tetap tersebut. Karena itu, pihak keluarga berharap polisi segera menangkap pelaku. Apalagi, Muklis adalah korban kedua yang tewas di lingkungan mereka dalam kurun waktu singkat. (ril/deo)

Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN Lokasi 'perang' warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam 'perang' tersebut.
Foto: Fachril/Posmetro Medan/JPNN
Lokasi ‘perang’ warga antar lorong di Belawan. Satu warga tewas dalam ‘perang’ tersebut.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Perang antar lorong melibatkan kelompok Gudang Arang dan Lorong Papan, serta Lorong Melati atau Belawan Lama kembali pecah di Jl. TM Pahlawan, areal Taman Pemakaman Umum (TPU), Kec. Medan Belawan, Minggu (5/1) sekitar pukul 00.30 WIB. Bentrok antar warga yang sudah jadi tradisi itu kembali makan korban jiwa. Muklis (20), warga Lorong Sukur, Gudang Arang, Kec. Medan Belawan tewas mengenaskan setelah wajahnya terkena tembakan mercon jenis fire marine sign (tanda SOS kapal).

Perang antar kedua belah pihak ini terjadi secara tiba–tiba dan belum diketahui penyebabnya. Bersenjatakan parang, kedua kelompok pemuda itu saling lempar batu di areal pemakaman umum. Perang makin memanas ketika kelompok pemuda dari Gudang Arang berhasil menerobos persimpangan Lorong Pahlawan.

Kesempatan itu lantas dimanfaatkan kelompok Belawan Lama menyerang dengan mercon SOS. Iragis, ternyata tembakan mercon itu mendarat tepat di wajah Muklis. Percikan api mengakibatkan wajah pria yang tak punya pekerjaan tetap itu gosong dan terluka parah. Oleh teman-temannya, korban yang terjatuh segera dilarikan ke RS PHC Belawan.

Tapi takdir berkata lain. Meski sempat mendapat perawatan medis, tapi nyawa Muklis tetap tak terselamatkan. Malam itu juga, jenazah Muklis dibawa keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan. “Mereka memang sudah saling serang, orang Gudang Arang mencoba menyerbu ke simpang Lorong Pahlawan langsung diserang mercon SOS.

Rupanya kena pas di wajah si korban itu. Sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawa korban tetap tak terselamatkan,” kata puluhan warga Gudang Arang. Tapi penyataan warga Gudang Arang itu dibantah warga Lorong Melati. Mereka justru menyebut korban yang menghidupkan mercon SOS, tapi mercon itu mengenai wajahnya sendiri.

“Tak ada warga Lorong Melati pakai mercon, mereka sendiri pakai mercon, dan kena sendiri,” ungkap puluhan warga Lorong Melati. Kabar tewasnya Muklis membuat petugas Polsek Belawan dan Polres Pelabuhan Belawan segera turun ke lokasi dan membubarkan paksa kedua belah pihak massa. Bentrok baru mereda satu jam pasca korban tewas.

Kepling setempat, Irfan mengatakan korban tewas karena terkena mercon yang ditembakkan warga Lorong Melati. “Info yang saya terima, korban diserang dengan mercon, makanya korban tak bisa mengelak dan terluka dibawa ke rumah sakit hingga meninggal,” kata Irfan. Terpisah, Kapolsek Belawan Kompol Bambang Haryono dikonfirmasi pihaknya belum mengetahui kronologis kematian korban. Pihaknya juga sudah meminta keluarga korban melakukan visum, tapi ditolak.

“Untuk kronologis belum kita ketahui, karena saksi belum kita periksa. Kasusnya sudah kita tangani hanya saja keluarga keberatan jenazah korban divisum,” kata Bambang. Ironisnya, satu jam pasca jasad Muklis dimakamkan di TPU Jl. TM Pahlawan, Kec. Medan Belawan.

Pagi harinya, kedua kelompok pemuda itu kembali saling serang di arel pemakaman tersebut. Kedua kelompok kembali berkumpul dan terlibat saling lempar batu. Mereka baru berhasil dibubarkan paksa polisi sekira pukul 16.00 WIB. Meski kedua kelompok telah membubarkan diri, tapi suasana lokasi masih mencekam. Ratusan batu masih berserakan di lokasi. Untuk menghindari bentrok susulan, puluhan petugas Polres Pelabuhan Belawan tampal melakukan pengamanan keta.

Sementara itu, pasca pemakaman sekitar pukul 09.30 WIB, suasana duka masih menyelimuti keluarga dan sanak saudara pria yang tak memiliki pekerjaan tetap tersebut. Karena itu, pihak keluarga berharap polisi segera menangkap pelaku. Apalagi, Muklis adalah korban kedua yang tewas di lingkungan mereka dalam kurun waktu singkat. (ril/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/