30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pelayanan Pelabuhan Belawan Masih Buruk

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Anggota DPD Parlindungan Purba (kiri) saat meninjau pelayanan di Pelabuhan Belawan, Jumat (5/1).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Memasuki arus balik perdana, Kapal Motor (KM) Kelud yang bertolak dari Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan mengalami lonjakan dengan membawa sebanyak 3.000 penumpang tujuan Batam. Hanya saja, terminal transportasi laut ini belum juga memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik. Itu dibuktikan tidak bersinerginya pelayanan dan fasilitas jasa angkutan Kereta Api (KA) mengangkut penumpang tujuan Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan.

Selain itu, sistem pemeriksaan barang bawaan penumpang yang masih diperiksa secara manual dan jadwal keberangkatan dan kedatangan KM Kelud yang masih molor.

Pantauan Sumut Pos, Jumat (5/1), proses keberangkatan penumpang menggunakan jasa transportasi laut, masyarakat belum memperoleh fasilitas dan pelayanan seperti belum berfungsinya jasa kereta api untuk memfasilitasi masyarakat. Sehingga, jembatan penyeberangan yang digunakan untuk mensinergikan jasa perhubungan darat dengan perhubungan laut tidak berfungsi.

Dampak belum beroperasinya KA penumpang tujuan Belawan, arus lalu lintas terganggu. Kemacetan kendaraan mobil pribadi dan angkutan umum yang dijadikan jasa menuju ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan membuat jalan menjadi sesak.

Walaupun PT Pelindo Cabang Belawan telah memberikan fasilitas maksimal dalam pelayanan dan fasilitas di Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan, pelayanan penunjang lain seperti KM Kelud belum juga bisa memberikan pelayanan terbaik dalam menjadwalkan keberangkatan dan kedatangan penumpang.

Selain itu, sistem pemeriksaan barang penumpang yang dilakukan Bea Cukai secara manual mengganggu berlangsungnya ke luar dan masuknya penumpang dari KM Kelud.

Salah satu penumpang, Simon mengaku harus mengeluarkan uang banyak untuk berangkat menuju ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan. Alasannya, dari Deliserdang harus menggunakan jasa angkutan umum. Apabila jasa Kereta Api berfungsi akan memudahkan dan meringankan biaya tranposrtasi ke Terminal Bandar Deli.

“Harusnya, kereta api harus beroperasi, kalau naik kereta apikan murah, barang bisa banyak, kalau kami naik angkot terpaksa carter, karena kami banyak bawa barang,” kata Simon.

Anggota DPD RI, Parlindungan Purba melakukan inpeksi mendadak (Sidak) ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan. Wakil rakyat asal Sumut ini mengajak seluruh stakholder dari perusahaan BUMN dan Kementerian Perhubungan Laut untuk menjelaskan pelayanan dan fasilitas yang masih buruk.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Anggota DPD Parlindungan Purba (kiri) saat meninjau pelayanan di Pelabuhan Belawan, Jumat (5/1).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Memasuki arus balik perdana, Kapal Motor (KM) Kelud yang bertolak dari Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan mengalami lonjakan dengan membawa sebanyak 3.000 penumpang tujuan Batam. Hanya saja, terminal transportasi laut ini belum juga memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik. Itu dibuktikan tidak bersinerginya pelayanan dan fasilitas jasa angkutan Kereta Api (KA) mengangkut penumpang tujuan Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan.

Selain itu, sistem pemeriksaan barang bawaan penumpang yang masih diperiksa secara manual dan jadwal keberangkatan dan kedatangan KM Kelud yang masih molor.

Pantauan Sumut Pos, Jumat (5/1), proses keberangkatan penumpang menggunakan jasa transportasi laut, masyarakat belum memperoleh fasilitas dan pelayanan seperti belum berfungsinya jasa kereta api untuk memfasilitasi masyarakat. Sehingga, jembatan penyeberangan yang digunakan untuk mensinergikan jasa perhubungan darat dengan perhubungan laut tidak berfungsi.

Dampak belum beroperasinya KA penumpang tujuan Belawan, arus lalu lintas terganggu. Kemacetan kendaraan mobil pribadi dan angkutan umum yang dijadikan jasa menuju ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan membuat jalan menjadi sesak.

Walaupun PT Pelindo Cabang Belawan telah memberikan fasilitas maksimal dalam pelayanan dan fasilitas di Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan, pelayanan penunjang lain seperti KM Kelud belum juga bisa memberikan pelayanan terbaik dalam menjadwalkan keberangkatan dan kedatangan penumpang.

Selain itu, sistem pemeriksaan barang penumpang yang dilakukan Bea Cukai secara manual mengganggu berlangsungnya ke luar dan masuknya penumpang dari KM Kelud.

Salah satu penumpang, Simon mengaku harus mengeluarkan uang banyak untuk berangkat menuju ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan. Alasannya, dari Deliserdang harus menggunakan jasa angkutan umum. Apabila jasa Kereta Api berfungsi akan memudahkan dan meringankan biaya tranposrtasi ke Terminal Bandar Deli.

“Harusnya, kereta api harus beroperasi, kalau naik kereta apikan murah, barang bisa banyak, kalau kami naik angkot terpaksa carter, karena kami banyak bawa barang,” kata Simon.

Anggota DPD RI, Parlindungan Purba melakukan inpeksi mendadak (Sidak) ke Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan. Wakil rakyat asal Sumut ini mengajak seluruh stakholder dari perusahaan BUMN dan Kementerian Perhubungan Laut untuk menjelaskan pelayanan dan fasilitas yang masih buruk.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/