23.1 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Catat! Lapor Polisi Cukup via Handphone

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kanan) bersama Menpan RB Asman Abnur (kanan), Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (ketiga kiri), dan Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi (kedua kanan) menekan tombol tanda diluncurkannya aplikasi Polisi Kita Sumatera Utara, di Medan, Minggu (5/2). Peluncuran aplikasi berbasis android tersebut untuk memudahkan masyarakat melaporkan ketika terjadi tindak kejahatan.

Aplikasi Polisi Kita Sumut diluncurkan serentak oleh 27 Polres jajaran Poldasu, yang acaranya terpusat di Lapangan Merdeka, Medan. Kegiatan berlangsung secara online yang dilakukan dengan mode video conference (vidcon).

Aplikasi Polisi Kita Sumut, dapat diunggah melalui telepon genggam jenis android pada playstore oleh masyarakat. Selesai diunggah, penggunanya lebih dahulu harus mengisi nama, nomor telepon, alamat hingga alamat email. Selesai mengisi identitas, aplikasi Polisi Kita Sumut juga dilengkapi dengan fitur-fitur lainnya. Seperti pengaduan masyarakat (dumas), Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dapat dilaporkan oleh masyarakat langsung demi mewujudkan pelayanan jujur dan transparan.

Selain itu, ada juga konten berita, agenda dan informasi mengenai lokasi Polda dan Polres jajaran. Lalu, fitur City Guide untuk mengetahui tempat pengisian bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tempat wisata dan lainnya.  Paling penting dalam aplikasi Polisi Kita Sumut yakni ada tombol respon cepat. Bagi masyarakat yang mengakses respon cepat ini, Polri klaim, dapat meluncurkan personel untuk memberikan bantuan dengan cepat.

Lantas bagaimana kesiapan personel dengan gagasan Polda Sumut dalam Aplikasi Polisi Kita. “Kalau itu, tanya kepada Pak Kapolda saja,” ujar Tito sembari tersenyum dan mengarahkan tangannya kepada Rycko.

Namun jangan lupa. Bagi masyarakat yang melaporkan kejadian ‘mengarang’ dengan aplikasi Polisi Kita Sumut, siap-siap dipidana. “Ya kalau hoax yang sifatnya provokatif atau dan lain-lain, kita akan pidana,” jelas Tito.

Dia menambahkan, peluncuran program pelayanan publik berbasis IT di Sumut, adalah yang ketiga. “Nomor satu ada di Jogja, kedua di Semarang, Jawa Tengah. Sumatera Utara yang ketiga,” tambahnya.

Harapan Tito lainnya dengan aplikasi ini, yakni dapat meminimalisir tindak pungli. Sebab, kata Tito, masyarakat Sumut sangat faham akan kepanjangan Sumut. Tak ayal, Tito juga tahu. Kata Tito, kepanjangan Sumut adalah semua urusan menggunakan uang tunai. Namun oleh Tito, stigma seperti harus diubah.

“Saya harapkan tantangan dan rekan-rekan di Sumut, tidak ada lagi istilah Sumut, semua urusan dengan uang tunai. Kontak antara petugas dengan masyarakat berkurang dengan sistem aplikasi ini. Maka, Sumut harus menjadi semua urusan musti tuntas. Saya yakin bapak-bapak, ibu-ibu yang di luar Sumut, kurang enak mendengarnya semua urusan menggunakan uang tunai. Padahal Sumut ini, salah satu provinsi yang termaju di seluruh Indonesia. Pembangunan luar biasa. Jangan hanya membangun infrastruktur. Tapi utamanya, bangun manusia dan budaya. Budaya negatif harus dihilangkan. Saya yakin, jika dihilangkan ganti positif, maka Sumut akan lebih maju. Jauh lebih cepat daripada sekarang. Akan jadi model bagi seluruh provinsi Indonesia. Saya ucapkan terimakasih sekali lagi dari Kapolda. Ini awal. Kita tunggu pelaksanaannya. Tidak gampang, kita tunggu masyarakat ketika butuh bantuan, harus datang cepat,” tutup Tito mengakhiri sambutannya di atas podium Pendopo Lapangan Merdeka Medan yang disambut riuh tepuk tangan meriah.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kanan) bersama Menpan RB Asman Abnur (kanan), Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (ketiga kiri), dan Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi (kedua kanan) menekan tombol tanda diluncurkannya aplikasi Polisi Kita Sumatera Utara, di Medan, Minggu (5/2). Peluncuran aplikasi berbasis android tersebut untuk memudahkan masyarakat melaporkan ketika terjadi tindak kejahatan.

Aplikasi Polisi Kita Sumut diluncurkan serentak oleh 27 Polres jajaran Poldasu, yang acaranya terpusat di Lapangan Merdeka, Medan. Kegiatan berlangsung secara online yang dilakukan dengan mode video conference (vidcon).

Aplikasi Polisi Kita Sumut, dapat diunggah melalui telepon genggam jenis android pada playstore oleh masyarakat. Selesai diunggah, penggunanya lebih dahulu harus mengisi nama, nomor telepon, alamat hingga alamat email. Selesai mengisi identitas, aplikasi Polisi Kita Sumut juga dilengkapi dengan fitur-fitur lainnya. Seperti pengaduan masyarakat (dumas), Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dapat dilaporkan oleh masyarakat langsung demi mewujudkan pelayanan jujur dan transparan.

Selain itu, ada juga konten berita, agenda dan informasi mengenai lokasi Polda dan Polres jajaran. Lalu, fitur City Guide untuk mengetahui tempat pengisian bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tempat wisata dan lainnya.  Paling penting dalam aplikasi Polisi Kita Sumut yakni ada tombol respon cepat. Bagi masyarakat yang mengakses respon cepat ini, Polri klaim, dapat meluncurkan personel untuk memberikan bantuan dengan cepat.

Lantas bagaimana kesiapan personel dengan gagasan Polda Sumut dalam Aplikasi Polisi Kita. “Kalau itu, tanya kepada Pak Kapolda saja,” ujar Tito sembari tersenyum dan mengarahkan tangannya kepada Rycko.

Namun jangan lupa. Bagi masyarakat yang melaporkan kejadian ‘mengarang’ dengan aplikasi Polisi Kita Sumut, siap-siap dipidana. “Ya kalau hoax yang sifatnya provokatif atau dan lain-lain, kita akan pidana,” jelas Tito.

Dia menambahkan, peluncuran program pelayanan publik berbasis IT di Sumut, adalah yang ketiga. “Nomor satu ada di Jogja, kedua di Semarang, Jawa Tengah. Sumatera Utara yang ketiga,” tambahnya.

Harapan Tito lainnya dengan aplikasi ini, yakni dapat meminimalisir tindak pungli. Sebab, kata Tito, masyarakat Sumut sangat faham akan kepanjangan Sumut. Tak ayal, Tito juga tahu. Kata Tito, kepanjangan Sumut adalah semua urusan menggunakan uang tunai. Namun oleh Tito, stigma seperti harus diubah.

“Saya harapkan tantangan dan rekan-rekan di Sumut, tidak ada lagi istilah Sumut, semua urusan dengan uang tunai. Kontak antara petugas dengan masyarakat berkurang dengan sistem aplikasi ini. Maka, Sumut harus menjadi semua urusan musti tuntas. Saya yakin bapak-bapak, ibu-ibu yang di luar Sumut, kurang enak mendengarnya semua urusan menggunakan uang tunai. Padahal Sumut ini, salah satu provinsi yang termaju di seluruh Indonesia. Pembangunan luar biasa. Jangan hanya membangun infrastruktur. Tapi utamanya, bangun manusia dan budaya. Budaya negatif harus dihilangkan. Saya yakin, jika dihilangkan ganti positif, maka Sumut akan lebih maju. Jauh lebih cepat daripada sekarang. Akan jadi model bagi seluruh provinsi Indonesia. Saya ucapkan terimakasih sekali lagi dari Kapolda. Ini awal. Kita tunggu pelaksanaannya. Tidak gampang, kita tunggu masyarakat ketika butuh bantuan, harus datang cepat,” tutup Tito mengakhiri sambutannya di atas podium Pendopo Lapangan Merdeka Medan yang disambut riuh tepuk tangan meriah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/