LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Kepergian Dimas Dikita Handoko (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, turut dirasakan keluarga Adenan, tersangka penganiaya Dimas yang menetap di perumahaan Griya Marelan Permai.
Ucapan duka itu disampaikan Rikmawati (40), ibu kandung tersangka pelaku Adenan saat disambangi ke kediamannya di perumahaan Griya Marelan Permai Blok C No. 6. Senin (5/5).
“Kami dari pihak keluarga Adenan mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Apapun yang dirasakan oleh keluarga Dimas Dikita Handoko sama seperti duka yang kami rasakan,” ujarnya sembari meneteskan air mata.
Memang pihak kepolisian sudah menetapkan Adenan sebagai tersangka. Namun, berdasarkan keterangan dari ibu tersangka Adenan, kalau putra pertamanya itu terpaksa memukul Dimas. Dan pukulan yang diarahkan ke tubuh Dimas tidak begitu kuat.
“Sewaktu kami ke Jakarta dan menjumpai Adenan, Adenan berkata kalau dirinya tidak ada niat untuk memisahkan ibu dan anak tersebut. Bukan itu saja, Adenan juga mengatakan kalau dirinya nanti sukses, Adenan akan menyekolahkan adik-adik Dimas,” janji Adenan saat itu.
Sementara itu berdasarkan keterangan ibu Adenan, kalau Adenan sudah dikeluarkan dari kampusnya. Padahal masa pendidikan Adenan tinggal dua bulan lagi.
Sebelumnya Dimas, mahasiswa semester I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) warga Jalan Selebes Gang IX No. 11 Kelurahan Belawan II diberitakan tewas akibat dianiaya para seniornya. (mag-1/bd)
LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Kepergian Dimas Dikita Handoko (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, turut dirasakan keluarga Adenan, tersangka penganiaya Dimas yang menetap di perumahaan Griya Marelan Permai.
Ucapan duka itu disampaikan Rikmawati (40), ibu kandung tersangka pelaku Adenan saat disambangi ke kediamannya di perumahaan Griya Marelan Permai Blok C No. 6. Senin (5/5).
“Kami dari pihak keluarga Adenan mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Apapun yang dirasakan oleh keluarga Dimas Dikita Handoko sama seperti duka yang kami rasakan,” ujarnya sembari meneteskan air mata.
Memang pihak kepolisian sudah menetapkan Adenan sebagai tersangka. Namun, berdasarkan keterangan dari ibu tersangka Adenan, kalau putra pertamanya itu terpaksa memukul Dimas. Dan pukulan yang diarahkan ke tubuh Dimas tidak begitu kuat.
“Sewaktu kami ke Jakarta dan menjumpai Adenan, Adenan berkata kalau dirinya tidak ada niat untuk memisahkan ibu dan anak tersebut. Bukan itu saja, Adenan juga mengatakan kalau dirinya nanti sukses, Adenan akan menyekolahkan adik-adik Dimas,” janji Adenan saat itu.
Sementara itu berdasarkan keterangan ibu Adenan, kalau Adenan sudah dikeluarkan dari kampusnya. Padahal masa pendidikan Adenan tinggal dua bulan lagi.
Sebelumnya Dimas, mahasiswa semester I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) warga Jalan Selebes Gang IX No. 11 Kelurahan Belawan II diberitakan tewas akibat dianiaya para seniornya. (mag-1/bd)