26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Mantan Karyawan Dicurigai

Foto: Manahan/PM Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok.
Foto: Manahan/PM
Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok.

TANJUNG MORAWA, SUMUTPOS.CO – Sehari pasca perampokan sadis di rumah Misran Pardosi (40) pengusaha kilang padi di Dusun V Pasar IV Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjung Morawa, kecurigaan mengarah pada mantan karayawan yang dipecat 6 bulan lalu.

Berdasarkan keterangan salah seorang warga sekitar menyebutkan, pelaku perampokan sadis di rumah Misran berjumlah tiga orang. Ketiga orang yang dicuriganya tersebut merupakan penduduk sekitar, tak jauh dari kediaman Misran.

”Aku curiga pelakunya semua mantan pekerja Misran yang dipecat sekira 6 bulan yang lalu,” ungkapnya.

Lanjut sumber tersebut, bahwa ketiga pelaku memiliki peran masing-masing, salah seorang pelaku bertugas melihat kondisi sekitar tempat tinggal korban dengan berjaga di depan pagar rumah korban, seorang pelaku lainnya berada di depan rumah, sementara salah seorang pelaku lainnya menjadi eksekutor yang memukul kepala Wan Santa Dewi (40), pembantu rumah tangga Misran warga Dusun II Desa Wonosari Tanjung Morawa dan mengambil uang di kamar Misran.

Pria tersebut pun mengungkapkan bahwa uang dengan jumlah sekira 3 juta yang diembat perampok merupakan sisa gaji para pekerja kilang Misran yang baru gajian pada Sabtu (3/5) lalu.

Hal tersebut diketahuinya berdasarkan cerita Dewi yang hingga kini masih kritis di RS Grand Medistra. Sesaat sebelum dibawa ke RS Grand Medistra oleh Misran, Dewi sempat bercerita bahwa dirinya selamat disebabkan pura-pura pingsan. Namun sebelum berpura–pura pingsan Dewi sempat melihat para pelaku. ”Si Dewi pura-pura pingsan makanya dia bisa selamat. Kalau tidak, mungkin dia sudah meninggal,” ungkapnya.

Sementara warga lainnya mengungkapkan bahwa rumah Misran pernah juga kemalingan saat masih tinggal di Pasar VII Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa. Tepatnya sekira tujuh tahun lalu. Kala itu pelaku masuk dari atas seng rumah Misran. Pelaku berhasil menggondol uang sebesar Rp 80 juta. Kejadian tersebut terulang lagi di rumah Misran yang baru ditempatinya sekira seminggu lalu. “Perampokan ini merupakan kejadian kedua yang dialami Misran,” ungkap pria paruh baya.

Terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Eddy Safari melalui Kanit Reskrim Ipda Iskandar Ginting SH mengungkapakan bahwa petugas belum mengetahui identitas pelaku. Petugas pun baru memeriksa Misran sebagai saksi. Mengenai adanya dugaan pelaku merupakan orang yang dikenal Misran, petugas masih melakukan penyelidikan.

”Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah Dewi maupun Misran kenal dengan pelaku. Sementara korban Dewi belum diperiksa disebabkan kondisinya masih kritis,” ungkapnya. (cr-1/bd)

Foto: Manahan/PM Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok.
Foto: Manahan/PM
Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok.

TANJUNG MORAWA, SUMUTPOS.CO – Sehari pasca perampokan sadis di rumah Misran Pardosi (40) pengusaha kilang padi di Dusun V Pasar IV Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjung Morawa, kecurigaan mengarah pada mantan karayawan yang dipecat 6 bulan lalu.

Berdasarkan keterangan salah seorang warga sekitar menyebutkan, pelaku perampokan sadis di rumah Misran berjumlah tiga orang. Ketiga orang yang dicuriganya tersebut merupakan penduduk sekitar, tak jauh dari kediaman Misran.

”Aku curiga pelakunya semua mantan pekerja Misran yang dipecat sekira 6 bulan yang lalu,” ungkapnya.

Lanjut sumber tersebut, bahwa ketiga pelaku memiliki peran masing-masing, salah seorang pelaku bertugas melihat kondisi sekitar tempat tinggal korban dengan berjaga di depan pagar rumah korban, seorang pelaku lainnya berada di depan rumah, sementara salah seorang pelaku lainnya menjadi eksekutor yang memukul kepala Wan Santa Dewi (40), pembantu rumah tangga Misran warga Dusun II Desa Wonosari Tanjung Morawa dan mengambil uang di kamar Misran.

Pria tersebut pun mengungkapkan bahwa uang dengan jumlah sekira 3 juta yang diembat perampok merupakan sisa gaji para pekerja kilang Misran yang baru gajian pada Sabtu (3/5) lalu.

Hal tersebut diketahuinya berdasarkan cerita Dewi yang hingga kini masih kritis di RS Grand Medistra. Sesaat sebelum dibawa ke RS Grand Medistra oleh Misran, Dewi sempat bercerita bahwa dirinya selamat disebabkan pura-pura pingsan. Namun sebelum berpura–pura pingsan Dewi sempat melihat para pelaku. ”Si Dewi pura-pura pingsan makanya dia bisa selamat. Kalau tidak, mungkin dia sudah meninggal,” ungkapnya.

Sementara warga lainnya mengungkapkan bahwa rumah Misran pernah juga kemalingan saat masih tinggal di Pasar VII Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa. Tepatnya sekira tujuh tahun lalu. Kala itu pelaku masuk dari atas seng rumah Misran. Pelaku berhasil menggondol uang sebesar Rp 80 juta. Kejadian tersebut terulang lagi di rumah Misran yang baru ditempatinya sekira seminggu lalu. “Perampokan ini merupakan kejadian kedua yang dialami Misran,” ungkap pria paruh baya.

Terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Eddy Safari melalui Kanit Reskrim Ipda Iskandar Ginting SH mengungkapakan bahwa petugas belum mengetahui identitas pelaku. Petugas pun baru memeriksa Misran sebagai saksi. Mengenai adanya dugaan pelaku merupakan orang yang dikenal Misran, petugas masih melakukan penyelidikan.

”Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah Dewi maupun Misran kenal dengan pelaku. Sementara korban Dewi belum diperiksa disebabkan kondisinya masih kritis,” ungkapnya. (cr-1/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/