Anggota Banggar DPRD Medan, Irsal Fikri, yang sempat menuding bahwa Pemko tak mengakomodir renovasi Stadion Teladan dalam draf KUA-PPAS 2018, mengatakan ke depan hal-hal seperti ini menjadi pembelanjaran bagi Pemko agar tidak memasukkan mata anggaran secara gelondongan. “Kenapa harus dibagi-bagi dan dibuat gelondongan seperti itu? Kenapa tidak dimasukkan saja langsung pada dinas terkait, seperti contohnya di Dispora saja,” kilah dia saat dikonfirmasi Sumut Pos, kemarin.
Dia masih kukuh menilai, saat finalisasi draf KUA-PPAS belum melihat ada item untuk renovasi Stadion Teladan. “Apalagi dalam kondisi kita rapat sampai larut malam itukan, butuh perhatian yang ekstra melihat item per item anggaran yang diusulkan. Karena kita nggak mau ruginya di kita, dimana dianggap sebagai tukang stempel saja,” katanya.
Pun demikian, Sekretaris Fraksi PPP ini mengatakan, masih bisa secara detail menyangkut alokasi anggaran renovasi Stadion Teladan dibahas pada RAPBD bersama instansi terkait nantinya. “Apalagikan yang saya tahu tidak secara total stadion akan direnovasi. Beberapa hal yang urgen seperti rumput lapangan, papan skor dan ruang ganti pemain serta offisial yang memang kondisinya sudah gak laik, perlu diperbaiki. Tapi janganlah secara gelondongan begitu diusulkan, ke depan harus jelas dan terukur dimana dialokasikan. Saya pikir jadi pembelanjaran kita dalam pembahasan anggaran,” katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Medan yang juga Ketua Askot PSSI Medan, Iswanda Ramli mengaku yakin kalau PSMS bakal main di Stadion Teladan. Menurutnya, karena sifatnya darurat, renovasi Teladan akan tuntas meskipun waktu hanya berkisar tiga bulan lagi. Apalagi menurutnya, PSMS harus berkandang di Medan demi memenuhi hasrat masyarakat Medan melihat timnya berlaga di Liga 1 Indonesia.
“Saya pikir itu sudah ada di anggaran untuk renovasi beberapa bagian di Teladan. Saya pikir mulai Desember harus sudah mulai ditenderkan agar paling lambat Januari sudah bisa dikerjakan. Tiga bulan saya yakin siap itu untuk renovasi bagian gedung seperti ruang ganti, papan skor dan lain-lain. Apalagi sifatnya darurat jadi semuanya harus dikerjakan secara cepat,” kata Iswanda Ramli.
Nanda, sapaan akrabnya, mengatakan jika PSMS bermain di Medan akan turut mempengaruhi animo persepakbolaan di Medan, baik tingkat usia dini maupun remaja. “Pasti pengaruhnya sangat positif untuk peningkatkan sepak bola di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Jadi PSMS harus main di Medan,” beber pria yang juga mantan Bendahara PSMS itu.
Memang dari bagian renovasi, sektor lapangan yang dikhawatirkan tidak cepat sesuai waktu. Pasalnya penanaman rumput juga beberapa ketentuan agar bisa sesuai dengan standar. Seperti masa penanaman dan perawatan. (prn/don/adz)