25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Antisipasi Penyakit Menular, Lapas Medan Gelar Pengobatan Massal ke WBP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan melakukan bakti sosial, berupa pengobatan massal dan penyuluhan kesehatan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP), Sabtu (5/2) lalu.

Kepala Lapas Kelas I Medan, Erwedi Supriyatno mengatakan, penyuluhan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah dicanangkan di tingkat pusat, yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan WBP.

“Kegiatan bakti sosial yang dilakukan ini, juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan WBP, dan memberikan motivasi mengenai kesehatan,” ungkap Erwedi.

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan serentak se-Indonesia ini, dilakukan secara virtual.

“Hal ini dilakukan, mengingat Lembaga Pemasyarakatan termasuk ke dalam kelompok yang berisiko tinggi terjadinya penularan penyakit menular seksual, yang disebabkan oleh penyimpangan seksual,” jelas Erwedi lagi.

Hal tersebut, lanjut Eredi, dapat diakibatkan karena tingginya tingkat overkapasitas di dalam lapas, dan juga tingginya stress level WBP.

“Sehingga dengan dilakukannya penyuluhan ini, WBP dapat mengetahui risiko yang ditimbulkan dan dapat menghindarinya,” jelasnya.

Penyuluhan yang diberikan ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk meluruskan pemahaman WBP terhadap penyakit, khususnya pada masa pandemi Covid-19, yang belakangan ini penyebarannya kembali meningkat.

“Diharapkan penyuluhan kesehatan seperti ini, dapat menepis hoax yang beredar, yang menyesatkan masyarakat dan WBP pada khususnya,” imbuh Erwedi.

Erwedi juga menjelaskan, penyuluhan kesehatan seperti ini sangat penting dilakukan, mengingat tingginya tingkat overkapasitas di lapas yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit menular secara negatif.

“Untuk itu, WBP harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, serta membiasakan hidup sehat,” katanya.

Pada kesempatan itu, Erwedi turut mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat atas terlaksananya kegiatan tersebut. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Putri Hijau, BKKBN, TNI, dan Polri, atas kerja samanya hingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

“Saya berharap kerja sama yang baik antar instansi dan stakeholder terkait ini, dapat berkesinambungan,” harap Erwedi.

Kegiatan tersebuta merupakan kerja sama antara Universitas Gajah Mada, Kementerian Hukum dan HAM, TNI, Polri, BKKBN, dan Koseindo.

“Di samping pengobatan massal gratis, dilakukan juga pengecekan dan penyuluhan kesehatan kepada WBP, dengan materi kesehatan reproduksi,” pungkas Eredi. (man/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan melakukan bakti sosial, berupa pengobatan massal dan penyuluhan kesehatan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP), Sabtu (5/2) lalu.

Kepala Lapas Kelas I Medan, Erwedi Supriyatno mengatakan, penyuluhan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah dicanangkan di tingkat pusat, yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan WBP.

“Kegiatan bakti sosial yang dilakukan ini, juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan WBP, dan memberikan motivasi mengenai kesehatan,” ungkap Erwedi.

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan serentak se-Indonesia ini, dilakukan secara virtual.

“Hal ini dilakukan, mengingat Lembaga Pemasyarakatan termasuk ke dalam kelompok yang berisiko tinggi terjadinya penularan penyakit menular seksual, yang disebabkan oleh penyimpangan seksual,” jelas Erwedi lagi.

Hal tersebut, lanjut Eredi, dapat diakibatkan karena tingginya tingkat overkapasitas di dalam lapas, dan juga tingginya stress level WBP.

“Sehingga dengan dilakukannya penyuluhan ini, WBP dapat mengetahui risiko yang ditimbulkan dan dapat menghindarinya,” jelasnya.

Penyuluhan yang diberikan ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk meluruskan pemahaman WBP terhadap penyakit, khususnya pada masa pandemi Covid-19, yang belakangan ini penyebarannya kembali meningkat.

“Diharapkan penyuluhan kesehatan seperti ini, dapat menepis hoax yang beredar, yang menyesatkan masyarakat dan WBP pada khususnya,” imbuh Erwedi.

Erwedi juga menjelaskan, penyuluhan kesehatan seperti ini sangat penting dilakukan, mengingat tingginya tingkat overkapasitas di lapas yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit menular secara negatif.

“Untuk itu, WBP harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, serta membiasakan hidup sehat,” katanya.

Pada kesempatan itu, Erwedi turut mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat atas terlaksananya kegiatan tersebut. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Putri Hijau, BKKBN, TNI, dan Polri, atas kerja samanya hingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

“Saya berharap kerja sama yang baik antar instansi dan stakeholder terkait ini, dapat berkesinambungan,” harap Erwedi.

Kegiatan tersebuta merupakan kerja sama antara Universitas Gajah Mada, Kementerian Hukum dan HAM, TNI, Polri, BKKBN, dan Koseindo.

“Di samping pengobatan massal gratis, dilakukan juga pengecekan dan penyuluhan kesehatan kepada WBP, dengan materi kesehatan reproduksi,” pungkas Eredi. (man/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/